Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor beras baru dari pemerintah, guna memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, fokus pemerintah saat ini adalah mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat. Untuk itu, Bulog disebutnya akan melaksanakan penugasan tersebut secara maksimal demi kepentingan rakyat banyak, terlebih ditengah situasi saat ini yang menjelang musim tanam.
Advertisement
"Pemerintah memang memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton. Namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri," ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).
Selanjutnya, Bulog pun siap melaksanakan tugas impor beras dari negara mana saja, asalkan memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.
"Untuk negara asal impor ini bisa dari manapun, tidak terpatok hanya 1 negara saja. Jadi bisa banyak negara seperti penugasan sebelumnya. Kita cari negara mana yang masih banyak produksinya dan memenuhi standar persyaratan," imbuh Iqbal.
Pemantauan Harga Beras
Di samping itu, Iqbal mengemukakan, pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkait harga beras saat ini. Terjadinya kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino dan juga situasi dalam negeri yang menjelang musim tanam.
"Masyarakat jangan khawatir, pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali," ungkapnya.
Hingga saat ini, Perum Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak 818 ribu ton. Kegiatan ini akan terus berlanjut digelontorkan sampai harga beras stabil.
Selanjutnya, saat ini tengah disalurkan Beras Bantuan Pangan untuk September, Oktober dan November 2023 dengan jumlah total sebanyak 641 ribu ton kepada masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.
Klaim Mendag: Harga Beras Mulai Turun, Jagung Kurang Pasokan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya di Istana Merdeka, hari ini. Rapat tersebut membahas soal stabilisasi harga beras hingga gula.
Soal beras, Mendag mengatakan masyarakat tak perlu khawatir karena stok yang dimiliki melimpah. Bahkan, harga beras di beberapa wilayah juga sudah turun.
“Hari ini kita rapat dipimpin Pak Presiden langsung. Kita bahas satu, ketersediaan beras. Beras lebih dari cukup, stok banyak, jadi jangan khawatir. Stok cukup dari pusat provinsi dan kabupaten. Jadi digelontorkan,” kata Zulkifli, Senin (9/10/2023).
“Memang yang dekat-dekat seperti di Jakarta dan Jabar sudah turun (harganya). Tapi yang jauh-jauh belum turun, tapi nggak naik lagi. Tadi diputuskan kalau diperlukan, kita bisa beli lagi beras itu, walaupun itu belum tentu dibawa kemari. Kita beli, pada waktu diperlukan, baru diimpor,” sambungnya.
Advertisement
Harga Jagung
Sementara terkait harga jagung, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan pemerintah akan menambah jumlah impor demi memenuhi kebutuhan industri pakan ternak.
“Kedua jagung. Nah jagung memang berangsur-angsur harga di tempat peternak naik, oleh karena itu tadi ditambah. Ditambah untuk impor jagung industri, ditambah 250 ribu ton tadi ya. Ini untuk peternakan, bukan konsumsi ya, untuk industri pakan ternak,” ucapnya.