Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada nama Asia pada daftar pemenang Piala Dunia atau Piala Dunia U-20. Namun pengecualian hadir di Piala Dunia U-17.
Adalah Arab Saudi yang mampu mengibarkan bendera Asia pada turnamen FIFA di nomor putra. Remaja-remaja asal negara Timur Tengah itu melakukannya pada turnamen edisi 1989.
Advertisement
Hebatnya, Arab Saudi berjaya pada kompetisi yang diikuti para calon profesional dengan karier membanggakan di sepak bola. Talenta-talenta tersebut mencakup Nii Lamptey (Ghana), Mark Schwarzer (Australia), Claudio Reyna (Amerika Serikat), Roberto Abbondanzieri (Argentina), dan yang terbesar Luis Figo (Portugal). Ini adalah cerita perjalanan mereka.
Arab Saudi menjadi satu dari tiga wakil Asia pada turnamen yang berlangsung di Skotlandia. Mereka berjuang bersama Bahrain dan China.
Pada fase grup, tidak banyak yang mengunggulkan Arab Saudi. Pasalnya, anak asuh Ivo Wortmann berada di Grup D bersama wakil Eropa Portugal dan kekuatan Amerika Selatan Kolombia, plus tim Afrika Guinea.
Namun, Arab Saudi nyatanya mempu mengimbangi ketiga rival. Usai menahan Portugal 2-2 di partai pembuka, mereka kembali memetik skor serupa melawan Guinea.
Arab Saudi kemudian menaklukkan Kolombia 1-0 di partai pamungkas untuk menemani Portugal melaju ke perempat final Piala Dunia U-17 1989.
Fuad Anwar dan kawan-kawan melanjutkan kejutan di babak gugur, meski dewi fortuna turut membantu. Bermain 0-0 kontra Nigeria di babak delapan besar, mereka melaju setelah unggul 2-0 melalui adu penalti. Arab Saudi kemudian menghadapi Bahrain yang juga membuat kejutan dengan menyingkirkan Brasil menggunakan metode serupa di putaran sebelumnya.
FIFA World Cup U-17 Indonesia bisa disaksikan di Indosiar dan SCTV. Bisa nonton Live 52 pertandingan lengkap hanya di Vidio. Best match di Moji dan Mentari, serta melalui Nex Parabola.
Kemenangan Dramatis di Final Piala Dunia U-17 1989
Melawan sesama wakil Asia, Arab Saudi mempertahankan supremasi atas lawan. Mereka menang 1-0 untuk lolos ke final Piala Dunia U-17.
Sebagai catatan, Arab Saudi juga menaklukkan Bahrain di final Piala Asia U-16 setahun sebelumnya, kala itu dengan skor 2-0.
Di final, Arab Saudi bersua tuan rumah Skotlandia yang menyingkirkan Portugal pada empat besar. Menghadapi tim yang didukung 50 ribu penonton lebih pada partai di stadion legendaris Hampden Park, Arab Saudi tidak berdaya mengatasi tekanan dan tertinggal 0-2 pada babak pertama. Skotlandia unggul nyaman berkat gol Ian Downie dan Paul Dickov.
Namun, Arab Saudi sukses membungkam suporter dengan menyamakan kedudukan selepas jeda. Adalah Alreshoudi Sulaiman dan Waleed Al Teriar yang mencatatkan nama di papan skor.
Tidak ada gol lagi di waktu sisa. Pemenang harus ditentukan melalui adu penalti. Kali ini giliran Skotlandia yang tertekan karena ekspektasi besar pendukung. Dickov dan Brian O’Neil gagal menunaikan tugas. Sementara hanya satu algojo Arab Saudi yang tidak bisa memasukkan penalti yakni Jabar Al Shamrani.
Sejarah pun tercipta di Glasgow.
Advertisement
Arab Saudi Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17 Lagi
Piala Dunia U-17 1989 adalah penampilan ketiga Arab Saudi di ajang tersebut. Maka, mereka bisa dikatakan memiliki pengalaman meski kinerja pada dua ajang sebelumnya terbilang menurun.
Usai mencapai perempat final di 1985, Arab Saudi kemudian terhenti sejak fase grup dua tahun berselang.
Ironisnya, performa Arab Saudi usai merebut titel juga mengecewakan. Arab Saudi tidak pernah lagi merebut tiket Piala Dunia U-17 menyusul kinerja mengecewakan pada pentas regional.
Mereka juga absen pada ajang di Indonesia karena dihentikan Uzbekistan pada perempat final Piala Asia U-17 2023.