Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester United Erik ten Hag dilaporkan telah membuat keputusan akhir mengenai masa depan Jadon Sancho di klub. Ten Hag sepertinya sudah kehabisan kesabaran dengan sikap Sancho.
Sancho tidak lagi bermain untuk Manchester United sejak Agustus lalu, setelah dia terlibat perselisihan publik dengan manajer asal Belanda tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Setelah kekalahan 1-3 dari Arsenal pada 6 September 2023, Ten Hag mengklaim bahwa Sancho tidak dipilih dalam skuad matchday karena penampilan latihannya di bawah standar.
Namun, pemain sayap Inggris itu tidak setuju dengan penilaian tersebut. Sancho kemudian merilis pernyataan panjang lebar di media sosial yang mengklaim bahwa ia telah dijadikan 'kambing hitam'.
Tak lama setelah itu, Manchester United merilis pernyataan pada 14 September 2023, dan mengonfirmasi bahwa Sancho saat ini sedang menyelesaikan 'program pelatihan pribadi' jauh dari skuad tim utama.
Ten Hag Desak Manajemen Klub Jual Sancho
Ten Hag sebenarnya sedang menunggu permintaan maaf dari pemain berusia 23 tahun itu atas insiden tersebut sebelum mengintegrasikannya kembali ke skuad tim utama.
Kini, menurut Daily Mirror, manajer asal Belanda itu telah menjelaskan kepada pimpinan klub bahwa Sancho harus dijual pada Januari jika dia terus menolak meminta maaf kepadanya.
Media tersebut juga mengklaim bahwa United bersedia mensubsidi gajinya sebesar 300.000 pounds per minggu untuk menyetujui peminjaman dengan klub lain. Kabarnya, Juventus dan Borussia Dortmund sedang menunda penilaian klub sebesar 60 juta pouns untuk Sancho.
Advertisement
Absen Lama Dikhawatirkan Pengaruhi Penampilan Sancho
Manchester United khawatir bahwa absen dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan penilaiannya menurun drastis. Sancho perlu tampil di liga top Eropa secara teratur agar penilaian tersebut tetap pada angka yang sama seperti sekarang.
Ten Hag memang tidak menyebut secara terbuka nama Sancho sejak perselisihan mereka. Saat konferensi pers pra-pertandingan melawan Brighton bulan lalu, dia hanya menjelaskan budaya United.
"Dengan generasi ini, yang terpenting adalah konstruksi tim dan dinamika grup. Selalu tentang tim - tim berada di depan segalanya."
Ten Hag Sebut Tim Jauh Lebih Penting
“Tetapi dalam tim, setiap orang memainkan perannya, setiap orang berbeda, ada karakter yang berbeda. Anda harus mengelola karakter-karakter itu. Namun tim berada di atas segalanya.
"Klub meminta saya, karena ada budaya yang tidak bagus sebelum musim lalu, untuk menetapkan beberapa standar. Itu yang saya lakukan. Tugas saya adalah mengendalikan standar."
Advertisement