Tips Buat si Pribadi Pemalu

Kebanyakan, orang pemalu sangat terampil mengkritik diri sendiri. Mendera diri dengan pertanyaan apa yang harus dikatakan atau apa yang dilakukan sudah benar. Padahal setiap orang pemalu punya potensi tersembunyi.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Mar 2013, 18:27 WIB
Kebanyakan, orang pemalu sangat terampil mengkritik diri sendiri. Mendera diri dengan pertanyaan apa yang harus dikatakan atau apa yang dilakukan sudah benar. Padahal setiap orang pemalu punya potensi tersembunyi.

Bernardo Carducci, direktur Shyness Research Institute di Indiana University Southeast sekaligus penulis beberapa buku tentang rasa malu, termasuk buku The Pocket Guide to Making Successful Small Talk, mengungkapkan rasa malu seperti sedang melihat diri di depan cermin yang cenderung membuat orang melihat noda di atas keindahan.

Untuk mengatasi rasa malu, bisa dilakukan beberapa cara, yang dikutip dari US News, Jum'at (22/3/2013).

Terima dan rangkul siapa Anda

Susan Krauss Whitbourne, profesor psikologi di University of Massachusetts—Amherst, mengatakan, "Salah satu cara terbaik untuk mengatasi rasa malu adalah menerimanya sebagai bagian dari diri. Semakin sedikit fokus terhadap rasa malu, semakin mudah untuk bersantai di sekitar orang lain dan membiarkan inner Anda bersinar."

"Kunci harga diri yang tinggi pada seseorang adalah fokus pada kualitas positif Anda. Hal itu juga membantu memiliki temen-teman dekat yang menghargai siapa diri Anda," tambahnya.

Jangan mencoba terlalu keras

Carducci berpendapat, "Anda tidak harus menjadi cerdas, cukup menjadi baik."

Ketika akan bertemu seseorang, orang pemalu akan berpikir harus memiliki kalimat pembuka untuk percakapan. Padahal, kalimat bukanlah sesuatu yang berpengaruh kuat.

Datang lebih awal

Datang lebih awal ke sebuah acara merupakan keuntungan untuk pemanasan sebelum acara mulai. Jika berhasil memperkenalkan diri dengan orang-orang, bisa mengenalkannya dengan teman lain di pesta selanjutnya.

Carducci mengatakan, jika telah melewatkan pesta dengan baik akan dihadapi tantangan untuk memasuki percakapan dan kelompok yang sudah terbentuk.

Membingkai misi

Menurut Debra Fine, penulis The Fine Art of Small Talk, lupakan ketakutan atau penolakan, fokuslah pada tujuan. Misalnya, dalam acara pertemuan berencana kenalan dengan tiga orang. Setelah berhasil, bisa melepaskan rasa lega atau beristirahat.

Cari wajah ramah

Fine berpendapat, "Kebanyakan dari kita tidak memerhatikan orang-orang karena merasa diri kita pemalu. Dan mengasumsikan kalau semua orang menatap kita meski tidak ada yang berbicara."

Petunjuk untuk menemukan orang-orang yang bisa didekati adalah orang-orang yang tidak selalu memerhatikan smartphone-nya, terlibat dalam percakapan, atau sedang makan. Anda bisa melihat orang-orang itu sambil melihat sekeliling ruangan dan sangat mungkin senang berbicara dengan Anda. (Zul/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya