Liputan6.com, Jakarta - Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 123 di Cengkareng, Jakarta Barat ditemukan meninggal dunia pada Senin (9/10/2023). D (19) diduga meninggal akibat terjatuh dari lantai empat gedung sekolah SMP Negeri 132 Cengkareng.
Jasad D ditemukan tepat berada di gang belakang sekolahnya di Jalan Tawang Mangu I yang merupakan pemukiman warga.
Advertisement
Lokasi tersebut pun nampak masih sisa bercak darah yang telah mengering dan ditutupi kardus oleh warga sekitar. Garis pembatas dari kepolisian juga telah terpampang usai melakukan olah TKP.
Pada bagian belakang sekolah terdapat tembok setinggi tiga meter yang hampir bersentuhan dengan atap lantai satu sekolah. Sepanjang bagian atas tembok itu juga terdapat kawat berduri.
Menurut keterangan warga sekitar, Gilbert, awalnya ia mendengar sebuah benda terjatuh. Warga sekitar pun langsung menghampiri lokasi kejadian.
"Orang-orang pada bilang ada anak sekolah jatuh dari atas," kata Gilbert saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (9/10/2023).
Wargapun menemukan D dalam kondisi berlumur darah pada sisi kiri kepalanya. Hanya saja saja saat itu D masih hidup.
"Sempet masih hidup kok orangnya, terus dibawa ke rumah sakit katanya sih di sana meninggalnya," terangnya.
Siswa Sering Panjat Tembok untuk Keluar Sekolah
Sedangkan menurut keterangan warga yang lain, Mei, tembok yang membatasi bagian belakang sekolah dengan pemukiman warga memang kerap kali menjadi sarana siswa keluar sekolah.
"Dulu dari sini dari sono juga bisa. Ini sebelum ditembok juga suka loncat. Kalau tujuannya kaga ngerti, ya gak tau juga boloskah atau apa," ucap dia.
Advertisement
Ditemukan Meninggal Dunia dengan Seragam Lengkap
Adapun pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kematian remaja tersebut. Kejadian itu pun bermula ketika warga menemukan korban masih menggunakan seragam sekolah pagi hari tadi.
"Korban ditemukan warga sekitar pukul 09.30 WIB. Masih lengkap (pakai seragam sekolah) karena kegiatan belajar-mengajar," ujar Kapolres Cengkareng, Kompol Hasoloan.
Hasoloan mengucapkan pihaknya masih menggali keterangan dari sejumlah saksi. Tiga orang diantaranya adalah rekan daripada korban.
"Untuk saat ini tiga orang dari temennya sedang diarahkan ke Polsek untuk diambil keterangan. Pasti (ketiga saksi) didampingi orangtua pihak sekolah juga didampingi," tutup dia.
Reporter: Rahmat Baihaqi/Merdeka