Liputan6.com, Pekanbaru - Kondisi udara di Pekanbaru dan beberapa kabupaten lainnya di Riau terus membaik. Kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai menghilang.
Membaiknya kualitas udara bagi kesehatan membuat siswa SMA sederajat di Riau tidak belajar daring lagi. Pembelajaran tatap muka ini salah satunya dilakukan oleh SMA Negeri 1 Pekanbaru di Jalan Sultan Syarif Kasim.
Baca Juga
Advertisement
Kepala SMA Negeri 1 Wan Roswita menjelaskan, keputusan belajar ke sekolah ini berdasarkan hasil rapat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MMKS). Apalagi pada Senin petang, 9 Oktober 2023, hujan deras turun di Pekanbaru.
"Sore hujan, situasi dan suasana mulai bagus, matahari bagus dan kabut asap tidak pekat lagi," kata Wan, Selasa siang, 10 Oktober 2023.
Siswa dan siswi mendapat pemberitahuan belajar di sekolah pada Senin malam. Selasa pagi, seluruh siswa datang dan kegiatan berlangsung seperti sedia kala sebelum kabut asap datang.
Sejumlah siswa memang tidak datang ke sekolah karena sakit. Pihak sekolah memastikan sakit ini bukan disebabkan oleh kabut asap Pekanbaru beberapa hari lalu.
"Siswa ke sekolah pakai masker, ada juga yang tidak karena pemberitahuan mendadak, tapi mereka beli masker di koperasi," ujar Wan.
Keputusan belajar sekolah ini juga berdasarkan surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau beberapa hari sebelumnya tentang pembelajaran saat kabut asap. Surat itu meminta belajar daring jika kabut asap pekat dan udara tidak sehat.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kualitas Udara Membaik
Surat itu tidak menyebutkan kapan belajar ke sekolah dimulai tapi keputusan diserahkan ke guru. Keputusan ini berdasarkan cuaca dan kabut asap.
"Pada hari ini kami sepakat belajar sekolah lagi melihat perkembangan situasi," jelas Wan.
Wan menjelaskan, belajar online pada Senin lalu dilakukan beberapa jam saja. Satu jam pelajaran dipangkas menjadi 30 menit saja dan pembelajaran selesai pada pukul 12.30 WIB.
Wan menilai belajar tatap muka lebih efektif dari online. Salah satu pertimbangannya juga tidak semua siswa memiliki paket data banyak.
"Jadi cuma sehari saja belajar online, siswa di rumah dan guru tetap di sekolah, sekarang sudah tidak lagi," kata Wan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kabut asap di Pekanbaru memang tidak pekat lagi. Kualitas udara juga berangsur membaik dari tidak sehat menjadi sedang hingga baik bagi kesehatan.
Advertisement