Benahi Kualitas Udara Jakarta, DPD HIPPI DKI Tanam Mangrove di PIK

Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD HIPPI) DKI Jakarta memberikan wujud nyata, soal kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya memperbaiki kualitas udara di Indonesia. Bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dN Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, DPD HIPPO DKI Jakarta menggelar penanaman pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK), Minggu (8/10).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Okt 2023, 07:55 WIB
Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD HIPPI) DKI Jakarta memberikan wujud nyata, soal kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya memperbaiki kualitas udara di Indonesia. Bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, DPD HIPPO DKI Jakarta menggelar penanaman pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK), Minggu (8/10) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD HIPPI) DKI Jakarta memberikan wujud nyata, soal kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya memperbaiki kualitas udara di Indonesia. Bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dN Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, DPD HIPPO DKI Jakarta menggelar penanaman pohon mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK), Minggu (8/10).

“Kami telah menyiapkan ratusan pohon mangrove, dalam kegiatan ‘HIPPI Care Mangrove For Jakarta’, yang ditanam oleh ratusan penggiat lingkungan serta masyarakat sekitar pada hari ini,” kata Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta, Uchy Hardiman melalui siaran pers diterima Senin (9/10/2023).

Uchy menjelaskan, aksinya kali ini adalag wujud nyata kepedulian seluruh insan DPP HIPPI dan pemerintah. Khususnya, terkait kualitas udara di Indonesia khususnya DKI Jakarta yang masuk dalam kategori mengkhawatirkan.

Dia mencatat, berdasarkan laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 05.00 WIB tercatat di angka 165. Adapun konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 83 mikrogram per meter kubik.

“Terkait angka konsentrasi 83 mikrogram per meter kubik yang naik 16,6 kali, dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO) yang tentunya berbahaya bagi kesehatan. Jakarta berada di peringkat ketiga dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia,” sesal dia.

Uchy mendorong, Warga Jakarta bermasker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.

“Kami juga ajak warga sekitarnya untuk menjaga kelestarian 3,3 juta hektar hutan mangrove yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia,” ajak dia.

Uchy menyebut pohon atau hutan mangrove di DKI Jakarta mengalami deforestasi selama delapan tahun terakhir. Dia menjelaskan deforestasi mungkin rumit, namun menanam pohon itu sangat sederhana.

“Logika sederhana saya, jika sebuah pohon mati, tanamlah pohon lain sebagai gantinya,” Uchy menandasi.


Luas Mangrove

Sebagai informasi, luas mangrove Jakarta sampai 2020 tidak lebih dari 63,2 ha. Luas tersebut masih lebih kecil daripada luas TPST Bantargebang, dimana dari jumlah yang tersisa itu, kondisi mangrove yang baik hanya 29,9 persen.

Sisanya (kondisi pohon/hutan mangrove) dalam keadaan sedang dan rusak, sementara sebanyak 40,8 persen rusak dan 29,3 persen sedang. Kondisi inilah yang mungkin membuat fungsi mangrove sebagai pembersih polusi kurang maksimal.

Sayangnya, meski memberikan banyak manfaat yang besar bagi bumi dan umat manusia, pelestarian pohon mangrove belum mendapatkan perhatian seutuhnya dari sebagian besar lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan di Indonesia.

Macam-macam material fesyen berkelanjutan. (dok. Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya