Liputan6.com, Jakarta - Produsen asli Vietnam, VinFast dikabarkan bakal menggelontorkan investasi di Indonesia dan India senilai US$ 400 juta atau setara dengan Rp 6,25 triliun. Dana tersebut, akan digunakan untuk produksi kendaraan dengan skema completely knocked down di dua negara tersebut.
Dilansir Asia Nikkei, dalam sebuah dokumen pengajuan sekuritas, disebutkan VinFast telah mengoptimalkan rencana belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk manufaktur yang akan menghemat sekitar US$ 400 juta.
Advertisement
Dana tersebut, akan dibagi secara merata untuk membangun pabrik tahap pertama di Indonesia dan India.
"Penghematan ini diharapkan dapat digunakan untuk membangun pabrik CKD di Indonesia, negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara dan India, pasar mobil terbesar ketiga di dunia," tulis perusahaan, dikutip Minggu (8/10/2023).
Dengan skema CKD, VinFast kemungkinan akan mengirimkan unit mobil dengan keadaan komponen lengkap, tapi belum dirakit dari Hai Phong, Vietnam. Nantinya, model tersebut akan diproduksi di Indonesia dan India, dengan target kapasitas produksi hingga 50 ribu unit mobil listrik per tahunnya untuk setiap pabrik.
Kemungkinan besar, produksi akan dimulai pada 2026, dan pada Mei 2023, VinFast menyebut pabrik-pabrik tersebut akan menjual kendaraan listrik di seluruh pasar Asia Tenggara, Eropa, dan Kanada.
VinFast Siap Investasi Rp 3 Triliun untuk Bangun Pabrik di Indonesia
Pembuat mobil asal Vietnam, VinFast berencana untuk menginvestasikan US$ 200 juta atau setara Rp 3 triliun untuk membangun pabrik perakitan di Indonesia. Faslitas di tanah Air ini, akan memproduksi antara 30 ribu hingga 50 ribu unit mobil per tahun.
Demikian laporan yang disitat dari Investment Monitor, dalam pengajuan dokumen F-1 Vinfast ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS).
Investasi VinFast yang diumumkan tersebut, adalah bagian dari rencana untuk menginvestasikan US$ 1,2 miliar di pasar Indonesia dalam jangka panjang. Selain itu, pembuat mobil listrik Vietnam ini, juga berencana untuk ekspansi ke tujuh pasar Asia, termasuk India dan Malaysia.
"Kami berencana untuk memulai pengiriman kendaraan listrik kami di Indonesia pada 2024, dengan model kemudi kanan VF e34 dan VF 5, kemjudian VF 6 dan VF 7," tulis perusahaan dalam keterangannya.
"Kami juga telah mengidentifikasi Indonesia dari tujuh klaster pasar baru kami sebagai pasar potensial utama, untuk pendirian fasilitas manufaktur kendaraan listrik dan baterai kami karena biayanya yang relatif rendah dan ketersediaan bahan baku dalam negeri," tulis VinFast lagi.
Sebelumnya, VinFast memang telah bertemu dengan Menteri perdagangan, Zulkifli Hasan untuk membahas tentang peluang kerja sama dan investasi antara Indonesia dan Vietnam di bidang kendaraan listrik.
Advertisement