Ratusan Warga di Pekanbaru Alami ISPA, Gara-Gara Kabut Asap?

Ratusan warga di kawasan Simpang Tiga diduga terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA karena kabut asap Pekanbaru beberapa waktu lalu.

oleh M Syukur diperbarui 13 Okt 2023, 07:00 WIB
Warga di Simpang Tiga Pekanbaru mengantri berobat di Puskesmas diduga terserang ISPA karena kabut asap Pekanbaru. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau memang sudah pergi. Namun partikel pencemaran udara hasil kebakaran lahan itu berbekas bagi ratusan warga di kawasan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru.

Ratusan warga di sana terpapar kabut asap Pekanbaru sehingga menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Hal itu berdasarkan pendataan pasien yang datang ke Puskesmas Simpang Tiga.

Bisa saja, jumlahnya lebih karena ada sebagian masyarakat tidak berobat ke Puskesmas tapi ke klinik kesehatan ataupun bidan. Atau bisa saja langsung ke rumah sakit.

Kepala Puskesmas Simpang Tiga Sri Elfida Basyar menjelaskan, peningkatan penderita ISPA terjadi pada pekan awal Oktober 2023. Sementara pada akhir pekan September tidak terlalu signifikan.

Dia menjelaskan, pada 24 September hingga 30 September, penderita ISPA yang datang berobat ada 95 orang. Jumlah itu melonjak pada 1 sampai 7 Oktober 2023 karena jumlahnya ratusan.

"Minggu lal itu 119 kasus, artinya dengan kabut asap ini membuat penderita ISPA (yang datang) ke kami meningkat," jelas Sri, Kamis siang, 12 Oktober 2023.

Sebagai informasi, akhir September hingga pekan pertama Oktober 2023, kabut asap menyelimuti Pekanbaru. Kualitas udara pada saat itu juga dinyatakan tidak sehat bagi kesehatan.

Terkait penderita ISPA dari sisi usia, Sri menyebutnya beragam. Hanya saja, penderita paling dominan merupakan anak-anak.

"Lebih kepada anak yang terserang ispa pada awal pekan Oktober," tegas Sri.

Sri tidak bisa memastikan secara general kenapa ISPA meningkat. Namun dia memperkirakan peningkatan ini terjadi karena kabut asap.

"Kondisi udara pada pekan lalu itu memang tidak bersahabat, ada pengaruhnya (kabut asap)," jelas Sri.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Masih Normal

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad menyebut pasien di poli paru masih normal sekitar 30 sampai 40 per hari. Jumlah itu terjadi, baik sebelum ada atau tidaknya kabut asap.

Direktur RSUD Arifin Ahmad Wan Fajriatul menjelaskan, rujukan yang banyak masuk ke poli paru adalah penderita kanker.

Wan mengaku menerima informasi adanya peningkatan ISPA di Pekanbaru. Hanya saja tidak dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad melainkan ke fasilitas kesehatan tipe C hingga D.

"Pihak RSUD juga telah mengantisipasi jika nantinya ada lonjakan tinggi, harus siap," terang Wan.

Wan menghimbau masyarakat tetap menggunakan masker ke luar rumah, apalagi kalau kabut asap datang lagi. Khususnya bagi usia rentan seperti lanjut usai dan anak-anak.

"Jaga pola hidup, jika ada keluhan seperti batuk dan flu segera datang ke fasilitas terdekat," jelas Wan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya