Liputan6.com, Jakarta Perang Palestina - Israel yang kembali memanas memakan banyak korban jiwa dan luka-luka. Bahkan, mayoritas korban selamat mengalami luka bakar dan amputasi.
“Sebagian besar pasien yang tiba di rumah sakit di Gaza menderita luka bakar tingkat dua dan tiga serta amputasi pada ekstremitas bawah dan atas,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qidra mengutip CNN, Rabu (11/10/2023).
Advertisement
Seperti diketahui, amputasi adalah proses pengangkatan bagian tubuh yang rusak dan tidak dapat diselamatkan. Hal ini membuat anggota tubuh menjadi tidak lengkap dan tergolong pada disabilitas fisik.
Selain amputasi dan luka bakar, banyak pula korban yang terkena luka akibat pecahan peluru, tambah Ashraf al-Qidra kepada media Palestina.
Korban luka yang tiba di rumah sakit sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, kata al-Qidra, seraya menambahkan bahwa ini adalah "akibat dari Israel yang secara langsung menargetkan rumah dan bangunan tempat tinggal."
Sejauh ini kondisi di Yerusalem dan Tel Aviv masih belum kondusif, sirine terdengar di wilayah tersebut menurut tim CNN di lapangan. Tim di Yerusalem mendengar serangkaian ledakan segera setelah sirine diaktifkan.
Menarik Perhatian Dunia
Sebelumnya, konflik Palestina dan Israel mulai kembali memanas saat Hamas melancarkan serangan terhadap masyarakat yang tengah menghadiri festival musik di Israel.
Serangan dari kelompok militan Palestina ini pun tak luput dari perhatian Liga Muslim Dunia (LMD) atau Muslim World League (MWL).
Organisasi umat Muslim dunia itu menekankan pentingnya langkah-langkah perdamaian dan menghentikan segala upaya yang mengurangi terwujudnya perdamaian tersebut.
"(LMD) menekankan pentingnya setiap orang berupaya menuju perdamaian yang adil dan komprehensif, dan menghentikan semua praktik yang mengikis peluang perdamaian," mengutip pernyataan Sekretariat Jenderal LMD dalam pernyataan resmi di laman resmi Themwl.org, Minggu (8/10/2023).
Advertisement
Konflik Perlu Segera Diselesaikan
LMD juga menyampaikan bahwa konflik krusial ini perlu segera diatasi dengan solusi yang baik, bukan kekerasan.
"Serta perlu untuk menemukan solusi terhadap permasalahan krusial ini, yang merupakan isu terdepan dalam permasalahan internasional yang mendesak dan menyakitkan.”
Pasalnya, jika konflik krusial ini terus berlanjut, maka semua orang akan menderita karena dampak dari saling serang.
“Semua orang akan menderita dari dampak serangan timbal balik.”
Mengecam Segala Tindak Provokasi
LMD juga mengecam praktik-praktik negatif yang mempengaruhi kesucian benda-benda suci. Pasalnya, ini merupakan pelanggaran berbahaya terhadap hukum dan norma internasional serta sebuah provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia.
LMD menyerukan pentingnya tindakan kolektif dalam upaya mewujudkan Islam yang adil dan komprehensif dan menghentikan semua praktik yang melemahkan peluang solusi di wilayah pendudukan.
Selain itu, LMD menegaskan kembali dukungan kuatnya terhadap semua upaya yang bertujuan menyelesaikan masalah bangsa Palestina, yang berada di garis depan dalam isu-isu internasional dan Islam yang mendesak, mengutip NU Online.
Advertisement