Video Viral Pria Panjat Gedung Balai Kota untuk Copot Bendera Israel, Diganti Jadi Bendera Palestina

Seorang pendukung Palestina memanjat Balai Kota Dewan Sheffield di Inggris untuk mengganti bendera Israel dengan bendera Palestina. Tindakan berani tersebut, yang rekamannya jadi viral di media sosial, menyusul keputusan dewan kota mengibarkan bendera Israel.

oleh Asnida Riani diperbarui 12 Okt 2023, 11:00 WIB
Pendukung Palestina memanjat gedung Balai Kota Dewan Sheffield di Inggris untuk menurunkan bendera Israel dan menggantinya dengan bendera Palestina di tengah perang Hamas dan Israel. (dok. tangkapan layar video X @sheffieldtrib/https://twitter.com/sheffieldtrib/status/1711816561424568679)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pendukung Palestina memanjat Balai Kota Dewan Sheffield di Inggris untuk mengganti bendera Israel dengan bendera Palestina. Tindakan berani tersebut, yang rekamannya jadi viral di media sosial, menyusul keputusan dewan kota mengibarkan bendera Israel.

Melansir Express.co.uk, Kamis (12/10/2023), itu memicu kemarahan di kalangan pendukung Palestina yang berkumpul dalam jumlah besar untuk melakukan unjuk rasa di pusat kota Sheffield. Di tengah kerumunan, satu orang memutuskan mengambil tindakan sendiri.

Memanjat gedung Dewan Kota Sheffield, si demonstran secara terampil mengganti bendera Israel dengan bendera Palestina. Mengunggah video tersebut di X, sebelumnya Twitter, Rabu, 11 Oktober 2023, The Sheffield Tribune menulis, "Video lain telah dibagikan, menunjukkan bendera Palestina akhirnya dikibarkan."

"Tapi yang lebih penting, pertanyaan besar kini akan diajukan tentang bagaimana pria itu diizinkan naik ke sana, dan berada cukup lama untuk menurunkan satu bendera dan mengibarkan bendera lain tanpa mendapat perlawanan," imbuhnya.

Pesawat-pesawat tempur Israel menghantam wilayah demi wilayah di Jalur Gaza pada Selasa, 10 Oktober 2023, membuat bangunan-bangunan berubah jadi puing dan orang-orang berebut mencari keselamatan di wilayah kecil yang tertutup itu sebagai "aksi balasan serangan mematikan yang dilakukan Hamas, akhir pekan kemarin," katanya.

Kelompok-kelompok kemanusiaan memohon penciptaan koridor-koridor untuk menyalurkan bantuan ke Gaza dan memperingatkan bahwa sejumlah rumah sakit penuh dengan orang-orang terluka, sementara mereka kehabisan pasokan. Israel telah menghentikan masuknya makanan, bahan bakar, dan obat-obatan ke Gaza.


Berbagi Suara Dukungan

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa menyampaikan, jumlah korban di Gaza meningkat menjadi 900 orang tewas dan 4.500 orang terluka akibat serangan balasan Israel. (AP Photo/Hassan Eslaiah)

Satu-satunya akses yang tersisa dari Mesir ditutup pada Selasa setelah serangan udara terjadi di dekat perbatasan. Perang yang telah merenggut sedikitnya 1.900 nyawa di kedua belah pihak diperkirakan akan meningkat.

Serangan akhir pekan yang disebut Hamas sebagai pembalasan atas memburuknya kondisi warga Palestina di bawah pendudukan Israel telah memicu tekad negara itu menghancurkan kekuasaan kelompok tersebut di Gaza.

Terkait kondisi ini, negara-negara di dunia membagi suaranya. Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Jerman secara resmi menyatakan dukungan mereka terhadap Israel. Sedangkan Arab Saudi, Iran, Qatar, bahkan Korea Utara menegaskan bahwa mereka ada di pihak Palestina.

Kendati demikian, ada sebuah video viral di media sosial yang "tidak biasa," dan menarik banyak perhatian. Dalam video yang dibagikan akun X @DailyLoud, terlihat beberapa orang Yahudi justru berdemo menunjukkan dukungan mereka pada Palestina.

Di unggahan pada Selasa, 10 Oktober 2023, mereka berpakaian seperti umat Yahudi secara "khas," yaitu topi bulat, berjanggut panjang, serta jubah hitam dan scarf. Peristiwa itu diduga berlokasi di New York, Amerika Serikat (AS).

 

 


Dukungan untuk Palestina

Viral Video Umat Yahudi Demo Dukung Palestina dan Pinta Israel Hentikan Perang.  foto: Twitter @DailyLoud

Mereka terlihat menyerukan sesuatu dan membawa papan bertuliskan, "Hentikan kriminal perang Israel di Palestina," "Bebaskan Jarussalem ke Palestina," dan "Israel membunuh satu anak Palestina setiap tiga jam."

Mereka juga membawa bendera Palestina dan atribut yang menggambarkan bendera Palestina, seperti selendang dan pin. Dilansir dari VOA, aksi itu dipimpin Rabi Dovid Feldman dari kelompok Yahudi Neturei Karta yang berbasis di AS. Gerakan ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, terutama di New York.

Gabungan dari 34 organisasi mahasiswa Universitas Harvard AS juga mengeluarkan pernyataan dukungan untuk Palestina terkait konflik terbaru dengan Israel. Salah satu pesertanya adalah organisasi kemahasiswaan Yahudi. Organisasi-organisasi mahasiswa itu sepakat, rezim Israel harus bertanggung jawab penuh atas semua kekerasan yang terjadi setelah pendudukan puluhan tahun terhadap wilayah Palestina.

Mengutip Al Jazeera, Selasa, 10 Oktober 2023, organisasi-organisasi yang menandatangani surat tersebut termasuk kelompok pendukung Muslim dan Palestina, serta organisasi-organisasi lain yang punya latar belakang berbeda.

 


Kekecewaan pada Kampus

Warga Palestina meninggalkan rumah mereka menuju daerah yang lebih aman di Kota Gaza pada tanggal 11 Oktober 2023. (Mohammed ABED/AFP)

Alumnus Universitas Harvard yang juga mantan Menteri Keuangan AS di bawah pemerintahan Presiden Bill Clinton, Lawrence Summers, termasuk salah satu yang mengkritik tindak kekerasan Israel di wilayah Palestina. Ia menyayangkan kepemimpinan Harvard saat ini yang gagal merespons pernyataan tersebut.

Presiden Harvard Claudine Gay dan para pimpinan senior kampus kenamaan itu, termasuk 15 dekan, pada Senin, 9 Oktober 2023, pun mengeluarkan pernyataan. Mereka terpukul atas kematian dan kehancuran karena serangan Hamas yang menargetkan warga di Israel.

Namun, pernyataan tersebut tidak menyinggung soal kelompok mahasiswa di kampus tersebut yang justru pro-Palestina. Konflik kedua pihak telah mencatat banyak korban, dan tidak hanya datang dari keduanya.

Warga negara asing dari negara-negara, termasuk Argentina, Kamboja dan Amerika Serikat, juga termasuk di antara mereka yang dilaporkan tewas di Israel. Sedangkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia telah memerintahkan warga Indonesia untuk segera meninggalkan Israel dan wilayah Palestina.

Infografis Perang Hamas Vs Israel Kembali Berkecamuk. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya