Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto menerima usulan dari kelompok pendukungnya terkait berpasangan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk mendampinginya sebagai bakal calon wakip presiden (cawapres).
Menurut Prabowo, bila aturan Undang-Undang membolehkan dan suara rakyat menghendaki, maka hal itu bukan menjadi mustahil dirinya berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Advertisement
"Ya gimana kalau kehendak rakyat begitu? Ya. Ini kita tidak bicara kehendak elite. Tapi ini karena ada dukungan dari rakyat, anda sendiri dengar dari mana-mana," ujar Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara Jakarta usai menerima dukungan dari Relawan Persaudaraan 98, Rabu 11 Oktober 2023.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memastikan kadernya sudah teruji mental dan imannya agar tidak tergoda terhadap tawaran selain dari partainya.
"Seluruh kader PDIP ini sudah digembleng mentalnya, sudah digembleng spiritualitasnya, sudah digembleng komitmennya," kata Hasto seperti dikutip Kamis (12/10/2023).
Hasto menegaskan, kader PDIP tidak ada yang buta dengan tawaran kekuasaan. Sebab, kata dia, untuk dapat berguna bagi masyarakat tidak semata dengan kekuasaan namun cukup dengan ilmu pengetahuan seperti yang dikatakan Bung Karno.
"Bung Karno mengatakan ilmu pengetahuan saja hanya berguna apabila untuk amal kemanusiaan," ucap Hasto.
Oleh karena itu, Hasto ingin seluruh kadernya bisa fokus dalam memenangkan hati rakyat seperti yang dilakukan bakal calon presidennya, Ganjar Pranowo.
"Mari berlomba memenangkan hati rakyat, apa yang dilakukan Pak Ganjar Pranowo, tidur bersama rakyat itu sesuatu yang luar biasa, tidak pernah terjadi dalam sejarah kepemimpinan kontestasi Indonesia," Hasto menandasi.
Tanggapi Wacana Prabowo-Gibran, PDIP: Kita Lihat 19-25 Oktober Nanti
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan usulan nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapresnya adalah usulan yang berasal dari rakyat. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto hanya berkomentar singkat.
"Kami tidak menanggapi hal-hal yang di luar core kami," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta, Rabu 11 Oktober 2023.
Menurut Hasto, berbagai godaan yang dilakukan Partai Gerindra pada Gibran Rakabuming Raka hanyalah sebuah usaha. Namun keputusan baru bisa dilihat saat pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) 19-25 Oktober nanti.
"Ya namanya usaha. Nanti kita lihat tanggal 19-25 Oktober," kata Hasto.
Hasto justru membandingkan Ganjar Pranowo yang terjun menempel rakyat, bukan menempel tokoh politik lain demi suara.
"Pak Ganjar Pranowo itu cara berkomunikasi dengan rakyat ini sangat unik dan berbeda dengan yang lain. Bukan nempel-nempel dengan yang lain, tapi nempel dengan rakyat," kata Ganjar.
Meski demikian, terkait banyaknya godaan dari sayap-sayap Partai Gerindra terhadap putra sulung Presiden Jokowi itu, Hasto hanya menyatakan bahwa tiap kader PDIP pasti loyal.
"Yang dibangun oleh PDIP adalah suatu kultur kekaderan yang disertai dengan loyalitas disertai dengan kesadaran untuk menyatu dengan rakyat, untuk mengemban amanah kekuasaan bagi kepentingan rakyat," kata Hasto.
Oleh karena itu, Hasto menyatakan enggan berandai-andai apabila Gibran benar maju menjadi cawapres Prabowo nantinya. "Enggak usah bicara misal-misal," ucap Hasto.
Advertisement
Soal Batas Usia Capres, PDIP Minta MK Profesional dan Jaga Marwah
Sebelumnya, Hasto angkat bicara soal Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan memutuskan gugatan terkait batas usia capres cawapres, pada Senin 16 Oktober 2023. Hasto berharap MK bekerja profesional dan tetap memegang sikap kenegarawanan.
"Ya kami percaya bahwa hakim Mahkamah Konstitusi harus memegang sikap kenegarawanan, mengedepankan kepentingan bangsa dan negara," kata Hasto, Rabu 11 Oktober 2023.
Hasto mengingatkan bahwa masyarakat berharap MK tetap menjaga marwah institusi. "Sudah banyak suara-suara dari masyarakat yang disampaikan untuk menjaga marwah dari Mahkamah Konstitusi," ucap dia.
Ia menyinggung di masa orde baru saat pemerintah tidak mendengar rakyat, maka akan muncul penolakan.
"Kami meyakini suara-suara itu didengarkan, karena pengalaman kita ketika menghadapi pemerintahan yang otoriter. 32 tahun orde baru, ketika suara rakyat tidak didengarkan, maka yang tampil adalah kekuatan moral," kata Hasto.
Reaksi Gibran Rakabuming Raka
Beberapa pekan terakhir, nama Gibran Rakabuming Raka menguat sebagai salah satu bakal cawapres Prabowo Subianto dalam putaran Pemilu 2024. Publik mempermasalahkan peluang putra sulung Jokowi jadi cawapres karena ia masih kader PDIP.
Di bursa bakal cawapres Prabowo, nama Gibran Rakabuming Raka bersanding dengan sejumlah politikus senior seperti Erick Thohir, Airlangga Hartarto, hingga Agus Yudhoyono alias AHY dari Partai Demokrat.
Meski demikian, bintang film Sesuai Aplikasi enggan menanggapi popularitasnya sebagai salah satu bakal cawapres Prabowo di Pemilu 2024. Kepada jurnalis, Gibran Rakabuming Raka memastikan dirinya masih setia dengan PDIP.
"Tanya Gerindra. (Saya) enggak ada tanggapan apa-apa. Ini saya masih ada di sini (PDIP) nih. Apa lagi?," kata Gibran, dilansir dari kanal YouTube Berita Surakarta, Rabu 11 Oktober 2023.
Beberapa pekan terakhir, spanduk Prabowo-Gibran muncul di sejumlah daerah dari Jawa hingga Labuan Bajo, NTT. Sejumlah relawan terang-terangan mengenakan kaus Prabowo-Gibran seolah mengisyaratkan wacana ini bukan isapan jempol belaka.
"Tanyakan yang mencetak kaus. Beda urusan kalau yang mencetak (kaus itu) saya, yang masang baliho saya. Inisiatif warga itu tidak bisa dibendung, nggih," Gibran Rakabuming Raka menyambung.
Berkali, ia mengaku tak tahu menahu soal dari mana spanduk dan kaus Prabowo-Gibran berasal. Bisa jadi, sejumlah kader Gerindra-lah yang “berkreasi” untuk memeriahkan pesta demokrasi yang tinggal hitungan bulan.
"Ya, enggak tahu. Saya kan bukan dari Gerindra. Urusan Gerindra ya pasti diarahkan ke kader-kadernya Gerindra dong, DPC-DPC-nya. Saya tidak tahu menahu," papar Wali Kota Solo itu.
Gibran Rakabuming meyakini, para petinggi PDIP bukan tak mendengar wacana Prabowo-Gibran yang terus mendengung. “Saya kira partai (PDI Perjuangan) sudah aware dengan dinamika (politik) yang ada,” cetus Gibran Rakabuming Raka.
Yang jelas, makin derasnya pemberitaan soal Prabowo-Gibran tak membuatnya besar kepala. Mengingat, beragam kemungkinan masih bisa terjadi jelang pendaftaran capres-cawapres ke KPU bulan ini.
"Enggak. Biasa-biasa saja. Yang mendukung saya ada, yang mendukung misalnya Pak Erick Thohir ada. Yang mendukung Pak Airlangga ada. Yang mendukung Pak Sandi ada. Yang mendukung Pak Ganjar juga ada," ia mengakhiri.
Advertisement