Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang mulai berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Salah satu caranya, menggelar operasi pasar. Hal itu untuk menjaga agar inflasi di kota ini tetap terkendali.
Pemkot lewat Perumda Tugu Aneka Usaha bersama Bulog Malang pada Senin, 9 Oktober menggelar operasi pasar di 23 pasar tradisional. Ada pasokan beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP). Termasuk penyerahan bantuan pangan ke 4.521 keluarga rawan stunting.
Advertisement
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengatakan langkah itu merupakan satu dari sejumlah upaya yang harus dilakukan untuk menjaga stabilitas harga. Termasuk untuk menekan dan mengendalikan inflasi di kota ini.
“Ini memang betul-betul harus fokus terkait pengendalian inflasi,” kata Wahyu, Rabu, 11 Oktober 2023.
Kemarau panjang berdampak turunnya produksi padi di sejumlah daerah di Jawa Timur yang kini sedang mengalami kekeringan. Hal itu turut memicu kenaikan harga komoditas beras. Harga bahan pangan lainnya pun turut terancam naik.
Wahyu menambahkan, ada sejumlah langkah strategis yang dilakukan seperti pemantauan harga dan harga eceran tertinggi baik di pasar maupun distributor. Termasuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang harus bekerjasama untuk menggelar pasar rakyat di berbagai titik. Menggelontorkan berbagai bahan pangan mulai beras, telur dan ayam untuk mengendalikan harga.
“Akan kami atur jadwal operasi pasar yang menyediakan beras, telur dan ayam dengan harga murah. Untuk sementara ini kita gelontor beras dulu,” ujar Wahyu.
Berdasarkan Sistem Informasi Ketersediaan Bahan Pokok di Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, harga beras premium di kota ini sebesar Rp 14.814. Beras kualitas medium harganya Rp 12.986 dan beras medium Bulog sebesar Rp 10.900.
Inflasi Kota Malang
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, inflasi bulanan (month to month) pada September 2023 di kota ini tercatat sebesar 0,18 persen dengan inflasi year on year sebesar 2,27 persen. Kenaikan harga komoditas beras jadi pemicu utama angka inflasi tersebut.
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini mengatakan, komoditas beras memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,2254 persen. Sementara inflasi beras pada September 2023 mencapai 6,62 persen.
“Tingginya harga beras disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu musim tanam gadu, penurunan luas panen, terjadinya El-Nino dan pemberhentian ekspor beras oleh India,” kata Erny.
Dia menambahkan, selain beras ada sembilan komoditas lain yang memiliki andil terhadap inflasi. Yaitu kenaikan harga bensin, biaya pulsa ponsel, cabai merah, solar, tongkol diawetkan, kentang, semangka, gula pasir, dan cat tembok.
Advertisement