PM Israel Berterima Kasih Atas Bantuan Amerika Serikat

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghubungi Presiden AS Joe Biden pada Selasa (10/10) malam untuk mengucapkan terima kasih atas "dukungan yang berkelanjutan."

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2023, 10:03 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan selamat Lebaran Idul Fitri 2023. Dok: Twitter @netanyahu

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghubungi Presiden AS Joe Biden pada Selasa (10/10) malam untuk mengucapkan terima kasih atas "dukungan yang berkelanjutan."

Dalam sebuah video yang dirilis Kantor Pers Pemerintah Israel, Netanyahu menjelaskan serangan Hamas pada Sabtu (7/10) sebagai "kebiadaban yang belum pernah terjadi sejak peristiwa Holocaust (pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi di Eropa oleh Nazi)."

"Ratusan orang Yahudi dibunuh, keluarga-keluarga dibantai di tempat tidur mereka, di rumah mereka, para perempuan diperkosa dan dibunuh secara brutal, lebih dari seratus orang diculik, termasuk anak-anak. Tingkat kejahatan ini semakin parah, puluhan anak-anak diikat, dibakar, dan dibunuh. Mereka memenggal kepala tentara kami," ujarnya.

Sebelumnya, Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris berbicara dengan Netanyahu melalui telepon pada hari Selasa, untuk membahas situasi di lapangan, dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (10/11/2023).

Biden menjelaskan tindakan yang diambilnya dan sekutu lain untuk mendukung Israel setelah serangan itu dan menyatakan kengeriannya atas laporan “memuakkan” tentang penyiksaan yang dilakukan militan Hamas terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Presiden Biden pada Selasa memastikan bahwa warga AS termasuk di antara sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan akhir pekan terhadap Israel. Biden mengutuk kelompok militan itu atas “kejahatannya” serangan mengejutkan terhadap Israel yang diluncurkan dari Jalur Gaza. Akibat serangan itu ratusan warga sipil tewas, termasuk sedikitnya 14 warga negara AS.


Joe Biden Kecam Serangan Hamas ke Israel, Tawarkan Bantuan ke PM Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Dok. AFP)

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutuk serangan yang ia klaim sangat mengerikan dari kelompok Hamas ke wilayah Israel.

Dalam pernyataannya,Joe Biden mengaku sudah menghubungi Perdana Menteri Israel dan siap menawarkan bantuan apabila diperlukan. 

“Pagi ini, saya berbicara dengan Perdana Menteri Netanyahu tentang serangan mengerikan dan berkelanjutan di Israel,” kata Joe Biden dalam pernyataan yang dikutip dari laman Kedubes AS di Israel, Minggu (8/10/2023).

“Amerika Serikat dengan tegas mengutuk serangan mengerikan terhadap Israel yang dilakukan oleh teroris Hamas dari Gaza, dan saya menjelaskan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa kami siap menawarkan semua cara dukungan yang tepat kepada Pemerintah dan rakyat Israel.”

Menurut Joe Biden aksi terorisme tidak pernah bisa dibenarkan.Israel mempunyai hak untuk membela diri dan rakyatnya. 

“Amerika Serikat memperingatkan agar tidak ada pihak lain yang memusuhi Israel yang mencari keuntungan dalam situasi ini. Dukungan pemerintahan saya terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tidak tergoyahkan.”

“Jill dan saya mendoakan semua keluarga yang terluka akibat kekerasan ini. Kami sangat sedih atas kematian yang tragis ini dan kami berharap semua orang yang terluka dapat segera pulih.”

Kini, Joe Biden dan tim sedang memantau situasi ini dengan cermat, dan akan tetap berhubungan dekat dengan Perdana Menteri Netanyahu.


Makin Ganas, Israel Serang Infrastruktur Utama Hamas

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan peta Timur Tengah Baru tanpa Palestina di dalamnya saat berpidato di Majelis Umum PBB, Jumat (22/9/2023). (Dok. Instagram/@b.netanyahu)

Angkatan Udara Israel telah merilis rekaman serangannya terhadap beberapa bangunan di Jalur Gaza yang konon menjadi lokasi sasaran militer Hamas.

Mereka menambahkan bahwa jet tempur telah menyerang “infrastruktur operasional” Hamas, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).

"Kami juga telah melihat laporan ledakan di dekat Menara Watan, sebuah kompleks komersial besar di Gaza," kata pihak Israel.

Israel mengatakan, pihaknya masih memerangi Hamas di delapan wilayah tempat mereka menyusup setelah serangan mendadak pada Sabtu pagi.

Berikut informasi terbaru dari juru bicara militer Letkol Richard Hecht dalam pengarahan Minggu pagi:

Pasukan Pertahanan Israel kembali menguasai 22 lokasi di selatan yang diserang oleh militan Hamas

Namun mereka masih melakukan perlawanan di delapan lokasi

Pihak berwenang Israel “perlahan-lahan mulai mengevakuasi” warga di Jalur Gaza dan sekitarnya. Hecht tidak menanggapi pertanyaan tentang berapa banyak yang dievakuasi

Dia juga mengatakan Israel “siap” untuk menanggapi serangan dari Lebanon namun belum membahas rencana invasi darat.


Kondisi WNI di Lokasi

“Apa yang akan kami lakukan terhadap musuh-musuh kami dalam beberapa hari mendatang akan berdampak pada mereka dari generasi ke generasi,” kata Netanyahu. (Satellite image ©2023 Maxar Technologies via AP)

Sementara itu, menurut informasi dari KBRI Amman yang telah melakukan koordinasi dengan simpul-simpul masyarakat di Gaza, dipastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban.

"KBRI Amman telah mengeluarkan Imbauan agar WNI yang berada di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat tempat konflik," ujar pihak Kemlu RI dalam pernyataan tertulis yang dikutip Minggu (8/10/2023).

Selain itu, KBRI Amman juga mengimbau agar WNI tidak melakukan kunjungan wisata ke wilayah tersebut.

Dalam catatan KBRI, jumlah WNI yang berdomisili di wilayah Gaza sebanyak 13 orang.

KBRI Amman juga telah menyiagakan Hotline dengan nomor +962 7 7915 0407.

Selain itu, bagi WNI yang berada di wilayah Mesir atau Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dan memerlukan bantuan, dapat menghubungi Hotline KBRI Kairo pada nomor berikut:

+201022229989 atau Hotline KBRI Lebanon di +9613199493.

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya