Liputan6.com, Samarinda - Tim Kampanye dan Pemenangan Daerah Ganjar Pranowo tingkat Provinsi Kalimantan Timur dibentuk oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kaltim bersama tiga partai koalisi lainnya, yaitu Hanura, PPP, dan Perindo.
Pembentukan tim ini melalui rapat yang digelar di kantor DPD PDIP Kaltim, Jalan AW Syahranie, Samarinda pada Rabu, (11/10/2023). Nantinya tim ini bertugas sebagai pusat komando kampanye untuk memenangkan bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo di wilayah Kaltim.
Advertisement
Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin mengatakan, pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut dari kepanitiaan pemenangan tingkat nasional yang sudah dibentuk sebelumnya.
“Kami akan berkoordinasi dengan tim nasional dan juga tim-tim di kabupaten/kota untuk menyosialisasikan Pak Ganjar,” ujar Safaruddin saat ditemui usai rapat.
Safaruddin menambahkan, saat ini sudah ada 500 calon legislatif (caleg) dari partai koalisi yang turut menyosialisasikan Ganjar di Kaltim. Selain itu, ada juga tim relawan yang bergerak secara mandiri. “Ini menjadi modal bagi kami untuk memenangkan Pak Ganjar,” katanya.
Meski jumlah partai koalisi yang mendukung Ganjar lebih sedikit dibandingkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Safaruddin tidak merasa khawatir. Ia justru menilai bahwa hal itu bisa membuat tim lebih solid dan fokus dalam bergerak.
“Kondisi saat ini mirip dengan Pilpres 2014. Saat itu Pak Jokowi hanya diusung lima partai, tapi bisa menang,” tutur Safaruddin.
Safaruddin optimis bahwa Ganjar bisa mendapatkan dukungan yang besar dari masyarakat Kaltim. Ia menargetkan perolehan suara Ganjar bisa mencapai 65 persen, lebih tinggi dari raihan suara Jokowi sebanyak 55,7 persen di Kaltim pada Pilpres 2019.
“Kami ingin Pak Ganjar bisa menang di semua kabupaten/kota di Kaltim. Saat itu Pak Jokowi kalah di Samarinda dan Paser. Kami akan berusaha membalikkan keadaan,” tandasnya.
Ganjar Pranowo sendiri belum menentukan siapa yang akan menjadi pasangannya dalam Pilpres 2024. Gubernur Jawa Tengah itu masih menunggu hasil survei dan konsultasi dengan partai-partai koalisi. Namun demikian, beberapa nama sudah mulai muncul sebagai kandidat potensial.