Inalum Punya 5 Tungku Baru, Kejar Ambisi Gandakan Produksi

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah menyelesaikan 5 tungku peleburan baru dengan kapasitas lebih besar. Langkah ini jari upaya untuk mengejar target peningkatan produksi Inalum.

oleh Arief Rahman H diperbarui 11 Okt 2023, 12:10 WIB
PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah menyelesaikan 5 tungku peleburan baru dengan kapasitas lebih besar. Langkah ini jari upaya untuk mengejar target peningkatan produksi Inalum. (Dok. Inalum)

Liputan6.com, Jakarta PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah menyelesaikan 5 tungku peleburan baru dengan kapasitas lebih besar. Langkah ini jari upaya untuk mengejar target peningkatan produksi Inalum.

Dalam upgrade teknologi tungku ini, Inalum menggandeng Emirates Global Aluminium (EGA) asal Uni Emirat Arab. 5 tungku terbaru ini bisa dibilang sebagai percontohan untuk diperbanyak nantinya.

Direktur Utama Inalum Danny Praditya menyebutkan EGA sebagai perusahaan aluminium global yang berada di Uni Emirat Arab memiliki keahlian di bidang teknologi modern di sektor peleburan aluminium.

"Keahlian tersebut membuat INALUM menjadikan EGA sebagai mitra kolaborasi dalam peningkatan kapasitas produksi aluminium di Kuala Tanjung. Selanjutnya kami akan mengevaluasi hasil ini untuk tahap berikutnya dari proyek yang lebih luas, selaras dengan Nota Kesepahaman yang telah disepakati untuk meningkatkan kemitraan antara Indonesia dan UEA,” ujar Danny dalam keterangannya, Rabu (11/10/2023).

Informasi, pengembangan 5 tungku telah menghabiskan waktu 1,5 tahun dengan pengerjaan meliputi pembuatan desain tungku dan pengimplementasiannya. Pembangunan juga mencakup perbaikan signifikan pada struktur atas (kerangka untuk anoda dan busbar) dan potshell, serta menggabungkan Sistem Kontrol Tungku milik EGA yang lebih modern sehingga bisa memaksimalkan produksi sekaligus mengurangi konsumsi energi dan emisi lingkungan.

"Penyelesaian tungku percontohan merupakan bagian awal dari rencana besar INALUM dalam pengembangan 298 tungku di Potlines 1 dan Potlines 3 di Smelter Kuala Tanjung. Menargetkan peningkatan daya energi dari 195ka ke 215ka, dan diperkirakan bisa meningkatkan produksi hingga 10 persen," terangnya.

Sementara itu, Chief Executive Officer EGA Abdulnasser Bin Kalban menyebut pihaknya menilai keberhasilan lima tungku ini merupakan tonggak penting bersejarah dalam penerapan teknologi peleburan yang lebih modern di Inalum. Dia berharap bisa menjadi langkah awal dalam kolaborasi lanjutan dengan Inalum dan Indonesia pada khususnya.

“Keberhasilan penyelesaian permulaan pot percontohan ini merupakan tonggak penting baik dalam proyek kami untuk menyebarkan pengetahuan teknologi EGA di Indonesia, dan potensi kemitraan kami yang lebih luas dengan INALUM. Tim teknologi EGA memiliki rekam jejak kesuksesan selama puluhan tahun, menciptakan nilai bagi EGA tidak hanya di UEA tetapi juga secara internasional,” ujar Abdulnasser.

 


Proyek Lainnya

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) telah menyelesaikan 5 tungku peleburan baru dengan kapasitas lebih besar. Langkah ini jari upaya untuk mengejar target peningkatan produksi Inalum. (Dok. Inalum)

Sebagai informasi, saat ini Smelter Inalum di Kuala Tanjung menggunakan energi listrik yang berasal dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yaitu PLTA Siguragura dan PLTA Tangga yang berada di Paritohan, Sumatera Utara.

Proyek ini juga menjawab kebutuhan Inalum dalam hal peningkatan produksi, tetapi juga merupakan bagian dari misi perusahaan dalam meningkatkan kinerja tungku dengan tetap menjaga performa dan lebih efisien dalam hal penggunaan energi. Transformasi teknologi ini meningkatkan kinerja tungku melalui peningkatan stabilitas operasional dan peningkatan efisiensi saat ini hingga 95 persen.

Selain proyek bersama EGA, INALUM juga melakukan beberapa aksi korporasi lain dalam rangka peningkatan kapasitas produksi sebagai respon atas tingginya potensi pasar aluminium nasional yang saat ini memiliki permintaan hingga 1 juta ton. Proyek-proyek tersebut antara lain, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi yang akan selesai pada tahun 2023, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung yang ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi di tahun 2024-2025 dan Proyek Diversifikasi Aluminium Remelt IAA.

 


Hilirisasi

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID resmi memiliki nama usaha PT Mineral Industri Indonesia usai spilt off dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.

Diberitakan sebelumnya, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia mengemban amanah sebagai induk perusahaan pertambangan milik negara untuk memaksimalkan hilirisasi industri pertambangan Indonesia. Melalui sepak terjang anggota perusahaannya, MIND ID menjadi yang terdepan dalam melakukan upaya hilirisasi industri pertambangan.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan hilirisasi merupakan salah satu dari tiga mandat yang diberikan pemerintah kepada BUMN Holding MIND ID meliputi pengelolaan cadangan dan sumber daya strategis, hilirisasi, dan memiliki kepemimpinan pasar yang terwujud melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis.

"Adanya hilirisasi industri pertambangan ini dapat memperkuat struktur industri hingga memberikan nilai lebih untuk Indonesia. Dengan adanya hilirisasi juga MIND ID mampu menyediakan lapangan pekerjaan," kata Hendi Prio Santoso di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

 


Sesuai Arah Erick Thohir

BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID resmi memiliki nama usaha PT Mineral Industri Indonesia usai spilt off dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum.

Komitmen MIND ID terhadap hilirisasi merupakan langkah konkret dalam mewujudkan visi "Indonesia Maju" sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir, selama empat tahun kepemimpinannya. Hilirisasi adalah strategi penting dalam pengembangan industri dan ekonomi Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor.

"MIND ID, sebagai perusahaan BUMN yang berperan dalam sektor pertambangan, memiliki tanggung jawab dan komitmen yang kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. Dengan fokus pada hilirisasi, kami berupaya mengembangkan industri-industri turunan yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat Indonesia," ujar Hendi.

Melalui anggota perusahaannya, meliputi PT Antam Tbk., PT Bukit Asam Tbk., Pt Freeport Indonesia, PT Inalum, dan PT Timah Tbk., MIND ID terus berupaya melakukan hilirisasi industri pertambangan dengan tujuan memberikan nilai lebih untuk Indonesia di sektor pemanfaatan minerba.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya