Golden Eagle Energy Bakal Tebar Dividen Rp 63 per Saham

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) akan membagikan dividen tunai Rp 198,45 miliar. Hal itu telah disetujui dewan komisaris perseroan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 12 Okt 2023, 09:31 WIB
PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) akan membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022.(Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) akan membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis(12/10/2023), Golden Eagle Energyakan membagikan dividen tunai sebesar Rp 198,45 miliar atau Rp 63 per saham. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 9 Oktober 2023

Sementara itu, hingga 31 Desember 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 362,33 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 395,6 miliar serta total ekuitas senilai Rp 1,01  triliun. 

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT):

Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 17 Oktober 2023

Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 18 Oktober 2023

Cum dividen di pasar tunai: 19 Oktober 2023

Ex dividen di pasar tunai: 20 Oktober 2023 

Recording date: 19 Oktober 2023

Pembayaran dividen: 24 Oktober 2023

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp384,30 miliar yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.

Dividen tunai ini termasuk dividen interim yang telah dibayarkan sebesar Rp 236,25 miliar. Dengan demikian, dividen final yang akan diterima Pemegang Saham adalah sebesar Rp 148,05 miliar atau setara Rp 47 per saham.

Direktur Utama Golden Eagle Energy , Roza Putra Permana mengatakan jadwal pembayaran dividen final akan diumumkan Perseroan dua hari bursa setelah RUPST ditutup.

Ini dia katakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diselenggarakan Selasa siang, 27 Juni 2023.

"Tren positif kenaikan harga dan permintaan batubara, serta meningkatnya kinerja operasional  di tahun 2022,  berhasil membuat Perseroan membukukan kinerja keuangan yang positif di tahun 2022," ujar dia.

 


Kinerja 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sepanjang tahun 2022, Perseroan mencatatkan seluruh penjualannya ke pasar domestik sebesar Rp1.049 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 106% dibandingkan tahun 2021.

Sejalan dengan itu, Perseroan juga mencatatkan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp403 miliar, meningkat dibandingkan laba bersih tahun 2021 yang mencapai Rp250 miliar.

Dalam kesempatan itu, Roza menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemegang saham dan para pemangku kepentingan, yang senantiasa memberikan dukungan.

Roza juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan atas kontribusi yang sangat bernilai dalam pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2022.

Di tahun 2023, Perseroan menargetkan penjualan batu bara tumbuh sekitar 15-20%. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian kuartal 1 tahun 2023 yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonessia (BEI) pada akhir April 2023, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 29,77% year-on-year dengan nilai penjualan mencapai Rp272 miliar.

Pencapaian kuartal I 2023 mengindikasikan bahwa Peseroan masih dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif.

Namun, mengingat tren penurunan harga komoditas batu bara yang terjadi saat ini, manajemen akan menghadapinya dengan penuh kehati-hatian dan berkomitmen untuk menemukan solusi agar pencapaian penjualan dan laba bersih tahun 2023 sesuai target yang ditetapkan.


Tebar Dividen

Ilustrasi Dividen. Foto: Freepik

Sebelumnya diberitakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp384,30 miliar yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.

Dividen tunai ini termasuk dividen interim yang telah dibayarkan sebesar Rp 236,25 miliar. Dengan demikian, dividen final yang akan diterima Pemegang Saham adalah sebesar Rp 148,05 miliar atau setara Rp 47 per saham.

Direktur Utama Golden Eagle Energy , Roza Putra Permana mengatakan jadwal pembayaran dividen final akan diumumkan Perseroan dua hari bursa setelah RUPST ditutup.

Ini dia katakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang diselenggarakan Selasa siang (27/6/2023). "Tren positif kenaikan harga dan permintaan batubara, serta meningkatnya kinerja operasional  di tahun 2022,  berhasil membuat Perseroan membukukan kinerja keuangan yang positif di tahun 2022," jelas dia.

Sepanjang tahun 2022, Perseroan mencatatkan seluruh penjualannya ke pasar domestik sebesar Rp1.049 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 106% dibandingkan tahun 2021.

Sejalan dengan itu, Perseroan juga mencatatkan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp403 miliar, meningkat dibandingkan laba bersih tahun 2021 yang mencapai Rp250 miliar.

Dalam kesempatan itu, Roza menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemegang saham dan para pemangku kepentingan, yang senantiasa memberikan dukungan.

Roza juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan atas kontribusi yang sangat bernilai dalam pencapaian kinerja Perseroan di tahun 2022.

 

 


Prospek Usaha

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada 2023, Perseroan menargetkan penjualan batu bara tumbuh sekitar 15-20%. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian kuartal 1 tahun 2023 yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonessia (BEI) pada akhir April 2023, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 29,77% year-on-year dengan nilai penjualan mencapai Rp272 miliar.

Pencapaian kuartal I 2023 mengindikasikan bahwa Peseroan masih dapat mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif.

Namun, mengingat tren penurunan harga komoditas batu bara yang terjadi saat ini, manajemen akan menghadapinya dengan penuh kehati-hatian dan berkomitmen untuk menemukan solusi agar pencapaian penjualan dan laba bersih tahun 2023 sesuai target yang ditetapkan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya