Liputan6.com, Jakarta Peristiwa tragis meledaknya kapal selam Titan milik perusahaan OceanGate memasuki babak baru, Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengumumkan penemuan puing-puing kapal selam dan diduga sisa-sisa manusia di dalam reruntuhan di Samudera Atlantik Utara.
Baca Juga
Advertisement
Berita ini datang setelah proses penyelaman ekstensif untuk mengeksplorasi reruntuhan kapal Titanic yang terkenal. Pada hari Rabu, puing-puing kapal selam yang meledak, termasuk kerangka pendaratan dan penutup belakang, berhasil diangkat dan ditemukan di St John's, Kanada.
Penemuan ini menandai fase baru dalam penyelidikan penyebab bencana kapal selam Titan, dengan harapan bahwa analisis mendalam terhadap puing-puing dan dugaan sisa-sisa manusia ini dapat membantu mengungkap kejadian sebenarnya dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi lengkapnya, pada Rabu (11/10/2023).
Penemuan Puing-Puing Kapal Selam Titan
Setelah penantian panjang, berita baru datang dari tim pencari Samudera Atlantik Utara. Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi penemuan puing-puing dan dugaan sisa-sisa manusia dalam reruntuhan kapal selam Titan. Puing-puing kapal selam tersebut meledak saat menyelam ke kedalaman yang ekstrem untuk melihat reruntuhan kapal ikonik, Titanic, yang tenggelam pada tahun 1912.
Penemuan ini terjadi ketika bagian-bagian kapal selam yang hancur didaratkan di St John's, Kanada, pada hari Rabu. Di antara puing-puing tersebut, para pejabat berhasil menemukan kerangka pendaratan kapal selam dan penutup belakang kapal. Dugaan sisa-sisa jasad tersebut akan menjalani analisis formal oleh para profesional medis AS.
Advertisement
Penyelidikan dan Upaya Pemulihan
Penyelidikan penyebab bencana kapal selam Titan sedang dalam tahap awal. Dewan Investigasi Kelautan Penjaga Pantai akan mengangkut bukti tersebut ke pelabuhan AS untuk analisis dan pengujian lebih lanjut. Ketua MBI, Kapten Jason Neubauer, mengungkapkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya Titan dan untuk mencegah tragedi serupa terulang.
Misi pemulihan ini dipimpin oleh kapal Kanada Horizon Arctic, yang membawa kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh dan dioperasikan oleh Pelagis Research Services. Namun, OceanGate, perusahaan yang mengatur penyelaman Titan, telah mendapat kritik terkait praktik keselamatan mereka. Mantan karyawan OceanGate telah menyuarakan keprihatinan tentang kapal selam Titan yang tidak tunduk pada peraturan keselamatan.
Upaya Penyelamatan Terakhir dan Teori Tentang Ledakan Kapal Selam
Upaya pemulihan penyelamatan pertama dilakukan pada bulan Juni, dengan foto dan video diambil dari kapal selam. Rekaman ini mendukung teori bahwa lambung kapal yang terbuat dari serat karbon menyebabkan ledakan dahsyat. Menurut seorang ahli, kapal selam itu mungkin tenggelam karena tekanan yang sangat besar dari kedalaman laut.
Namun, teori lain mengatakan bahwa area pandang depan kapal yang kecil mungkin lebih dulu rusak. Mantan direktur operasi kelautan OceanGate, David Lochridge, mengklaim bahwa kapal selam tersebut dipasangi area pandang depan yang hanya bisa bertahan hingga kedalaman 4.200 kaki, jauh lebih dangkal dari kedalaman yang diharapkan.
Sementara penyelidikan berlanjut, informasi menunjukkan bahwa kapal selam Titan memiliki tingkat keberhasilan yang rendah, hanya mencapai kedalaman lokasi bangkai kapal sebanyak 13 kali dari 90 penyelaman yang direncanakan. OceanGate telah menghentikan operasinya, dan CEO mereka, Stockton Rush, tewas dalam ledakan Titan.
Advertisement