5 Respons Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan soal Film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso

Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan akhirnya muncul ke muka publik. Ia pun menanggapi film dokumenter 'Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso' yang tayang di platform streaming Netflix lalu viral di jagat maya selama berhari-hari.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Okt 2023, 10:54 WIB
Edi Darmawan Salihin dalam Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. (Foto: Netflix)

Liputan6.com, Jakarta - Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan akhirnya muncul ke muka publik. Ia pun menanggapi film dokumenter 'Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso' yang tayang di platform streaming Netflix lalu viral di jagat maya selama berhari-hari.

Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan menilai, film tersebut sama sekali tak membangkitkan luka lama. Ia mengklaim telah melupakan kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin akibat kopi sianida yang membuat Jessica Kumala Wongso dipenjara 20 tahun.

Edi Darmawan melupakan kasus kopi sianida bukan tanpa alasan. Ia ingin move on dari tragedi Wayan Mirna Salihin karena 7 tahun lewat sudah.

Edi Darmawan yakin, kini putrinya, Mirna Salihin telah tenang di alam baka dan bahagia dengan Bapa Surgawi-nya.

"Enggak, sudah 7 tahun ya. Om sudah lupakan. Mirna juga sudah… karena agama Mirna beda sama saya. Dia Nasrani, saya Islam. Jadi, dia sudah senang dengan Bapanya di Surga," kata Edi Darmawan kepada para jurnalis.

Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, Sabtu 7 Oktober 2023, ia optimistis kasus kopi sianida tak mungkin dibuka lagi. Bagi Edi Darmawan telah jelas bahwa Jessica Wongso pelakunya.

"Jadi, Om pikir itu saja. Daripada dia (Wayan Mirna Salihin) tersiksa kayak begitu sama si Jessica dikasih racun sianida, bagaimana rasanya, tuh? Saya juga enggak tahu," paparnya panjang.

Menurut Edi Darmawan, pihak yang menayangkan film dokumenter 'Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso' (maaf) kurang ajar.

"Kameranya saja kalian punya sendiri, kali nih. Kalau dia mah, sewa, kelar dia pulangin. Dapat duit banyak tuh, royalti dari si Net****. Kurang ajar tuh! Om dendam tuh, benar!," ucap Edi seraya menuding film dokumenter ini memantik kekacauan.

Berikut sederet respons ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan terkait film dokumenter 'Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso' yang tayang di platform streaming Netflix dihimpun Liputan6.com:

 


1. Mengaku Sudah Lupakan, Sebut Kasus Tak Mungkin Dibuka Lagi

Ayah Wayan Mirna Salihin kini dendam kesumat kepada platform streaming yang menayangkan film dokumener Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. (Foto: Dok. YouTube Intens Investigasi)

Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan akhirnya muncul ke muka publik menanggapi film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang tayang di platform streaming Netflix lalu viral di jagat maya selama berhari-hari.

Edi Darmawan menyebut film tersebut sama sekali tak membangkitkan luka lama. Ia mengklaim telah melupakan kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin akibat kopi sianida yang membuat Jessica Kumala Wongso dipenjara 20 tahun.

Edi Darmawan melupakan kasus kopi sianida bukan tanpa alasan. Ia ingin move on dari tragedi Wayan Mirna Salihin karena 7 tahun lewat sudah. Edi Darmawan yakin, kini putrinya telah tenang di alam baka dan bahagia dengan Bapa Surgawi-nya.

"Enggak, sudah 7 tahun ya. Om sudah lupakan. Mirna juga sudah… karena agama Mirna beda sama saya. Dia Nasrani, saya Islam. Jadi, dia sudah senang dengan Bapanya di Surga," ujar Edi Darmawan melansir dari kanal YouTube Intens Investigasi, Sabtu 7 Oktober 2023.

Ia optimistis kasus kopi sianida tak mungkin dibuka lagi. Bagi Edi Darmawan telah jelas bahwa Jessica Wongso pelakunya.

"Jadi, Om pikir itu saja. Daripada dia (Wayan Mirna Salihin) tersiksa kayak begitu sama si Jessica dikasih racun sianida, bagaimana rasanya, tuh? Saya juga enggak tahu," paparnya panjang.

"Enggak mungkin (kasus kopi sianida dibuka lagi), Om jamin itu. Saya kasih tahu ya, hukum di Indonesia ternyata jalan," beri tahu Edi Darmawan lalu mengaku dirinya merasa ditipu pihak pembuat film.

Terang-terangan ia menyebut salah satu anaknya yang dari Jerman bersiap menyewa pengacara untuk menuntut pihak yang membuat dan memublikasikan film dokumener Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.

"Sudah ketipu, apalagi mau ngomong? Ya, Om sudah rencana. Sandy anak Om dari Jerman sudah pakai lawyer mau tuntut semacam kerugian begitu. Itu urusan dia ya, saya enggak bisa ikut campur,"ujarnya.

Berkali Edi Darmawan merasa tertipu karena diwawancara untuk film dokumener Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.

"Kalau saya sih cuma menganggap: Ya, gue ketipu saja," terang dia.

 


2. Sebut Yakinkan dengan Nyawa yang Membunuh Jessica Wongso Pakai Racun, Warganet Tak Usah Khawatir Lagi

Vonis 20 tahun penjara terhadap Jessica Kumala Wongso dirasa ringan bagi Edi Darmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna Salihin. (via: Bintang.com/Nurwahyunan)

Edi Darmawan berani bertaruh nyawa bahwa Jessica Wongso adalah dalang di balik pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan racun sianida dalam segelas kopi. Tak ada yang ditutup-tutupi dalam kasus ini.

"Om bilang nih, sudahilah persoalan ini. Kita ribut-ribut enggak ada gunanya. Om yakinkan dengan nyawa om, bahwa yang membunuh Jessica, pakai racun. Om sudah jelaskan semua," ujar Edi Darmawan.

Edi Darmawan balik mempertanyakan motif pengacara Jessica Wongso, Otto Hasibuan, yang disebut 'memeriahkan' kembali kasus kopi sianida. Ia memperingatkan karma itu nyata dan akan datang di waktu tak terduga. Karenanya, Edi Darmawan minta pihak seberang hati-hati.

"Jadi kalau Otto mau cari-cari lagi biarin saja, dia mau cari apa itu? Nanti kalau dia kena musibah kayak Om, ya rasain tuh. Hukum karma itu berjalan," ia memperingatkan.

Pihak keluarga almarhumah Wayan Mirna Salihin tidak ingin membahas kasus ini lebih jauh.

"Sudah, mau ngomong apa lagi? Waktu itu sudah banting-banting diri tuh, Bu Santi di rumah menangis. Kita paling sayang sama Mirna waktu itu, karena dia tuh orangnya pintar, bisa mengayomi adik-adiknya," Edi Darmawan menyambung.

Mirna dengan segala kebaikan dan baktinya sangat disayangi ayah ibunya. Pada 2016, kebahagiaan itu seolah terenggut. Mirna ambruk saat sedang ngopi cantik di salah satu kafe di Jakarta. Ia dilarikan di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta lalu dinyatakan meninggal dunia.

"Jadi kita bahagia, sama Mirna itu sayang. Kok dibunuh orang? Bagaimana om enggak mau nafsu, nyawa pun taruhannya enggak apa-apa. Karena ini masalahnya, Jessica itu benar-benar bunuh Mirna," ucap Edi.

Terang-terangan, Edi Darmawan minta netizen atau masyarakat tak meragukan fakta persidangan maupun putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memvonis Jessica Wongso 20 tahun penjara.

"Jadi warganet enggak usah khawatir lagi, pasti dia!. Dan membunuhnya gi**, memang dia orang gi**. Dia cuma mau action sama si Christy gue bisa bunuh orang, gue enggak ketangkap, enggak bisa diadili," kata Edi Darmawan.

 


3. Tuding Jessica Wongso Pengecut, Singgung Proses Autopsi hingga Jam 03.00 Pagi

Ekspresi terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso saat menyimak keterangan saksi ahli di sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (1/9). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Edi Darmawan mengaku tak kaget bahwa Jessica Wongso ngotot tak bersalah atas tewasnya Wayan Mirna Salihin. Ia lantas menguliti rekam jejak sang napi yang konon beberapa kali mencoba (maaf) bunuh diri. Dari sini Edi Darmawan berdalil.

"Bunuh diri nih, kata Sandy lima kali kalau saya tahunya dua-tiga kali. Kalau orang berani bunuh diri, apa dia enggak berani nyemplungin cuma sianida begitu? Enggak kelihatan lagi. Enggak ngaku lagi," Edi Darmawan menjelaskan di hadapan para jurnalis.

Berkaca pada pengalaman, maling mana ada yang ngaku maling. Begitu pula Jessica Kumala Wongso dalam pusaran kasus kopi sianida yang viral lagi setelah Netflix meluncurkan film dokumener Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso baru-baru ini.

Edi Darmawan dalam amarahnya menuding Jessica Wongso yang kini mendekam di rutan Pondok Bambu Jakarta tak ubahnya seorang pengecut.

"Ya memang pasti enggak ngaku. Jadi di dunia ini, taruhlah, ada 10 kejadian kayak begini, diracun pakai sianida di coffee shop atau di apa, enggak bakal mengaku. Orang dia (Jessica Wongso) pengecut. Pengecut!," cetusnya.

Edi Darmawan lalu mengenang percakapannya dengan Irjen Krishna Murti yang menangani kasus kopi sianida. Kala itu, Krishna Murti mendatanginya seraya mempertanyakan bagaimana bisa orang meninggal “hanya” gara-gara ngopi cantik di mal.

"(Dia bilang) minum kopi mati? Ah yang enggak-enggak saja. Teman yang mana tuh? Tuh orangnya tuh. Cuma ada satu nih, Jessica enggak ada. Sudah begini saja, lo mau kubur kan besok, kita autopsi dulu. Diautopsilah sampai jam 03.00 pagi," Edi Darmawan membeberkan.

Dalam versinya, proses autopsi digelar hingga jam tiga pagi. Edi Darmawan yang mengaku tak bisa tidur akhirnya begadang di rumah duka. Jenazah Wayan Mirna Salihin kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga. Saat itulah berita mengejutkan datang.

"6 jam Om enggak tidur, begadang di rumah duka. Akhirnya kita kuburkan pagi-pagi karena sudah disiapin semua di kuburan keluarga. Itu yang terjadi," urainya.

"Dalam perjalanan ke kuburan, Om ke makam, Om dapat berita: Anak lo dibunuh, diracun sama sianida. Itulah," terang Edi Darmawan.

 


4. Dendam Kesumat pada Penayangan Netflix

Dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. (Foto: Netflix)

Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan kini menaruh dendam kesumat terhadap OTT atau platform streaming yang menayangkan film dokumener Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso. Seperti diketahui, film ini viral selama berhari-hari.

Tak sedikit netizen yang berharap kasus Jessica Wongso yang disidangkan pada 2016 dibuka kembali. Pasalnya, banyak netizen yang kini menyangsikan bahwa Jessica Wongso pembunuh Wayan Mirna Salihin lewat segelas kopi bercampur sianida saat ngopi di mal.

Viralitas film Ice Cold membuat Edi Darmawan merasa ditipu pihak platform streaming yang menayangkan. Merespons film dokumenter tersebut, ia kini merasa seperti korban penipuan atau laki-laki yang kalah di meja judi.

"Kalau Om mah cuma istilahnya beginilah ngomong: Sialan, gue ketipu nih, gitu. Ya sudah, kayak kalah judi. Ya sudah, mau diapain? Mau ribut sama orang kayak begitu? Bule, enggak tahu dari antah berantah begitu?," kata Edi Darmawan merespons viral film Jessica Wongso.

Dia menyebut pihak yang menayangkan film dokumener Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso (maaf) kurang ajar.

"Kameranya saja kalian punya sendiri, kali nih. Kalau dia mah, sewa, kelar dia pulangin. Dapat duit banyak tuh, royalti dari si Net****. Kurang ajar tuh! Om dendam tuh, benar!," ucap Edi seraya menuding film dokumenter ini memantik kekacauan.

"Soalnya jadi kacau, nih. Ngomong apa pertama, jadinya tuh film tidak sesuai dengan omongan dia jadi begini. Ngomong sih manis-manis di awalnya, tapi ternyata sampai netizen dibohongi juga ikut-ikut kena, tuh!," ucap Edi Darmawan.

Berkali ayah Wayan Mirna Salihin merasa ditipu. Edi Darmawan sadar netizen kini terpecah menjadi dua kubu. Yang pertama masih yakin Jessica Wongso pembunuh Wayan Mirna Salihin. Yang lain, mulai ragu dan menyebut Jessica Wongso hanyalah kambing hitam.

 


5. Mengaku Sudah Tertipu

Edi Darmawan Salihin selaku Ayah Wayan Mirna Salihin (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kepopuleran film dokumenter Netflix berjudul 'Ice Cold: Muder, Ice Coffee, and Jessica Wongso' menjadi topik pembicaraan yang habis-habis belakangan ini.

Tayangan dokumenter yang mengisahkan Wayan Mirna Salihin yang tewas akibat bubuk sianida dalam es kopi Vietnam membuat banyak penonton bertanya-tanya.

Salah satu yang cukup menjadi perhatian penonton adalah sikap Edi Darmawan, ayah Mirna Salihin. Bagi banyak penonton, sosok Edi Darmawan yang ditampilkan dalam film dokumenter Ice Cold tersebut terlihat arogan dalam menjawab berbagai pertanyaan seputar kematian Mirna.

Dalam wawancara bersama Karni Ilyas bertajuk 'Jessica Divonis Membunuh Mirna' di tvOne pada Jumat malam 6 Oktober 2023, Edi Darmawan memberikan klarifikasi dan meminta maaf jika terkesan arogan. Ia juga menyampaikan bahwa dirinya sebenarnya tertipu oleh Netflix dan sutradara film dokumenter tersebut yaitu Rob Sixmith.

"Jadi pertama, saya mau jelaskan soal yang kelihatan mungkin saya arogan, saya salah. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan benar-benar saya izin untuk memberikan penjelasan yang jelas sekali supaya netizen dan warga Indonesia tidak terkecoh oleh Netflix," katanya.

Ayah mendiang Mirna itu juga mengaku kalau tayangan film dokumenter itu tidak sesuai kenyataannya.

"Jadi gini, Netflix ini saya ketipu sama Netflix, syuting kita directornya maupun sutradaranya itu namanya Rob Sixsmith. Saya nggak dapat apa-apa dari dia, cuma dia minta tolong untuk saya menjawab dan saya jawab tapi kenyataannya apa? Yang dia tayangkan itu nggak sesuai dengan kenyataan yang ada," lanjutnya.

Tidak sampai di sana, Edi juga meminta masyarakat untuk tidak menonton film dokumenter lagi.

"Jangan sampai terkecoh oleh Netflix. Saya ingatkan, jangan nonton Netflix. Mendingan beli jajan di Gojek," pungkas Edi Darmawan.

Infografis Jejak Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Bekasi, Cianjur hingga Garut. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya