Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah meluncurkan Obligasi Negara Ritel seri ORI024 di bulan Oktober 2023. Masa penawaran ORI024 akan mulai tanggal 9 Oktober 2023 sampai 2 November 2023, ORI024 ditawarkan dengan dua tipe produk, yakni ORI024-T3 untuk tenor tiga tahun dan ORI024-T6 untuk tenor enam tahun.
Advertisement
Imbal hasil (kupon) untuk ORI024-T3 sebesar 6,10% per tahun, sementara kupon untuk ORI024-T6 sebesar 6,35% per tahun. ORI024 dapat menjadi pilihan investasi yang rendah resiko dan 100% aman dijamin negara.
Head of Marketing Bibit.id, Angie Anandita Tjhatra mengajak para investor di Indonesia untuk berkontribusi bagi pembangunan negara dengan cara membeli ORI024 di Bibit.
“Selain aman karena 100% dijamin negara, dengan imbal hasil fixed rate, ORI024 menjadi pilihan investasi yang memberikan passive income tetap untuk tiga sampai enam tahun ke depan. Imbal hasilnya tidak akan turun meskipun kondisi perekonomian naik-turun. Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan apresiasi kepada para investor atas kepercayaan berinvestasi SBN bersama Bibit,” kata Angie dalam keterangan tertulis, Kamis (12/10/2023).
Pembelian minimal untuk ORI024-T3 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 5 miliar. Di sisi lain, pembelian minimal untuk ORI024-T6 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 10 miliar.
Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada tanggal 15 Desember 2023 (long coupon), dan selanjutnya pembayaran kupon akan dilakukan setiap bulan setiap tanggal 15.
Bisa Diperjualbelikan
Tak perlu khawatir juga, ORI024 merupakan SBN berjenis tradeable yang dapat dijual sebelum jatuh tempo, mulai tanggal 16 Desember 2023.
Untuk bisa berinvestasi SBN di Bibit, para pengguna cukup mengklik icon atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di homepage aplikasi maupun website Bibit. Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor.
Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.
Sebagai informasi, pada akhir tahun 2020, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa terdapat sekitar 460 ribu investor SBN. Angkanya kemudian naik menjadi 611 ribu di akhir 2021, 831 ribu di akhir 2022, dan per Agustus 2023 angkanya telah mencapai 943 ribu investor.
“Tentunya Bibit akan terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat basis investor domestik di pasar keuangan kita,” tutup Angie.
Advertisement