Liputan6.com, Paris - Beredar sebuah video yang menunjukkan sejumlah kasur ditumpuk dan berserakan di pinggir jalanan di Paris, Prancis. Momen ini terjadi saat wabah kutu busuk tengah melanda negara tersebut.
Aarya Bondge (18), seorang mahasiswa mode sedang pulang dari kelasnya ketika dia melihat tumpukan kasur di jalan tersebut. Ia mengatakan kepada SWNS bahwa beberapa kasur terlihat baru dan sejumlah di antaranya terlihat sudah usang juga. Banyak juga yang dibungkus plastik.
Advertisement
The 9th district street, tempat yang ia lalui dan dikenal juga dengan sebutan Rue Saint Lazare, juga merupakan tempat bagi banyak hotel-hotel di Kota Paris.
Melansir dari nypost.com, Jumat (1310/2023), mahasiswa itu mengabadikan pemandangan kasur-kasur di jalanan itu dan menuliskan bahwa hotel-hotel itu mungkin telah membuang kasur-kasur itu karena wabah kutu busuk yang baru-baru ini melanda kota.
"Saya tidak tahu apakah itu karena kutu busuk… Mereka mungkin membuang kasur mereka karena itu," kata Aarya Bondge.
Bondge mengatakan kepada SWNS bahwa Paris masih menghadapi masalah kutu busuk dan warga Paris tidak menganggap wabah kutu busuk ini sebagai hal remeh.
"Line 6 di metro masih mengerikan," kata Bondge seraya menyatakan bahwa banyak orang menolak duduk di kursi angkutan umum karena kutu busuk.
"Saya masih lebih suka berdiri selama satu jam daripada menyentuh kursi," lanjutnya.
Wabah kutu busuk baru-baru ini melanda Paris. Banyak yang khawatir dengan hal buruk yang dapat disebarkan oleh serangga tersebut.
Masalah kutu busuk begitu parah sehingga dianggap sebagai krisis kesehatan masyarakat, seperti yang dilaporkan oleh Fox News Digital.
Pemerintah setempat bahkan membuat rencana tindakan global yang diperpanjang hingga 2024 untuk melawan penyebaran masif kutu busuk di perumahan Prancis. Namun, masalah serangga ini telah menyebar di luar rumah orang-orang dan telah diberitakan oleh pengguna media sosial bahwa kutu busuk juga sempat ditemukan di tempat gym dan bioskop.
Dihimbau untuk Waspadai MRSA
Pada bulan Mei sebelumnya, dilaporkan bahwa sebuah rumah sakit mengalami wabah kutu busuk.
Studi terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Infectious Diseases mengatakan bahwa kutu busuk mungkin dapat mengakuisisi dan menyebarkan Staphylococcus aureus yang tahan metisilin atau methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Ini adalah jenis bakteri yang ditemukan pada kulit manusia yang dapat menyebabkan infeksi serius, yang juga dikenal sebagai infeksi staph, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Meskipun studi khusus ini menggunakan sumber daya buatan dan bukan manusia sungguhan, bakteri tersebut masih dapat menyebabkan infeksi serius.
Dr. Bruce Hirsch, seorang dokter spesialis penyakit menular di Northwell Health di Manhasset, New York, mengatakan kepada Fox News Digital baru-baru ini bahwa keberadaan MRSA masih sangat mungkin.
"Pernah ada asosiasi sebelumnya antara paparan kutu busuk dengan wabah MRSA, meskipun sangat tidak biasa," kata Dr. Bruce Hirsch.
Dia menambahkan bahwa Staph cenderung paling umum ditemukan di depan hidung, pada kulit, dan di sekitar lingkungan sprei, pakaian, dan lainnya.
Hirsch merekomendasikan menjaga tubuh dan lingkungan Anda tetap bersih untuk menghindari masalah apa pun.
Menurut CDC, beberapa tanda kehadiran kutu busuk termasuk bekas gigitan di wajah, leher, lengan, dan bagian tubuh lainnya setelah tidur,
CDC merekomendasikan menghubungi seorang ahli pengendalian hama untuk memeriksa keberadaan kutu busuk jika ada tanda-tanda muncul.
Advertisement
Kutu Busuk Menyebar Hingga Maroko
10 bulan sebelum Olimpiade Musim Panas Paris 2024, ibu kota Prancis berhadapan dengan masalah serius: serangan kutu busuk yang meresahkan.
Awalnya, hama kecil ini dilaporkan muncul di hotel-hotel dan apartemen sewaan untuk liburan musim panas.
Namun, seiring berjalannya waktu, mereka juga mulai muncul di bioskop, bahkan baru-baru ini, ada laporan tentang kutu busuk yang merayap di kursi penumpang kereta cepat nasional dan sistem Metro Paris.
Mengutip dari CBS News, Rabu (4/10/2023), seorang pengemudi kereta metro bahkan menemukan beberapa 'tamu' yang tidak diundang di kabinnya, menyebabkan kepanikan di antara para penumpang yang menemukan serangga itu di dalam gerbong.
Reaksi warga Paris pun tergambar di media sosial, di mana penumpang yang terkejut membagikan video serangga tersebut.
Kejadian ini membuat banyak pelancong jadi lebih berhati-hati sebelum duduk atau meletakkan barang-barang di lantai.
Ada penumpang yang "panik" ketika menyadari kehadiran kutu busuk di dalam gerbong kereta, dan mereka tidak bisa turun sampai stasiun berikutnya.
Beberapa bahkan memilih untuk berpindah tujuan perjalanan ke Maroko.
Tidak hanya itu, otoritas pelabuhan di Tangier, Maroko, juga menemukan kutu busuk di feri penumpang yang datang dari Marseille, Prancis selatan. Ini adalah kali pertama serangga dari Prancis terdeteksi di Maroko.
Setelah tiba di Tangier, penumpang harus menunggu sementara kapal dan kargo untuk dibersihkan dan disterilkan sebelum mereka diizinkan untuk turun.
Kondisi ini membuat otoritas Maroko mengenalkan protokol pemantauan tambahan untuk mencegah penyebaran kutu busuk dari kapal-kapal lain yang datang dari Prancis.
Kutu Busuk Serang Sekolah di Prancis
Kota Paris yang berkilau sedang berjuang melawan kutu busuk. Video-video yang tersebar di media sosiai menunjukkan bahwa serangga tersebut merayap di seluruh kursi metro, rumor yang beredar tentang para pembeli yang meninggalkan hotel mereka setelah serangga tersebut ditemukan.
Sementara itu, para pembuat konten mengunggah video tentang gigitan serangga kutu busuk yang mereka alami, dan laporan tentang serangga kutu busuk yang muncul ke permukaan di bandara Charles de Gaulle membuat sejumlah orang heboh.
Di tengah hiruk-pikuk pekan mode dan kebanggaan mendapat tempat di peragaan busana paling eksklusif di dunia, Paris Fashion Week 2023, muncul ketakutan "Apakah serangga kecil itu merangkak di antara sarung kursi rumah mode Loewe?"
Muncul kekhawatiran bahwa kutu busuk akan muncul atau bahkan terbawa saat pulang.
Adapun mengutip The Cut.com, Minggu (8/0/2023), para pejabat Prancis telah mulai melakukan mobilisasi untuk melawan wabah penyakit ini, namun dengan laporan dari badan kesehatan Prancis bahwa 11 persen rumah tangga di negara tersebut mengalami serangan penyakit ini antara tahun 2017 dan 2022. Itu artinya serangan itu bukan hal baru dan para tamu Fashion Week memiliki sepertinya lebih perlu mengkhawatirkan penerus desainer Sarah Burton.
Kendati demikian, Wakil Wali Kota Paris Emmanuel Grégoire mengatakan kepada masyarakat – termasuk peserta peragaan busana, yang sebagian besar terdiri dari orang-orang kaya dan terkenal yang tidak bisa menghindari ketidaknyamanan akibat kutu busuk.
"Tidak ada yang aman (dari kutu busuk)," ujar Emmanuel Grégoire.
Advertisement