Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda merasa terkejut oleh kompleksitas pikiran dan perilaku manusia?
Terkadang, kita mencoba untuk memahami apa yang mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu, mengapa kita merasa dan berpikir seperti yang kita lakukan.
Advertisement
Terutama di era internet, kita memiliki akses tak terbatas ke informasi tentang apa yang sedang dilakukan orang lain.
Dengan pandangan modern ini, kita memiliki lebih banyak data daripada sebelumnya untuk merenung: "Mengapa kita melakukan hal ini atau itu?"
Sebagai makhluk sosial, keinginan untuk memahami diri sendiri dan orang lain adalah naluri alami.
Anda mungkin baru memulai perjalanan dalam memahami ilmu psikologi, atau Anda mungkin seorang ahli yang berpengalaman yang ingin menjelajahi sudut pandang yang berbeda.
Merangkum dari reedsy.com, Kamis (12/10/2023), berikut daftar 25 buku psikologi terbaik tahun ini yang wajib Anda baca untuk mendalami pemahaman ini. Enam di antaranya adalah buku psikologi kepribadian.
Jelajahi kedalaman pikiran manusia dan pelajari mengapa kita, sebagai manusia, bertindak dan berpikir seperti kita saat ini melalui buku-buku menarik ini:
Nomor 1 sampai 6 Buku Psikologi Kepribadian
1. The Comfort Book karya Matt Haig
Ini adalah sebuah pelukan hangat dalam bentuk buku, yang menjelaskan pentingnya memiliki kepribadian yang cinta pada diri sendiri, kepuasan, dan kekuatan emosional.
2. Influence: The Psychology of Persuasion (New and Expanded) karya PhD Robert B. Cialdini
Dr. Robert B. Cialdini mempublikasikan kembali buku psikologi terlarisnya dengan pembaruan untuk era internet. Ia merinci tujuh prinsip pengaruh yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap prinsip diberikan bab khusus yang menjelaskan cara kerjanya, aplikasi terbaiknya, dan penerapan dalam kehidupan pribadi untuk mengembangkan kepribadian Anda.
3. Authentic Happiness: Using the New Positive Psychology to Realise Your Potential for Lasting Fulfilment karya Martin E. P. Seligman
Martin Seligman mengajak kita untuk melihat kebahagiaan dari sudut pandang ilmiah. Buku ini membahas bagaimana fokus pada kekuatan internal kita dapat membantu mencapai kebahagiaan yang berkelanjutan.
Seligman juga memberikan latihan dan program praktis untuk mengidentifikasi kebaikan dari kepribadian diri sendiri.
4. Upstream: How to Solve Problems Before They Happen karya Dan Heath
Dan Heath membantu pembaca mengatasi siklus reaksi terhadap masalah dengan fokus pada pencegahan.
Dia mengidentifikasi psikologis seperti "kebutaan terhadap masalah" dan mengilustrasikannya melalui studi kasus individu, bisnis, dan lembaga yang berhasil mengubah cara mereka memandang masalah. Buku ini memberikan panduan praktis untuk mengubah pola pikir kepribadian dan mencegah masalah sebelum mereka timbul.
5. The School of Life: An Emotional Education karya Alain de Botton
Alain de Botton memberikan panduan yang komprehensif tentang kehidupan modern yang tidak diajarkan di sekolah.
Buku ini membantu pembaca mengembangkan keterampilan kepribadian dan pemahaman emosional, mulai dari produktivitas di tempat kerja hingga mengatasi masalah dalam hubungan.
6. Noise: A Flaw in Human Judgement karya Daniel Kahneman, Olivier Sibony, dan Cass R. Sunstein
Dalam buku ini, dibahas pengaruh faktor eksternal pada penilaian manusia, menekankan bahwa kebanyakan keputusan kita dipengaruhi oleh bising secara tak sadar.
Menggabungkan pengetahuan akademis dan penelitian untuk memberikan panduan mendalam tentang faktor-faktor yang membentuk pengambilan keputusan dan cara meminimalkan pengaruhnya.
Advertisement
Nomor 7 sampai 10, Soal Psikopat hingga Pemulihan Trauma
7. The Lucifer Effect: Understanding How Good People Turn Evil karya Philip G. Zimbardo
Menceritakan eksperimen penjara Stanford yang terkenal, Zimbardo, yang turut serta dalam eksperimen itu, membahas kesimpulan dari penelitiannya tentang bagaimana situasi dapat mengubah perilaku manusia.
8. The Psychopath Test: A Journey Through the Madness Industry karya Jon Ronson
Buku ini membuka pintu ke dunia yang menggelitik, menjawab pertanyaan seputar seberapa banyak psikopat di berbagai bidang kehidupan, dan apakah penggunaan label ini dapat membawa manfaat.
9. Games People Play: The Psychology of Human Relationships karya Eric Berne
Membahas permainan sosial yang sering terjadi dalam interaksi manusia. Berne menjelaskan berbagai jenis permainan yang terjadi dalam berbagai konteks, dari permainan kekuasaan hingga permainan dalam hubungan pernikahan.
Buku ini mengungkapkan makna di balik interaksi sosial ini, memberikan wawasan yang menarik tentang psikologi hubungan manusia.
10. The Body Keeps the Score: Mind, Brain and Body in the Transformation of Trauma karya Bessel Van Der Kolk
Merupakan karya yang dijuluki sebagai "Alkitab trauma." Van Der Kolk, seorang ahli terkemuka dalam stres trauma, menjelaskan dampak traumatis pada tubuh dan otak manusia.
Buku ini menawarkan pendekatan yang unik untuk pemulihan trauma, menggabungkan berbagai metode seperti neurofeedback, seni panggung, meditasi, bermain, dan yoga.
Nomor 11 sampai 15, Soal Kebijaksanaan Kuno hingga Cara Berpikir
11. The Happiness Hypothesis: Finding Modern Truth in Ancient Wisdom karya Jonathan Haidt
Sebuah buku yang mengurai kebijaksanaan kuno dari pemikir seperti Buddha, Plato, dan Yesus, dan menerapkannya dalam konteks psikologi modern.
Haidt menyajikan 10 gagasan besar tentang kebahagiaan, menghubungkannya dengan kehidupan masa kini, dan menekankan pentingnya adaptasi terhadap zaman sekarang pada bukunya ini.
12. The Oracle of Night: The History and Science of Dreams karya Sidarta Ribeiro
Penulis menjelajahi asal-usul mimpi manusia dan mengungkap peran pentingnya dalam evolusi. Dengan penjelasan tentang peran mimpi dalam pengingatan dan transformasi, buku ini mengundang pembaca untuk memulai percakapan yang menarik.
13. Everyday Vitality: Turning Stress into Strength karya Samantha Boardman
Buku ini adalah panduan untuk meningkatkan vitalitas dan kesejahteraan sehari-hari.
Boardman menawarkan strategi untuk membangun vitalitas dengan fokus pada perbaikan bertahap, dan mendorong pembaca untuk berdiskusi dan berbagi dengan orang yang mereka cintai.
14. Survival of the Friendliest: Understanding Our Origins and Rediscovering Our Common Humanity karya Brian Hare dan Vanessa Woods
Pembaca dihadapkan pada gagasan bahwa kemajuan manusia adalah hasil dari "kebersahabatan" kita. Penulis membahas bagaimana kolaborasi dan komunikasi memainkan peran penting dalam perkembangan budaya dan teknologi, sambil menyoroti potensi konflik.
15. Blink: The Power of Thinking Without Thinking karya Malcolm Gladwell
Pembaca diajak untuk memahami cara berpikir tanpa berpikir, dengan penekanan pada konsep "thin-slicing."
Gladwell menggunakan contoh dunia nyata untuk menunjukkan bahwa kemampuan untuk membuat keputusan yang baik tergantung pada kemahiran dalam menganalisis pola dengan cepat berdasarkan pengalaman singkat.
Advertisement
Nomor 16 sampai 20, Soal Perilaku Rumit Manusia hingga Pola Mental
16. The Paradox of Choice: Why More Is Less karya Barry Schwartz
Pernahkah Anda merasa kewalahan ketika memasuki toko pakaian dengan banyak pilihan yang seakan-akan serupa? Barry Schwartz meyakini bahwa kelebihan pilihan ini sekarang justru membuat konsumen cemas. Solusinya? Mengurangi pilihan konsumen dengan bijak tanpa menghilangkan otonomi.
17. Explaining Humans: What Science Can Teach Us about Life, Love and Relationships karya Camilla Pang
Buku ini adalah penjelajahan mendalam tentang perilaku manusia yang rumit, dijelaskan melalui ilmu pengetahuan sulit.
Dr. Camilla Pang, yang memiliki gangguan ASD dan ADHD, menyuguhkan pandangan uniknya tentang apa artinya menjadi manusia dalam berbagai budaya, ditopang oleh penelitian ilmiah yang kuat.
18. Rationality: What It Is, Why It Seems Scarce, Why It Matters karya Steven Pinker
Steven Pinker menjelaskan mengapa kita seringkali berpikir tidak rasional meskipun mampu mencapai banyak hal.
Buku ini membantu membongkar perbedaan antara pemikiran dalam pengaturan sehari-hari dengan alat-alat pemikiran kritis dan logika yang dapat meningkatkan rasionalitas.
19. Rapport: The Four Ways to Read People karya Emily dan Laurence Alison
Dua penulis ini, yang memiliki pengalaman dalam wawancara dengan tersangka kriminal, menghadirkan model komunikasi yang revolusioner.
Mereka mengklasifikasikan setiap interaksi ke dalam empat tipe yang memudahkan pemahaman dan memanfaatkannya dalam berinteraksi.
20. Mistakes Were Made (but Not by Me) Third Edition: Why We Justify Foolish Beliefs, Bad Decisions, and Hurtful Acts karya Carol Tavris
Buku ini membahas pola-pola mental yang menyebabkan orang membenarkan keyakinan yang irasional dan tindakan yang merugikan.
Tavris dan Aronson menguraikan fenomena seperti disonansi kognitif dan bias konfirmasi, dan mengilustrasikannya melalui contoh kasus nyata serta kontroversi, menjadikan buku ini relevan untuk pembaca psikologi dan politik yang ingin mengembangkan diri.
Nomor 21 sampai 25, Intelegensi Emosional hingga Misteri Otak
21. Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ karya Daniel Goleman
Dalam buku ini, Daniel Goleman menjelaskan konsep Intelegensi Emosional. Goleman membagi proses manusia menjadi dua pikiran: rasional dan emosional, dan mengungkapkan peran kesadaran diri, kedisiplinan diri, dan empati dalam membentuk kecerdasan.
Ini adalah kunci untuk memperbaiki kesehatan, pekerjaan, dan hubungan kita.
22. The Psychology of Pandemics: Preparing for the Next Global Outbreak of Infectious Disease karya Steven Taylor
Steven Taylor menyoroti pentingnya psikologi dalam menghadapi pandemi.
Buku ini menjelaskan peran psikologi dalam penolakan vaksinasi, kebersihan, dan kesehatan mental. Memahami psikologi adalah kunci untuk mengatasi masalah sosial yang sering muncul selama pandemi.
23. Human Givens : A New Approach to Emotional Health and Clear Thinking karya Joe Griffin dan Ivan Tyrrell
Buku ini membahas kesehatan fisik dan emosional dengan pendekatan "human givens". Memahami ini membantu kita mencapai potensi mental dan fisik yang lebih baik, sambil mengatasi kecemasan dunia modern.
24. Obedience to Authority: An Experimental View karya Stanley Milgram
Buku ini membahas eksperimen Stanley Milgram tentang ketaatan terhadap otoritas.
Meskipun kontroversial, eksperimen ini penting dalam pemahaman ketaatan dan psikologi. Buku ini menawarkan wawasan tentang metodenya, teorinya, dan hasil eksperimennya.
25. Consciousness and the Social Brain karya Michael S. A. Graziano
Buku terakhir ini membahas misteri kesadaran dan otak. Graziano mencoba menjawab pertanyaan tentang bagaimana otak menciptakan kesadaran. Diskusi ilmiahnya adalah perjalanan dalam upaya memahami dasar-dasar kesadaran manusia.
Advertisement