Usung Tema "Go Green", UNICEF Ikut Kampanyekan Literasi Digital

Kerja sama ini untuk mempromosikan literasi digital, pelestarian lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.

oleh Raihan Alfriansyah diperbarui 13 Okt 2023, 08:40 WIB
UNICEF. (AFP/Indranil Mukherjee)

Liputan6.com, Jakarta - IHS Rwanda, bagian dari IHS Holding Group (IHS Towers) yang terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE), menjalin kemitraan khusus dengan UNICEF, organisasi PBB yang mengurusi masalah anak dan wanita di negara berkembang. Selasa 10 Oktober. Kerja sama ini untuk mempromosikan literasi digital, pelestarian lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.

IHS Towers adalah salah satu pemilik, operator dan pengembang infrastruktur komunikasi bersama terbesar di dunia berdasarkan jumlah menara dan salah satu perusahaan menara multinasional independen terbesar di dunia.

Perusahaan ini memiliki hampir 40.000 menara di 11 pasarnya, termasuk Brasil, Kamerun, Kolombia, Pantai Gading, Mesir, Kuwait, Nigeria, Peru, Rwanda, Afrika Selatan, dan Zambia.

Berkolaborasi dengan UNICEF Rwanda, IHS Rwanda akan mendukung penanaman 10.000 pohon di 10 sekolah dengan total populasi sekitar 10.000 siswa.

IHS Rwanda mengatakan proyek ini bertujuan untuk membantu mitigasi perubahan iklim dan melindungi ekosistem lokal sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan pelajar dan komunitas lokal.


Proyek ‘Go Green’ Penghubung Dunia Internet

Selain itu, melansir The New Times, dalam kemitraan dengan Pemerintah Rwanda, IHS Rwanda akan menyumbangkan lebih dari 100 laptop ke tiga sekolah di bawah inisiatif Giga.

Giga merupakan kemitraan antara Kantor Inovasi UNICEF dan Departemen Pengembangan Telekomunikasi International Telecommunication Union (ITU), yang bertujuan untuk menghubungkan setiap sekolah di dunia ke internet pada tahun 2030. Donasi ini bertujuan untuk membantu meningkatkan akses terhadap alat pembelajaran digital bagi para guru dan daerah sekitarnya.

“Kami sangat senang dapat bermitra dengan UNICEF dalam upaya penting untuk mempromosikan keberlanjutan dan literasi digital di sekolah,” kata Kunle Iluyemi, Kepala Wilayah Afrika Sub-Sahara di IHS Towers di Rwanda.

Tak hanya itu, perwakilan UNICEF Julianna Lindsey mengatakan, perubahan iklim mempunyai dampak langsung dan tidak langsung terhadap hak anak atas kesehatan, kehidupan, martabat dan pendidikan. Hal ini juga meningkatkan risiko anak terkena kekerasan.

“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan anak-anak dan para guru yang membantu membentuk masa depan mereka dengan akses terhadap pengetahuan digital yang membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di era digital ini,” ujarnya.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya