Liputan6.com, Jakarta - Amandel adalah salah satu organ yang berfungsi sebagai pertahanan. Jika amandel tidak berfungsi dengan baik maka akan menjadi sumber infeksi dan sumber masalah.
"Ada beberapa kasus ternyata dalam kondisi amandel yang masih ada tetapi tidak berfungsi, frekuensi sakit menelan, flu, batuk atau demam itu justru makin sering," kata Ketua Staf Medis THTBKL RSUP Fatmawati Jakarta dr. Zainal Adhim, SpTHTBKL (K), Ph.D saat live streaming Siaran Sehat Bersama Dokter Reisa di akun Instagram @kemenkes_ri (9/10/2023).
Advertisement
Zainal menambahkan, untuk kasus-kasus yang baru sekali terkena infeksi amandel, dokter tidak semerta-merta menyarankan untuk tindakan operasi.
Seseorang mesti menjalani operasi amandel jika sudah memiliki indikasi mutlak. Jika kasus radang amandel sudah terjadi 3 sampai 4 kali maka itu berarti sudah memiliki indikasi mutlak.
Indikasi mutlak pada kasus-kasus amandel yang besar biasanya sampai terjadi sumbatan napas seperti flu, sulit napas ketika tidur dan amandel berukuran besar. Gejala ini bisa menjadi indikasi mutlak meskipun seseorang tidak pernah sakit.
"Jadi walaupun jarang sakit tetapi dia tidurnya ngorok kemudian sering pilek sampai mengganggu tidur terkadang malah sampai henti nafas. Itu berarti indikasi mutlak meskipun tidak ada keluhan," ucap Zainal
Amandel Tidak Simetris
Operasi amandel juga disarankan ketika mengalami amandel yang memiliki ukuran berbeda atau tidak simetris. Seseorang harus berhati-hati karena kondisi tersebut bisa merupakan suatu tumor amandel.
"Amandel yang normal itu kan simetris kanan dan kiri, tapi kalau misalnya besar sebelah itu hati-hati dan harus di cek. Biasanya kalau perlu diambil dan dilakukan perawatan yang serius," kata Zainal.
Mengalami Demam Tinggi sampai Kejang
Kondisi ini juga termasuk ke indikasi mutlak, dimana kasus infeksi amandel yang parah sampai menyebabkan demam tinggi bahkan kejang harus segera dilakukan operasi pengangkatan amandel.
Apa Akibatnya Bila Tidak Diatasi?
Menurut Zainal, karena amandel sudah menjadi sumber infeksi maka akan menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan infeksi ke seluruh tubuh.
"Yang paling kita takutkan pada kasus-kasus misalnya ada kelainan jantung kemudian kelainan ginjal, itu juga bisa disebabkan oleh sumber infeksi dari tonsil atau amandel."
Advertisement
Tips Mencegah Radang Amandel
Pemerhati kesehatan dokter Reisa Broto Asmoro menjelaskan beberapa tips untuk mencegah radang amandel:
- Membiasakan diri kembali untuk jaga kebersihan
"Kita udah belajar sepanjang pandemi kemarin ya, mencuci tangan dengan sabun, jaga kebersihan kapan harus mandi dari luar rumah, memakai masker, biasakan menggunakan alat makan pribadi dan sebagainya," kata Reisa di kesempatan yang sama.
- Mengganti sikat gigi
Sumber infeksi juga terdapat pada sikat gigi, nah sikat gigi yang sudah lama tidak diganti memiliki kemungkinan besar menyebabkan infeksi dari bakteri yang menempel pada sikat.
"Mungkin ada yang jarang ganti sikat gigi setahun sekali sampai bulu-bulunya copot, bisa jadi itu sumber infeksi yang tidak terpikirkan. Jadi sikat gigi harus diganti paling enggak 3-4 bulan sekali."
Tips Mencegah Radang Amandel
- Hindari makanan yang dapat menyebabkan peradangan
"Makanan yang banyak mengandung zat aditif seperti makanan dengan pewarna dan perasa tambahan, apalagi yang memang tidak dikhususkan untuk anak-anak, nah itu harus diperhatikan."
- Jaga pola makan sehat dan jaga kesehatan mulut dan hidung
Pilihlah makanan yang nyaman dikonsumsi, yang tidak terlalu dingin, tidak terlalu panas, atau terlalu keras. dan budayakan menggosok gigi dua kali sehari sebelum tidur.
"Jaga kebersihan rongga mulut dan rongga hidung, budayakan cuci hidung apalagi sekarang lagi musim polusi," kata Reisa
Advertisement