Liputan6.com, Cilacap - Penceramah muda Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam mengisahkan ikhwal pertemuannya dengan Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau lebih populer dengan panggilan Habib Luthfi bin Yahya dan para Kiai di Istana Presiden beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga
Advertisement
Habib Luthfi merupakan sosok ulama kharismatik. Beliau merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW dengan nasab Sayyidah Fatimah Az-Zahrah.
Gus Iqdam mengatakan bahwa dirinya mendapat motivasi dan dukungan dari para kiai, termasuk Habib Luthfi bin Yahya. Selain itu ia juga mendapatkan pesan dari Habib Luthfi.
“Alhamdulillah, ya Allah luar biasa, ternyata para kiai itu mendukung bahkan Alhamdulillah waktu di istana itu saya ketemu dengan Abah Habib Luthfi. Dadi kulo niku dipertemukan oleh Kiai Marzuki Mustamar," cerita Gus Iqdam dikutip dari tayangan YouTube Viral Indonesia New, Senin (10/10)/2023.
Simak Video Pilihan Ini:
Pesan Habib Luthfi: Lanjut Pantang Mundur
Awalnya ia dipertemukan dengan Habib Luthfi oleh KH Marzuki Mustamar yang kini menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2018-2023.
“Bah niki Gus Iqdam dari Blitar,” kisah Gus Iqdam menirukan ucapan KH Marzuki Mustamar.
“Wuh, lanjut, lanjut, pokoknya lanjut pantang mundur,” cerita Gus Iqdam menirukan ucapan Habib Luthfi.
Menanggapi dukungan dan motivasi dari Habib ini, Gus Iqdam merasa sangat senang dan bersemangat dalam berdakwah.
“Siap, njih,” jawab Gus Iqdam menanggapi motivasi dari Habib Luthfi.
“Intinya saya dimotivasi, ngurusi seperti kamu-kamu ini suruh sabar, jangan mudah marah dan frustasi, iya tidak, trus pokoknya para Kiai sangat mendukung,” imbuhnya.
Advertisement
Pesan Gus Iqdam kepada Jamaahnya
Dalam kesempatan menyampaikan pertemuannya dengan sejumlah kiai dan Habib, tak lupa Gus Iqdam juga berpesan kepada para jemaahnya agar menjaga nama baik Majelis Sabilu Taubah.
“Tapi ya itu, di tengah-tengah kiai ataupun habaib yang mendukung dengan adanya Sabilu Taubah, ini juga berbarengan dengan beberapa oknum-oknum yang tidak suka dengan majelis ini. Tapi saya tidak akan memarahi kalian, trus saya jug atidak akan mundur, mutung tidak mau ngaji lagi ya tidak,” tuturnya.
“Jadi begini, muncul beberapa oknum. Di tengah-tengah perjalanan saya ke Jakarta kemarin, beberapa saudara kita, beberapa teman yang juga memiliki majelis itu japri saya, Gus minta tolong saya buat statemen seperti ini karena saya waktu sholawatan itu ada beberapa anak muda tiba-tiba merokok” imbuhnya
“Akhirnya saya tegur, 'Mas di majelis ini tidak boleh merokok',”
"Anak itu malah menjawab, 'Los..kene ST Nyell, Dekengan Pusat.' Lah ini tidak boleh, malam hari ini saya hanya akan menasehati saja, kamu jangan marah, kamu jangan seperti itu. Kamu cinta dengan saya boleh, kamu seneng sama ST boleh…tapi kita harus tau etika, jangan sampai kamu fanatik dengan majelis ini, hadir di majelis orang lain, kamu mengatakan seperti itu, itu menyinggung” tandasnya.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
