Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang penasaran tentang laku atau tirakat apa yang dilakukan pendakwah muda Nahdlatul Ulama (NU) Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, Blitar.
Salah satu yang luar biasa dari Gus Iqdam adalah mampu mendatangkan ribuan bahkan puluhan ribu jemaah pengajian, baik di markas Sabilu Taubah maupun di tempat lain termasuk di Taiwan.
Baca Juga
Advertisement
Padahal awalnya jemaah pengajian Gus Iqdam hanya tujuh orang. Hanya dalam hitungan tahun, jemaahnya meningkat seribu kali lipat lebih.
Banyaknya jumlah yang hadir bukan hanya sekali dua kali, namun setiap rutinan, setiap pengajian di manapun dan kapanpun.
Tak jarang kelakuan jemaah pun tak terkendali sampai Gus Iqdam dan pengikutnya dibuat tidak nyaman saat jalan menuju atau keluar panggung pengajian. Ia selalu dielu-elukan oleh semua orang, anak-anak hingga orang tua.
Simak Video Pilihan Ini:
Makna Tirakat adalah Menahan Hawa Nafsu
Tirakat sendiri bermakna menahan hawa nafsu. Banyak jenis tirakat yang dilakukan santri saat mondok di pesantren, misalnya puasa Daud, puasa senin kamis, puasa Ndala'il, mutih, ngrowot, serta beberapa jenis tirakat lainnya.
Ada juga yang diiringi dengan pembacaan hizib, doa, ratib, dan lainnya yang diperoleh dengan cara ijazah dari gurunya.
Lalu tirakat semacam apa yang dilakukan Gus Iqdam, sehingga pesonanya luar biasa dan dicintai orang sebanyak itu?
Advertisement
Ini Manfaat Tirakat
Secara umum, manfaat tirakat diantaranya adalah mendapatkan ketenangan dalam hidup ini, memohon kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam melakukan tujuan tertentu, serta mendapatkan tingkatan hidup yang lebih baik.
Ternyata dari sekian banyak manusia yang penasaran mengenai tirakatnya Gus Iqdam, salah satunya adalah seperti yang diunggah dalam akun TikTok @Garangan ST.
Salah satu jemaah bernama Ahmad Kosim Al Ghozy orang Trenggalek yang berani menanyakan hal ini kepada Gus Iqdam.
Ini Tirakat yang Dilakukan Gus Iqdam
Gus Iqdam menjawab dengan tenang, menurutnya kalau di pondok bagaimana ia selalu membahagiakan guru, takdzim ke guru.
"Mondok di manapun, cita-cita saya membuat bungah guruku," ujarnya.
"Saya agak sadar itu setelah ditinggal bapak, bagaimana memuliakan ibu," tambahnya.
"Bisa juga bisa ramai seperti ini karena tirakat mbah-mbah saya," ujarnya.
Tirakat itu tarokah, meninggalkan yang jelek-jelek.
Menurut Gus Iqdam, saat ini meninggalkan HP, itu sudah tirakat.
"Sekarang lakukan tirakat kalau bukan anda yang menikmati, maka anak atau cucu Anda yang menikmati dimuliakan Allah SWT," tandasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Nurul Huda 1 Cingebul.
Advertisement