Kaesang Bakal Sita Aset Kader PSI yang Korupsi: Supaya Partai Lain Bisa Mencontoh Kita

Menurut Kaesang, tidak mudah untuk menggolkan RUU Perampasan Aset di DPR. Sehingga, dirinya akan lebih dulu melakukan hal itu di dalam internal partainya.

oleh Muhammad Ali diperbarui 11 Okt 2023, 20:43 WIB
Sementara itu, Giring Ganesha selaku ketua umum terdahulu mendapat jabatan baru menjadi anggota Dewan Pembina PSI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengaku, bakal meloloskan atau menggolkan soal Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset. Hal ini dilakukan jika partainya lolos ke Senayan pada Pemilu 2024 mendatang.

"Terus tadi juga menjawab tentang korupsi, saya juga sudah bilang ke teman-teman di PSI, misalkan insya Allah nanti kita lolos di Pemilu 2024, salah satu yang akan kita golkan adalah RUU Perampasan Aset," kata Kaesang kepada wartawan, Rabu (11/10/2023).

Jika nantinya tidak berhasil untuk menggolkan RUU Persampasan Aset, dirinya berjanji akan lebih dulu memulai dari partai yang dipimpinnya saat ini.

"Dan kalau pun enggak berhasil, karena tetap pasti bakal ada yang enggak suka dengan kita dengan RUU Perampasan Aset, ya sudah kita mulai dulu dari internal PSI," jelasnya.

"Kami akan menyita, misalnya amit-amit dah, ada salah satu teman kami yang di DPR maupun di DPRD yang melakukan tindakan tersebut, akan kami sita hartanya secara internal, ini akan kami lakukan supaya apa? Supaya partai lain bisa contoh kita," sambungnya.

Menurutnya, tidak mudah untuk menggolkan RUU Perampasan Aset di DPR. Sehingga, dirinya akan lebih dulu melakukan hal itu di dalam internal partainya.

"Saya rasa semua teman-teman di PSI berani semua, karena mereka enggak korupsi. Kalau yang korupsi nah pasti takut deg-degan. Mereka lebih takut miskin daripada penjara soalnya," ungkapnya.

"Jadi salah satu caranya adalah dengan dimiskinkan, biar mulai dari nol lagi, dia membayar apa yang telah dia perbuat sebelumnya," pungkasnya.


Tindak Kader yang Lecehkan Parpol Lain

Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menyatakan akan menindak kadernya jika ada yang melakukan pelecehan atau merendahkan partai politik (parpol) lain.

Hal ini disampaikan Kaesang usai bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, pada Kamis (5/10/2023) malam.

"Balik lagi, kan di dalam kami sudah bilang beberapa kali, kalau mengkritik itu silakan. Kalau mencela itu kan beda hal, apalagi masuknya ke ranah pribadi, itu yang sangat harus dihindari dan jangan sampai dilakukan," kata Kaesang.

"Kalau masalah kebijakan ya enggak masalah, biasa lah," tambahnya.

Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menegaskan, dirinya bakal mendisiplinkan kader PSI apabila mencela atau merendahkan partai lain. "Pasti (tindak kader yang masih mencela partai lain)," ucap Kaesang.

 


Minta Maaf ke PDIP

Sebelumnya, Ketum PSI Kaesang Pangarep meminta maaf kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait kader partainya yang diduga pernah mencela. Hal ini disampaikan Kaesang saat bertemu Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Menteng, Jakarta.

"Saya juga tadi sempat meminta maaf untuk temen-temen PSI yang dulunya bisa dibilang mencela atau pun merendahkan PDIP, saya dari PSI meminta maaf kepada Mbak Puan secara langsung dan teman-teman PDIP yang lainnya," kata Kaesang kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).

Kaesang mengaku ingin Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nanti dapat dilakukan dengan penuh gembira serta santun.

"Balik lagi ini pesta demokrasi, harus dijalankan secara bergembira santun dan santuy. Makanya balik lagi untuk teman-teman semua, media ini juga jangan malah memecah belah," kata Ketum PSI ini.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

Infografis Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI. (Liputan6.com/Abdillah

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya