Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mengunjungi Deltares, salah satu lembaga riset terkemuka di dunia dalam bidang pengelolaan air dan lingkungan, yang berlokasi di Den Haag, Belanda. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas rencana kolaborasi untuk mewujudkan konsep kota spons (sponge city) di IKN Nusantara.
Lantas, apakah Sponge City ini mencerminkan dunia SpongeBob? Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan, kota spons merupakan salah satu prinsip dasar pengembangan kawasan di IKN, dengan memadukan konsep perkotaan kota hutan (forest city) dan kota cerdas (smart city).
Advertisement
Konsep kota spons akan diterapkan di IKN Nusantara untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan. Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air, pengurangan bahaya banjir, serta pelestarian ekologi.
"Kota spons akan diwujudkan antara lain melalui ruang terbuka hijau dan biru, desain fasilitas perkotaan dengan menerapkan atap hijau (green rooftop), serta penerapan jalan dan trotoar berpori, bioskedean, dan sistem bioretensi untuk menahan atau menyerap air hujan," jelas Bambang, Rabu (11/10/2023).
Sudah Direncanakan
Penerapan kota spons sudah direncanakan di dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Meski demikian, Otorita IKN bersama stakeholder terkait akan mematangkan konsep kota spons tersebut, salah satunya dengan menggandeng Deltares. Kolaborasi dengan Deltares ini merupakan salah satu wujud dukungan Asian Development Bank (ADB) untuk pembangunan IKN Nusantara.
"Setelah DPR mengunjungi sejumlah sponge city di Australia beberapa waktu lalu, mereka melihat bahwa konsep tersebut cocok buat Indonesia. Meskipun sejak awal sponge city sudah masuk di blueprint IKN Nusantara, kita perlu memperkuatnya lagi supaya benar-benar ada pengaturan manajemen tata air di Nusantara," imbuh Bambang.
Bantuan dari Belanda
Regional Manager Asia and Oceania Deltares Tjitte A. Nauta merespon positif terhadap rencana adposi kota spons di IKN. "Kami tentu sangat senang untuk membantu dan berkolaborasi dengan tim di IKN. Data-data kami sangat terbuka bilamana dibutuhkan," ungkapnya.
Sementara Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A Safitri menjelaskan, konsep kota spons dapat dipahami sebagai water resilience.
"Sama saja konsepnya dengan sponge city, yakni kota yang mampu mengelola air dengan baik, bisa menyimpan, dan mengalirkan ketika dibutuhkan dengan cara yang sudah dihitung sedemikian rupa," terang dia.
Advertisement
Aliran Listrik hingga Telekomunikasi di IKN Ditargetkan Menyala di 2024
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menargetkan proyek infrastruktur listrik dan telekomunikasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara selesai pada Juli 2024.
"Keseluruhan infrastruktur tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2024, untuk memastikan kelancaran pemindahan tahap awal ibu kota dari Jakarta ke IKN," ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim melansir Antara di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Silvia mengatakan proyek prasarana listrik dan gas dilakukan PT PLN dan PT Pertamina serta telekomunikasi seperti fiber optik dan jaringan 5G di KIPP IKN dalam proses oleh OIKN dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Hal ini juga meliputi penyediaan layanan angkutan umum massal berupa bus rapid transit, halte, park n ride, dan depo yang saat ini dalam proses.
Pembangunan IKN Nusantara merupakan upaya pemerintah untuk mengusung pembangunan ekonomi yang inklusif dan merata yang mengupayakan pertumbuhan ekonomi baru, sehingga tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa.
IKN merupakan wujud pengarusutamaan simbol identitas bangsa, green economy, green energy, smart transportation, dan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif sebagai capaian transformasi besar bangsa Indonesia.
Siapkan Ekosistem
Untuk mewujudkan hal tersebut, saat ini pemerintah pusat sedang menyiapkan satu ekosistem perkotaan lengkap, dengan mengusung tiga konsep utama Forest City, Sponge City, dan Smart City.
Ini di mana gedung kantor, istana presiden, hunian ASN yang akan pindah, akses jalan, area komersial, taman, serta fasilitas pendukung lainnya yang ditargetkan selesai sebelum Agustus 2024 melalui pendanaan APBN dan dilaksanakan Kementerian PUPR.
Ketiga konsep tersebut kemudian diturunkan ke dalam delapan key performance indicator (KPI) yang menjadi pedoman dalam setiap pembangunan yang dilaksanakan di IKN.
Delapan KPI tersebut adalah desain IKN Nusantara yang diselaraskan dengan alam, Bhinneka Tunggal Ika, terhubung, aktif dan mudah diakses, rendah emisi karbon, sirkular dan berketahanan, aman dan terjangkau, nyaman dan efisien melalui teknologi, dan peluang ekonomi untuk semua.
Advertisement