Cuaca Indonesia Hari Ini Rabu 11 Oktober 2023: Langit Pagi Cerah Berawan

Pagi hari ini, Rabu (11/10/2023), langit pagi Indonesia hampir keseluruhannya diprakirakan cerah, cerah berawan, berawan, dan asap, kecuali hujan ringan di Bengkulu. Seperti itulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Rabu (11/10/2023).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 11 Okt 2023, 17:02 WIB
Pagi hari ini, Rabu (11/10/2023), langit pagi Indonesia hampir keseluruhannya diprakirakan cerah, cerah berawan, berawan, dan asap, kecuali hujan ringan di Bengkulu. Seperti itulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Rabu (11/10/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari ini, Rabu (11/10/2023), langit pagi Indonesia hampir keseluruhannya diprakirakan cerah, cerah berawan, berawan, dan asap, kecuali hujan ringan di Bengkulu. Seperti itulah prediksi cuaca Indonesia hari ini, Rabu (11/10/2023).

Berbeda pada siang hari nanti, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Indonesia diprakirakan sebagiannya bakal cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Hujan dengan intensitas ringan diprediksi guyur Bengkulu, Pontianak, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, dan Manokwari pada siang nanti.

Kemudian hujan sedang diprakirakan BMKG bakal turun siang hari nanti di Padang dan Medan, serta waspada hujan petir di Banda Aceh.

Kemudian malam hari nanti, cuaca Indonesia diprediksi sebagiannya bakal cerah, cerah berawan, berawan, asap, hujan ringan, dan hujan sedang.

Wilayah Bengkulu dan Mamuju diprakirakan hujan berintensitas ringan, sedangkan Padang dan Medan hujan sedang di malam hari nanti.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Bengkulu  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Berawan  Berawan
 Gorontalo   Cerah    Cerah  Cerah
 Jambi   Asap  Cerah Berawan  Asap
 Bandung   Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Semarang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Surabaya   Cerah  Cerah  Cerah
 Pontianak   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Banjarmasin   Asap  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Palangkaraya  Asap  Berawan  Berawan
 Samarinda  Cerah Berawan  Berawan  Cerah
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Pangkal Pinang  Cerah Berawan  Cerah   Cerah
 Tanjung Pinang   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Bandar Lampung  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Ambon   Berawan  Berawan   Cerah Berawan
 Ternate   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah
 Mataram   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kupang   Cerah Berawan  Berawan  Cerah
 Kota Jayapura  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Manokwari   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Pekanbaru   Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Mamuju   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Makassar   Cerah  Cerah  Berawan
 Kendari   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah
 Manado    Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Sedang
 Palembang  Asap  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Medan   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Sedang

Cuaca Panas Bikin Nyamuk Makin Banyak, Waspadai Risiko Penyakit Ini

Ilustrasi cuaca panas, sinar matahari. (Photo by Pixabay from Pexels)

Sebelumnya, jumlah nyamuk ternyata semakin banyak selama cuaca panas berlangsung.  Ini lantaran masa berkembang biak nyamuk menjadi lebih panjang.

Peneliti Global Health Security Dicky Budiman mengingatkan untuk mewaspadai risiko sejumlah penyakit infeksi dari adanya nyamuk.

"Ada dampak dari cuaca panas ini, timbulnya penyakit infeksi yang diakibatkan peningkatan perkembangbiakan aktivitas dari vektor seperti nyamuk pada suhu panas," ujar Dicky kepada Liputan6.com.

"Nyamuk sebetulnya suka suhu yang cenderung hangat, bukan panas banget sih ya. Dengan adanya peningkatan suhu panas ini akan membuat nyamuk itu bergerak ke arah yang ke daerah yang lebih relatif hangat," sambung dia.

Dalam hal ini, nyamuk tidak bisa mengatur suhunya sendiri dan ini berdampak peningkatan penyakit tertentu.

Risiko penyakit yang timbul akibat nyamuk saat cuaca panas, yakni demam berdarah dan malaria.

"Karena selama musim panas, masa nyamuk ini untuk berkembang biak menjadi jauh lebih panjang sehingga jumlah nyamuk akan jauh lebih banyak," kata Dicky.

"Ini yang bisa meningkatkan potensi penyakit demam berdarah, malaria, bahkan kalau di beberapa wilayah ada Zika. Ini yang harus diperhatikan mitigasinya," sambung dia.


Penyakit yang Muncul Akibat Nyamuk di Musim Panas

Ilustrasi cuaca panas, sinar matahari. (Image by Freepik)

Pakai Kelambu dan Krim Anti NyamukDicky Budiman menambahkan, mitigasi nyamuk dapat dilakukan dengan sejumlah upaya. Misalnya, pemberantasan jentik nyamuk dan memakai krim anti nyamuk.

"Mitigasi dengan pemberantasan jentik nyamuk, kemudian memakai kelambu tidur dan juga di sini kita lakukan mitigasi lain ya seperti menghindari sengatan nyamuk dengan memakai krim anti nyamuk," tambahnya.

Muncul Penyakit Saluran Cerna

Dari sisi lingkungan, dampak lain dari cuaca panas adalah kekurangan air bersih. Hal ini memunculkan risiko penyakit saluran cerna.

"Selain itu, akibat panas ini adalah karena kurangnya air bersih atau sedikitnya sumber air bersih. Jadi ada penyakit seperti kolera demam, tifoid itu akan bisa berpotensi," beber Dicky.

"Karena apa? Mungkin secara sanitasi hygiene juga orang jarang cuci tangan, cuci sisa alat makan juga tidak bersih akan meningkatkan potensi penyakit saluran cerna. Ini tentu harus dimitigasi dengan penyediaan air bersih dan kebiasaan melakukan cuci tangan," sambung dia.


Cegah Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk

Suhu di DKI Jakarta berkisar antara 24-36 derajat celcius dengan tingkat kelembaban 40 sampai 75 persen. (merdeka.com/Imam Buhori)

Salah satu cara mencegah penyakit akibat gigitan nyamuk seperti demam berdarah menurut Kementerian Kesehatan RI dikenal dengan 3M Plus, antara lain:

  1. Menguras tempat penampungan air
  2. Menutup tempat-tempat penampungan air
  3. Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Selain 3 M di atas yang dimaksud pada poin plus antara lain:

  1. Menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk
  2. Memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air
  3. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  4. Menggunakan obat anti nyamuk
  5. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah
  6. Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama
  7. Meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup
  8. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras
  9. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya