Liputan6.com, Jakarta - CEO Sucor Sekuritas Bernadus Setya Ananda Wijaya membagikan proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir 2023. Dalam proyeksinya, Bernadus mempertimbangkan ketidakstabilan politik, karena ini akan memasuki masa kampanye pada Oktober 2023.
"IHSG akan berada di level 7.200 sampai akhir 2023. Ini mempertimbangkan faktor yang tidak bisa diperkirakan sekarang hingga nanti Februari 2024, belum lagi jika nanti ada (Pilpres) putaran kedua," kata Bernadus kepada wartawan di The Ritz-Carlton Nusa Dua, Bali, ditulis Minggu (8/10/2023).
Advertisement
Bernadus menuturkan, menjelang pemilu secara historis pasar akan cenderung sepi dan datar. Saat pemilu digelar memilih presiden yang baru, ketidakstabilan cenderung lebih tinggi dibandingkan calon petahana.
"Pemilihan kali ini kan presidennya jelas baru, enggak mungkin Pak Jokowi lagi Jadi instabilitasnya cukup tinggi, yang mana ini pengaruhi keputusan investor untuk masuk ke suatu emiten karena mengapa? Karena nanti presiden yang baru ini akan memiliki kebijakan beda," ujar Bernadus.
Sektor yang Menarik Dicermati
Bernadus mengungkapkan untuk kaitan pemilu berdasarkan track record 5 hingga 10 tahun yang lalu yang menarik itu, selain consumer goods, investor juga bisa memperhatikan sektor media.
"Karena media ini tentu saja menjadi sektor yang sangat diuntungkan ketika pemilu karena ini sangat seasonal ya terkait iklan-iklan. Apalagi saat ini di pertelevisian sudah ada teknologi baru, di mana ketika ada iklan di suatu televisi di suatu program, tiap daerah itu bisa beda-beda, antara Jakarta Surabaya, Jogja, dan lain sebagainya nah ini yang bisa dimanfaatkan oleh para calon,” pungkas Bernadus.
Sucor Sekuritas Bakal Bawa 2 IPO
Sebelumnya diberitakan, CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Setya Ananda Wijaya mengungkapkan ada dua sektor saham menarik dicermati yang akan melakukan IPO pada 2024 melalui Sucor Sekuritas di papan pengembangan.
Sektor pertama adalah teknologi ada calon yang bergerak di sektor teknologi dan juga advertisement. Perusahaan lainnya berada dari sektor yang sedang heboh yaitu renewable atau sektor energi baru terbarukan (EBT).
"Kita juga masih melakukan Due Diligence untuk melakukan kelayakan IPO. Untuk saat ini baru dua, tapi tentu saja masih kita seleksi. Kita ngga mau sembarangan IPO," kata Bernadus kepada wartawan di The Ritz-Carlton Nusa Dua Bali, Jumat (6/10/2023).
Selain itu, Bernadus mengatakan secara internal Sucor Sekuritas memiliki aturan baru bagi perusahaan yang ingin melakukan IPO melalui Sucor harus memiliki Marketcap minimal Rp 500 miliar. Ini dilakukan Sucor dengan tujuan melindungi investor.
Dari dua perusahaan yang disinggung di atas, salah satunya yang bergerak di sektor teknologi telah memenuhi syarat kapitalisasi pasar Rp 500 miliar.
"Untuk yang sektor teknologi dari Bottom nya sudah positif, market share mereka juga besar di sektornya.
Sepanjang 2023, Sucor Sekuritas telah menjadi penjamin emisi untuk lima perusahaan dalam gelaran IPO. Yakni, PT Hillcon Tbk (HILL), PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS), PT Era Digital Media Tbk (AWAN), PT Merdeka Battery Materials TBk (MBMA) dan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).
Advertisement
Target Sucor AM
Sebelumnya diberitakan, PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) targetkan Rp 30 triliun Asset Under Management (AUM) hingga akhir 2023. Per Oktober 2023, Sucor AM telah mencapai AUM sebesar Rp 28 triliun.
Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointana mengatakan meskipun banyak tantangan yang dihadapi, tetapi target tersebut masih optimis untuk dicapai oleh Sucor AM.
"Kita optimis, mudah-mudahan bisa mencapai Rp 30 triliun. Walaupun banyak sekali kendala karena tahun ini kita terkena imbas dari beberapa regulasi dan penurunan dalam dari bonds,” kata Jemmy kepada wartawan di The Ritz-Carlton Nusa Dua Bali, Jumat (6/10/2023).
Jemmy menambahkan, salah satu aturan yang memberikan dampak pada Sucor AM adalah terkait asuransi jiwa yang tidak bisa menempatkan lagi di reksa dana. Meskipun bisa tetapi harus 100 persen SBN yang Di mana saat ini Sucor AM belum memiliki produk tersebut.
"Jadi mungkin beberapa institusi kita sempat keluar. Itu lah kenapa ada sebagian yang keluar mungkin total 5 sampai 6 triliun yang keluar dari asuransi jiwa," ujar Jemmy.
Selain itu, Sucor AM berhasil catatkan pertumbuhan Single Investor Identification (SID) sebesar 156 persen sejak akhir 2020 hingga per Agustus 2023. Sedangkan untuk account number investor, Sucor AM berhasil mencapai 1,2 juta.
Pertumbuhan SID
Sebelumnya diberitakan, PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) berhasil catatkan pertumbuhan Single Investor Identification (SID) sebesar 156 persen sejak akhir 2020 hingga per Agustus 2023.
Presiden Direktur Sucor AM Jemmy Paul Wawointana mengungkapkan dari 281.000 jumlah SID di akhir 2020, meningkat menjadi 719.000 SID per Agustus 2023. Sedangkan untuk account number investor, Sucor AM berhasil mencapai 1,2 juta.
“Sucor AM ingin terus menambah jumlah investor dua kali lipat dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan,” kata Jemmy dalam konferensi pers Private Investor Getaway 2023, di The Ritz-Carlton Nusa Dua Bali, Jumat (6/10/2023).
Selain ingin terus menambah jumlah investor, Sucor AM juga berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal untuk seluruh masyarakat Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan dalam inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi & Inklusi Keuangan.
Selain ingin terus menambah jumlah investor, Sucor AM juga berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal untuk seluruh masyarakat Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan dalam inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi & Inklusi Keuangan.
Dengan inisiatif ini, Sucor AM mencoba menganalisa bagaimana cara untuk masuk ke pelosok dan lebih dekat dengan masyarakat untuk menjalin personal touch.
“Meskipun banyak edukasi online, tapi kalau kita tidak pernah datang langsung ke masyarakat tidak ada personal touch,” jelas Jemmy.
Inisiatif Sucor Klik, Sucor Keliling Indonesia untuk Literasi dan Inklusi Keuangan pada 2024 akan mencakup 12 provinsi, mulai dari Aceh hingga Papua, dengan mengadakan 250 acara Literasi serta Inklusi Keuangan dengan tujuan menjadikan minimal 10.000 individu melek finansial.
Advertisement