Liputan6.com, Jakarta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengirimkan sinyal bahwa deklarasi bakal calon wakil presiden atau cawapres pendamping Ganjar Pranowo akan diumumkan dalam waktu dekat.
Kapan? Hasto enggan membocorkan tanggal pasti, namun ia mengklaim semua sudah dipersiapkan hingga detail terkait termasuk lokasi deklarasi.
Advertisement
“Rapat membahas agenda strategis ke depan. Khususnya seluruh persiapan-persiapan yang berkaitan dengan pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden yang menurut KPU, periodisasinya itu ditetapkan pada tangga 19 Oktober sampai dengan 25 Oktober," kata Hasto di sela rapat TPN Ganjar, Rabu (11/10/2023).
"Semuanya sudah dipersiapkan dengan detail," jelas Sekjen PDIP tersebut.
Menurut Hasto, lantaran lokasi, tanggal dan detail deklarasi paslon sudah ditentukan, maka nama Cawapres Ganjar juga sudah didapatkan. Alias sudah ada satu nama untuk nanti diumumkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ya karena siap daftar, ya nanti itu para ketua umum. Yang jelas seluruh proses percermatan telah dilakukan, termasuk juga terkait dinamika politik nasional yang terjadi akhir-akhir ini," kata Hasto.
Hasto memberi sinyal bahwa deklarasi cawapres akan dilakukan sebelum hari pendaftaran dilakukan, seperti kasus pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Bisa juga sebelum pendaftaran diumumkan. Tapi itu dua peristiwa yang berbeda, pengumuman dulu baru pendaftaran. Sama dengan Pak JK, KH Maruf Amin ketika mendampingi Pak Jokowi itu kan diumumkan dulu baru didaftarkan," pungkasnya.
Nama Cawapres Sudah Dikantong Ganjar, Tak Lama Lagi Bakal Deklarasi
Sebelumnya, bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengaku dalam waktu dekat akan segera mendeklarasikan calon wakil presiden (cawapres).
Ganjar menyebut, tengah mencari hari baik untuk mengumumkan pasangannya.
"Sebentar lagi, kita cari hari baik," kata Ganjar, usai bertemu dengan Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil, di Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2023.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku sudah mengetahui siapa calon wakil presiden yang akan mendampinginya. Namun, Ganjar belum mau mengungkap siapa sosoknya.
"Sudah dong, tapi sabar dulu," katanya ditemui saat Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9).
Ganjar hanya senyum ketika ditanya apakah sosoknya tersebut seorang perempuan. Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menguat sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Ganjar mengaku terbuka peluang pasangan nasionalis-religius untuk maju di Pilpres 2024. Ganjar sebagai tokoh mewakili nasionalis, wakilnya sosok religius.
"Sangat mungkin, sangat mungkin, tapi religiusitas dari tokoh-tokoh yang pernah disebut kan bagus. Jadi saya anggap juga mereka-mereka yang pernah disebut juga orang-orang religius," kata Ganjar.
Survei terbaru dari Litbang Kompas mengungkap elektabilitas tiga bakal calon presiden terbaru. Responden yang berusia 17-25 tahun dan tergolong generasi muda atau Gen Z memiliki kecenderungan untuk memilih Ganjar Pranowo sebagai Presiden Indonesia.
Dari data yang dihimpun oleh Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo memiliki catatan tertinggi jika dibandingkan dengan dua capres lainnya yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Saat ini yang berusia 17-25 tahun, memilih Ganjar Pranowo sebagai presiden dengan persentase terbesar, yaitu 31%," tulis tim Litbang Kompas.
Advertisement
PPP: Sampai Saat Ini Peluang Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar Masih Ada, Mahfud Juga Masih Ada
Bacapres PDIP Ganjar Pranowo dan Menko Polhukam Mahfud Md hadir bersama pernikahan keponakan mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Sirodj di Ponpes KHAS Kempek Cirebon, Minggu (8/10).
Keduanya tampak akrab dan terlihat sering ngobrol berdua dengan serius. Hal itu pun dibenarkan oleh Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiek yang juga hadir dalam acara tersebut. Dia mengatakan, keduanya duduk satu meja bersama.
"Acaranya di Kiai Mustofa Aqil Siradj itu acara di rumah Ketua Majelis Syariah tentu kita semua guyup satu kekeluargaan. Setelah acara memang kemudian masing-masing duduk dalam satu meja," kata Awiek, saat dihubungi merdeka.com, Senin (9/10).
Dia pun menjelaskan, tak hanya Mahfud Md yang hadir dalam acara pernikahan tersebut melainkan juga ada Menparekraf Sandiaga Uno yang datang bersama Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
"Terus ketika Pak Ganjar mau pulang, datang Pak Mardiono bersama rombongan saya masih di situ. Ketika Pak Mardiono pulang datang Pak Sandiaga Uno jadi itu konteksnya pernikahan," jelas dia.
Kendati demikian, dia tak menampik jika ada pembahasan politik di sela-sela pertemuan itu. Namun, kembali dia menegaskan bahwa Mahfud Md dan Sandiaga Uno merupakan sosok yang memiliki peluang manjadi cawapres Ganjar.
"Ya kalau kemudian itu menjadi bumbu politik ya namanya juga politik. Sampai saat ini peluang Pak Sandiaga Uno masih ada, peluang Pak Mahfud masih ada," ucap dia.