Liputan6.com, Jakarta - Adva Adar mengaku melihat rekaman video neneknya yang berusia 85 tahun dan kini tengah disandera oleh Hamas.
Nenek Adva tinggal di Kibbutz dekat perbatasan Israel dengan Gaza, dikutip dari laman BBC, Selasa (10/10/2023).
Advertisement
Setelah kehilangan kontak dengan neneknya sejak Sabtu (7/10) Adva mengatakan, dia berusaha mencari video Hamas yang mungkin mengungkap keberadaan neneknya.
Akhirnya, dia menemukan rekaman neneknya tengah diculik ke Gaza, dikelilingi oleh empat pria bersenjata.
"Ini memilukan. Sakit di setiap bagian tubuhku," katanya.
"Kami sangat mengkhawatirkannya. Nenek saya sakit, dia minum obat setiap hari. Kami tidak tahu berapa lama dia bisa bertahan tanpa obat."
"Kami hanya berdoa agar dia kembali ke rumah bersama kami."
Bukan hanya itu, ada lagi cerita lain terkait Konflik Israel-Palestina.
Ada keluarga dari seorang wanita Irlandia-Israel yang hilang dan menjadi korban saat Hamas serang Israel. Ia mengatakan hati mereka hancur dan hanya bisa berharap.
Kim Damti (22) berada di festival musik Supernova di Re'im di Israel selatan saat dia terakhir kali terlihat. Hal ini menyusul gelombang serangan yang dilancarkan kelompok militan Hamas, demikian dikutip dari Kanal Citizen6 di Liputan6.com.
Lebih dari 260 jenazah telah ditemukan dari lokasi festival, menurut badan penyelamat Zaka.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan kepada stasiun televisi Irlandia RTÉ, bibinya Pat Cooper dari County Laois, menggambarkan Damti sebagai gadis yang "cantik dan cerdas dengan hati besar yang penuh kebaikan dan kasih sayang".
Cooper mengatakan keponakannya mengunjungi Irlandia musim panas ini untuk merayakan pernikahan keluarga.
Dia mengatakan "seluruh keluarga Cooper, tetangga dan teman-teman mereka hancur dan untuk saat ini yang kami miliki hanyalah harapan".
“Hati dan pikiran kami ada di Israel bersama keluarga Jennifer dan teman-teman Kim,” tambah pernyataan itu.
Kalimat Terakhir Saat Serangan Hamas ke Israel
Ibu Kim yang berasal dari Irlandia, Jennifer Damti, mengatakan dia terakhir kali berbicara dengan putrinya pada pukul 06:30 waktu setempat pada hari Sabtu, tepat ketika militan melancarkan serangan mereka.
Putrinya bertanya: “Bu, apa yang harus aku lakukan?"
Kakak Kim memerintahkan adiknya untuk berlindung. Keluarganya belum mendengar kabar darinya sejak itu.
“Kim tidak menyadari bahwa ada tujuh atau delapan van Toyota yang penuh dengan teroris,” Jennifer Damti, mengatakan kepada ABC News pada hari Minggu.
“Mereka menembak ke mana-mana, membantai mereka seperti anjing,” katanya.
Pada hari Sabtu, kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel, dengan para pejuangnya memasuki komunitas di dekat Jalur Gaza, menewaskan ratusan penduduk dan menyandera puluhan orang.
Meskipun serangan yang dilakukan oleh militan pada tanggal 7 Oktober terjadi tanpa peringatan, hal itu terjadi pada saat ketegangan Israel-Palestina meningkat.
Sekitar 900 orang tewas di Israel sejak serangan hari Sabtu, termasuk 260 orang saat festival tersebut.
Hampir 690 orang tewas akibat serangan udara di Gaza, kata pihak berwenang Palestina, dan militer Israel mengatakan telah menemukan mayat 1.500 militan.
Advertisement
Meminta Perang Segera Diakhiri
Israel mengatakan mereka telah mendapatkan kembali kendali atas perbatasan dengan Gaza.
Pada hari Senin, Presiden Irlandia Michael D Higgins mengeluarkan pernyataan yang menyerukan “segera diakhirinya pembunuhan tersebut”.
“Saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban, dan duka kami saat ini, khususnya, kepada keluarga Kim Damti, sesama warga negara kami,” tambahnya.
Taoiseach (perdana menteri) Leo Varadkar mengutuk apa yang dia gambarkan sebagai serangan mendadak yang "mengerikan" oleh Hamas dan menyerukan diakhirinya permusuhan.
Dia menambahkan bahwa Kedutaan Besar Irlandia bersedia menawarkan bantuan kepada Irlandia atau warga negara ganda yang terjebak dalam serangan tersebut.
Tánaiste (wakil perdana menteri) Micheál Martin juga mengimbau semua pihak yang terlibat untuk "mengurangi ketegangan" situasi secepat mungkin.
Departemen Luar Negeri Irlandia mengatakan pihaknya telah melakukan kontak dengan keluarga Kim Damti namun mereka tidak berniat memberikan komentar khusus mengenai kasus tersebut saat ini.Adve