Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Poltracking Indonesia baru saja merilis nama-nama sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres). Salah satunya ada nama Menteri BUMN Erick Thohir yang terpantau menduduki posisi teratas dalam bursa cawapres.
Melalui wawancara 1.220 responden secara nasional, elektabilitas Ketum PSSI tersebut berhasil meraih 19.0 persen suara dengan simulasi 10 nama. Menurut Guru Besar Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga (UNAIR), Prof Kacung Marijan salah satu faktor mengapa Erick Thohir kuat sebagai cawapres berkat berhasil mengemban amanah sebagai Ketum PSSI.
Advertisement
"Selama ini peran Erick Thohir sebagai Ketum PSSI ini berhasil menarik perhatian publik," kata Prof Kacung, Minggu (8/10/2023).
Menurutnya Eks Presiden Inter Milan ini melakukan banyak perubahan pada sepak bola Tanah Air. Salah satunya berhasil menjadikan Indonesia tuan rumah perhelatan internasional seperti Piala Dunia U-17 yang sebentar lagi akan segera dimulai.
"Sebagai Ketua PSSI, apalagi Erick Thohir kasus U-20 gagal kemudian masuk Piala Dunia U-17, ini membuat pengetahuan publik terhadap Erick Thohir kuat," ujar Prof Kacung.
Erick Thohir kini tengah serius mengoptimalkan persiapan untuk Piala Dunia U-17. Ada beberapa gebrakan yang dilakukan Erick Thohir untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Seperti mengajak para fans sepak bola Indonesia untuk memeriahkan ajang Piala Dunia U-17 2023 dengan datang langsung ke stadion dan menonton pertandingan di lapangan. Kesuksesan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia menjadi kunci ajang besar FIFA lainnya dapat berlangsung di Indonesia.
Hal ini menunjukkan komitmen Erick Thohir untuk mengangkat muruah Indonesia di pentas internasional.
Erick Thohir Mampu Menangkan Prabowo di Semua Simulasi
Menteri BUMN Erick Thohir sangat berpotensi menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Sebab, Erick Thohir memiliki daya elektoral yang mampu membantu memenangkan Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Hal itu terlihat dari survei Poltracking Indonesia terbaru periode 3 – 9 september 2023 yang mensimulasikan Prabowo – Erick Thohir melawan skema pasangan Capres PDI Perjuangan Ganjar dan Menparekraf Sandiaga Uno serta duet Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Hasilnya, Prabowo - Erick Thohir unggul 32,1 persen dibanding dua pasangan lain.
“Pada simulasi 3 pasangan potensial capres – cawapres, Prabowo Subianto – Erick Thohir memperoleh angka elektabilitas 32,1 persen,” kata Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi dalam acara rilis survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres - Cawapres 2024 yang diadakan secara daring, Sabtu (7/10/2023).
Hasil tak jauh berbeda terlihat jika Ganjar dipasangkan dengan Menkopolhukam Mahfud MD. Pasangan Prabowo – Erick Thohir tetap unggul dengan angka 32,5 persen, menungguli Ganjar – Mahfud MD dengan raihan 31,7 dan Anies – Cak Imin 19,2 persen.
Simulasi survei tersebut selaras dengan tingginya elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres. Ini menunjukkan jika Erick Thohir memiliki daya ungkit elektoral yang dapat membantu kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024 mendatang.
Dalam rilis survei Poltracking, elektabilitas Erick Thohir di bulan September berada di peringkat pertama dengan 19,0 persen. Melesat jauh dari perolehannya di bulan maret di angka 16,7 persen, bulan april 17,1 persen, dan juli yang berada di 18,1 persen.
“Erick Thohir cenderung mengalami kenaikan meskipun mengalami fluktuasi di pertengahan tahun 2022,” ungkap Arya.
Advertisement
Cawapres Pilihan Utama Pendukung Prabowo
Menteri BUMN Erick Thohir berpeluang besar menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) berpasangan dengan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Hal itu terlihat survei Poltracking Indonesia terbaru yang menunjukkan para pemilih Prabowo ingin capres pilihannya didampingi Erick Thohir.
Erick Thohir mendapat raihan tertinggi dengan angka 25,2 persen. Raihan tersebut menungguli nama-nama lain seperti mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil di 11,1 persen dan Menparekraf Sandiaga Uno dengan perolehan 10,6 persen.
“Banyak pemilh Prabowo di 25,2 persen ke Erick Thohir,” kata Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi dalam paparan rilis survei nasional Poltracking Indonesia bertajuk Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres - Cawapres 2024 yang diadakan secara daring, Sabtu (7/10/2023).
Tingginya tingkat keterpilihan Erick Thohir di kalangan pemilih Prabowo, selaras dengan elektabilitas kedua sosok tersebut jika dipasangkan. Dalam berbagai simulasi, nama Prabowo – Erick Thohir lebih unggul daripada yang lain.
Prabowo – Erick Thohir unggul melawan Ganjar – Sandiaga Uno serta Anies – Cak Imin, dengan raihan 32,1 persen. Sementara melawan Ganjar – Sandiaga Uno memperoleh 30,3 persen dan Anies – Cak Imin hanya 19,6 persen.
Hal terupa terlihat dari simulasi Prabowo – Erick Thohir melawan Ganjar – Mahfud MD dan Anies – Cak Imin. Kedua menteri andalan dan kepercayaan Jokowi itu tetap unggul dengan angka 32,5 persen, menungguli Ganjar – Mahfud MD dengan raihan 31,7 dan Anis – Cak Imin 19,2 persen.
“Praktis Prabowo – Erick memimpin 32,1 persen. Kemudian Ganjar Pranowo dan Sandi 30,3 persen,” ucap Budi.
Dapat Dukungan Jokowi
Menteri BUMN Erick Thohir disebut telah mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berpasangan dengan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). Hal itu terlihat dari berbagai kode dan isyarat yang dilempar oleh Jokowi ke publik.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyebut kode tersebut terlihat dari kedekatan yang terjalin di antara tiga sosok tersebut. Salah satunya tampak dari seringnya ketiga tokoh pemimpin tersebut melakukan agenda bersama.
“Jokowi sudah beberapa kali menunjukkan ekspresi dukungan pada keduanya,” kata Dedi dalam keterangannya, Kamis (5/10/2023).
Salah satu kedekatan mereka dapat terlihat dari saat bersama-sama menghadiri Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas dan Konbes NU) 2023. Selain itu, mereka juga tampak kompak menemani Jokowi dalam kunjungan ke pabrik Pindad di Malang beberapa waktu lalu.
Selain itu, pengalaman sebagai menteri di kabinet Indonesia maju turut membuat Jokowi merestui keduanya untuk berpasangan. Jokowi dinilai mempercayakan keberlangsungan kebijakan dan program saat ini kepada Prabowo dan Erick Thohir.
Dia menyebut dukungan Jokowi itu karena melihat kinerja memuaskan Prabowo dan Erick Thohir sebagai menteri. Oleh karena itu, Jokowi sangat percaya program pemerintah yang saat ini sedang berjalan akan tetap berlanjut di masa mendatang jika Prabowo dan Erick Thohir menjadi pemimpin selanjutnya.
“Sebagai bagian dari kabinet, Prabowo juga Erick cukup dianggap layak karena miliki pengalaman,” pungkas Dedi.
Advertisement