China Sedih Banyak Korban Perang Hamas dan Israel, Kutuk Aksi Kekerasan ke Warga Sipil

China mengecam keras tindakan yang merugikan rakyat sipil Israel dan Palestina akibat perang Israel dan Hamas.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2023, 12:00 WIB
Serangan Israel juga melanda di beberapa daerah sekitar pantai yang dikendalikan oleh kelompok militan Palestina Hamas. Beberapa roket ditembakkan dari Gaza ke Israel sebagai tanggapan. (AP Photo/Adel Hana)

Liputan6.com, Beijing - Pemerintah Republik Rakyat China (RRC) angkat suara mengenai perang yang berkecamuk antara pasukan Hamas dan Israel. Fokus dari China adalah korban sipil. 

 

"Beijing sangat sedih atas jatuhnya korban sipil akibat konflik tersebut (Israel perang dengan Hamas), dan menentang serta mengutuk tindakan yang merugikan warga sipil", ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning seperti dilaporkan VOA Indonesia, Selasa (10/10/2023).

Pihak Kementerian Luar Negeri RRC juga mengatakan pihaknya "menentang dan mengutuk" kekerasan terhadap warga sipil di Israel dan wilayah Palestina.

"China sangat prihatin dengan meningkatnya konflik antara Palestina dan Israel baru-baru ini," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning.

"China menentang tindakan yang memperluas konflik dan merusak stabilitas regional, serta mengharapkan gencatan senjata dan mengakhiri perang serta memulihkan perdamaian sesegera mungkin," lanjut Mao.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning juga menyerukan komunitas internasional untuk "memainkan perannya secara efektif dan bersama-sama mendorong upaya meredakan ketegangan."

"Jalan untuk menyelesaikan siklus konflik Palestina-Israel terletak pada dimulainya kembali perundingan perdamaian," kata Mao.

Pada kesempatan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning juga mengatakan solusi dari perang Israel dan Hamas termasuk "menerapkan solusi dua negara, dan mendorong penyelesaian awal masalah Palestina secara komprehensif dan tepat melalui cara-cara politik, sehingga kekhawatiran semua pihak dapat terjamin”.

"China akan terus melakukan upaya yang tak kenal lelah dalam hal ini bersama komunitas internasional," katanya.

Di lain pihak, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa Hamas merupakan kelompok teroris dan negaranya bakal terus membela Israel.


Hamas Serang Israel, JK: Berani, Cermat dan Perencanaan Luar Biasa

Sebuah ledakan terjadi akibat serangan udara Israel di pangkalan militer Hamas di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Selasa (19/4/2022). (AP Photo/Yousef Masoud)

Sementara, Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) ikut bersuara terkait serangan pasukan Hamas ke Israel. Dia menganggap, hal itu bagian dari perjuangan untuk merebut kemerdekaan.

"Tentu itu suatu tindakan yang luar biasa dilakukan untuk kebebasan dan juga kemerdekaan," kata Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis, Minggu (8/10).

JK mengungkapkan, serangan Hamas ke Israel dilakukan secara terencana dan cermat. Menurut dia, hal itu jarang terjadi.

"Dan itu tentu pejuang-pejuang yang telah merencanakannya itu luar biasa kerahasiaannya, tidak diketahui oleh Israel, jarang terjadi, dan itu berani, cermat dan perencanaan luar biasa," tandas JK.

Sebelumnya, konflik bersenjata antara Hamas dengan Israel kembali memanas baru-baru ini. Saling serang antara keduanya tersebut menewaskan ratusan orang.

Israel pun menyatakan kini pihaknya berperang dengan Hamas dan melancarkan serangan udara di Gaza. Bahkan, Israel bersumpah akan menimbulkan "akibat yang belum pernah terjadi sebelumnya."


Tanggapan Muhammadiyah

Jumlah korban tewas akibat perang dengan Hamas melonjak di atas 1.100 orang pada hari ketiga bentrokan. (David GRAY/AFP)

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan, saling serang antara Israel dengan Hamas sungguh sangat mengkhawatirkan dan mengancam keamanan serta keselamatan masyarakat sipil.

"Masa depan perdamaian di Palestina semakin tidak menentu," kata dia dalam keteragannya, Minggu (8/10/2023).

Abdul Mu'ti mendesak Dewan keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik untuk mencegah terjadinya peperangan dan kekerasan yang semakin meluas.

Dia pun membeberkan, langkah politiknya bisa dengan mengadakan Sidang Dewan Keamanan PBB.

"Memediasi pembicaraan Palestina dengan Israel," ujar dia.

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada WNI yang jadi korban atas konflik Israel dan Hamas yang meletus pada Sabtu (7/10). 

"Dalam catatan KBRI, jumlah WNI yang berdomisili di wilayah Gaza sebanyak 13 orang," ujar jubir Kemlu Lalu Muhammad Iqbal.

Lalu Muhammad Iqbal juga mengatakan, Indonesia menyampaikan rasa keprihatinannya terhadap eskalasi konflik Palestina-Israel.

"Indonesia sangat prihatin dengan meningkatnya eskalasi konflik antara Palestina-Israel," ujar Lalu Muhammad Iqbal.


Gerindra Singgung Perang Hamas vs Israel: Perlu Pemimpin yang Kuat

Militan Palestina Hamas meluncurkan roket menuju Israel dari Rafah, di Jalur Gaza selatan, Rabu (12/5/2021) dinihari. Hamas menyatakan mereka telah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan di sebuah blok menara di Gaza. (SAID KHATIB / AFP)

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyinggung soal perang Hamas vs Israel yang masih berkobar. Menurut dia, rakyat Indonesia bisa mengambil hikmah yakni harus memilih pemimpin yang kuat.

"Hari-hari ini dunia sedang tercengang oleh perang antara Israel dengan Palestina. Hari-hari ini dunia masih tercengang dengan suasana Ukraina dengan Russia. Karena itu kita makin yakin inilah perlunya pemimpin yang kuat,” kata Muzani di Gedung Djoeang, Jakarta, Senin (9/10/2023). 

Menurut dia, Prabowo adalah pemimpin yang kuat dan bisa menjaga persatuan. "Karena itu kita makin yakin inilah perlunya pemimpin yang mengajak persatuan, mengajak kebersamaan," jelasnya.

Meski demikian, Muzani meminta para relawan Prabowo tidak memaksa pihak lain untuk memilih Prabowo. Ia mengingatkan tak boleh ada keributan karena perbedaan pilihan.

"Walaupun kita berharap pak Prabowo terpilih, kita dalam dalam memperjuangkan nggak usah gontok-gontokan. Nggak usah ribu-ributan. Kalau ada teman kita yang memilih Prabowo alhamdulillah. Kalau ada teman kita yang tidak memilih pak Prabowo tidak apa-apa. Yang penting, mau pak Prabowo, mau yang lain, yang penting kita tetap bersatu," jelasnya.

Sebab, kata Muzani, apabila Prabowo terpilih di Pilpres 2023, Prabowo akan merangkul semua pihak termasuk yang bukan pendukungnya.

"Bukan hanya yang mendukung, yang tidak mendukung pun akan diajak duduk bareng, memikirkan bangsa ke depan," kata dia.

 

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya