Pemain Asing Tinggalkan Israel di Tengah Konflik dengan Hamas

Putaran ke-6 Liga Israel 2023/2024 yang berlangsung akhir pekan ini ditunda menyusul serangan Hamas. Kompetisi olahraga lain juga batal bergulir.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 08 Okt 2023, 19:30 WIB
Kompetisi olahraga Israel terhenti menyusul memanasnya konflik dengan Hamas. (SAID KHATIB / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Putaran ke-6 Liga Israel 2023/2024 yang berlangsung akhir pekan ini ditunda menyusul serangan Hamas. Kompetisi olahraga lain juga batal bergulir.

Eurohoops melaporkan, Liga Basket Israel turut berdiam di tengah situasi konflik. Pemain asing yang mencari nafkah di dua cabang olahraga tersebut bahkan mulai meninggalkan Israel bersama keluarga masing-masing.

Keputusan ini diambil menyusul manuver Hamas, Sabtu (7/10/2023), fajar waktu setempat. Serangan roket dari Gaza diluncurkan bertepatan dengan hari Sabat Yahudi dan hari perayaan Simchat Torah.

Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan bahwa "teroris" telah menyusup ke wilayah Israel "di sejumlah lokasi berbeda".

Mereka meminta warga sipil di wilayah selatan dan tengah untuk tinggal di dekat tempat penampungan, dan di dalam tempat perlindungan di wilayah sekitar Gaza.

Militer Israel kemudian membalas dengan mengerahkan puluhan jet tempur yang melakukan serangan udara dan telah menghantam 17 kompleks militer Hamas. Mereka juga mengatakan telah memobilisasi puluhan ribu pasukan cadangan.


Serangan Udara Israel ke Hamas

Lusinan roket ditembakkan dari Jalur Gaza yang diblokade ke arah Israel pada 7 Oktober 2023, kata seorang jurnalis AFP di wilayah Palestina, ketika sirene peringatan datangnya tembakan meraung-raung di Israel. (MOHAMMED ABED / AFP)

Angkatan Udara Israel telah merilis rekaman serangannya terhadap beberapa bangunan di Jalur Gaza yang konon menjadi lokasi sasaran militer Hamas. Mereka menambahkan bahwa jet tempur telah menyerang “infrastruktur operasional” Hamas, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).

"Kami juga telah melihat laporan ledakan di dekat Menara Watan, sebuah kompleks komersial besar di Gaza," kata pihak Israel.

Israel mengatakan, pihaknya masih memerangi Hamas di delapan wilayah tempat mereka menyusup setelah serangan mendadak pada Sabtu pagi.

Berikut informasi terbaru dari juru bicara militer Letkol Richard Hecht dalam pengarahan Minggu pagi: Pasukan Pertahanan Israel kembali menguasai 22 lokasi di selatan yang diserang oleh militan Hamas

Namun mereka masih melakukan perlawanan di delapan lokasi

Pihak berwenang Israel “perlahan-lahan mulai mengevakuasi” warga di Jalur Gaza dan sekitarnya. Hecht tidak menanggapi pertanyaan tentang berapa banyak yang dievakuasi

Dia juga mengatakan Israel “siap” untuk menanggapi serangan dari Lebanon namun belum membahas rencana invasi darat


Ratusan Sipil Tewas Akibat Serangan Israel

Militan Palestina Hamas meluncurkan roket menuju Israel dari Rafah, di Jalur Gaza selatan, Rabu (12/5/2021) dinihari. Hamas menyatakan mereka telah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan di sebuah blok menara di Gaza. (SAID KHATIB / AFP)

Jumlah korban tewas di Gaza, Palestina kini bertambah menjadi 230 orang, hal ini disampaikan oleh pejabat setempat.

Tentara Israel ini telah memerintahkan penduduk di tujuh wilayah berbeda di Jalur Gaza untuk berlindung di tempat penampungan saat mereka bersiap melancarkan serangan baru terhadap Hamas.

 PM Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa ia akan melakukan "balas dendam yang besar" atas apa yang ia gambarkan sebagai "hari kelam".

Saluran TV Israel melaporkan bahwa setelah 18 jam, sandera yang ditahan di Kibbutz Be'eri telah dibebaskan, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).

Seorang juru bicara Hamas mengatakan kepada BBC bahwa kelompok militan tersebut mendapat dukungan dari sekutunya, Iran, atas serangan mendadaknya terhadap Israel.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan “ketenangan dan stabilitas” di Tepi Barat melalui panggilan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas

Di sisi lain, Arab Saudi menyerukan “segera penghentian eskalasi konflik antara Palestina dan Israel”.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya