Liputan6.com, Jakarta - Mencermati dinamika Pilpres 2024 serta setia terhadap agenda Reformasi, sejumlah mantan Ketua Umum Cipayung Plus sepakat mendukung dan membentuk gerakan relawan untuk memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024.
Hal itu ditegaskan saat diskusi yang dilakukan, Rabu (11/10/2023) di salah satu kafe Kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Advertisement
Forum itu di inisiasi sebagai refleksi dari perjalanan kepemimpinan politik bangsa ini, sekaligus evaluasi perjalanan agenda reformasi serta demokrasi pasca reformasi 1998.
Menurut Yusuf Blegur yang juga Mantan Presidium GMNI, Demokrasi Pancasila yang dianut bangsa ini semakin tergerus dengan praktek-praktek demokrasi liberal dan oligarki yang mengkooptasi.
"Kita prihatin kehidupan demokrasi kita semakin menjauh dari cita-cita para founding fathers, dikotak-kotak-an ketika momentum Pilpres dan menguatnya liberalisasi serta oligarki dalam kepemimpinan politik," tegas Yusuf
Ditambahkan Beni Pramulia, mantan Ketua Umum IMM, bahwa regenerasi kepemimpinan bangsa ke depan harus senantiasa berbasis pada komitmen menjalankan agenda reformasi yang diusung gerakan mahasiswa tahun 1998.
"Jangan kita biarkan demokrasi kita semakin liberal dan bangsa ini dikooptasi para pemilik modal, tambah Beni
Mereka menilai pasangan Anies-Cak Imin lahir dari gerakan aktivisme-kemahasiswaan, dengan track kaderisasi bangsa yang otentik, pengalaman pemerintahan yang mumpuni, komit terhadap demokrasi pancasila dan agenda-agenda reformasi.
“Keduanya terbukti dengan kerja-kerja keberpihakan pada keadilan dan kesejahteraan sosial masyakarat, pendidikan, pemberdayaan kaum santri, UMKM, petani, nelayan dan buruh, serta tentu representasi aspirasi-harapan generasi millenial dan Z ke depan,” tambah Taufik, mantan Ketua Umum KAMMI
Pimpinan OKP Cipayung Plus
Para aktivis tersebut adalah mantan pimpinan OKP Cipayung Plus dan Gerakan Mahasiswa, yang mendeklarasikan Koalisi Aktivis Perubahan, yakni Muhammad Rodli Kaelani (PB PMII), Yusuf Blegur (Presidium GMNI),Taufik Amrullah (PP KAMMI), Chozin (PB HMI), Amirudin (DPP IMM), Beni Pramulia (DPP IMM)Karman (PP GPIII), Mervin Sadipun Komber (PP PMKRI), Fridrik Makanlehi (PP GMKI), Yusuf (PB PII) serta beberapa aktivis gerakan lainnya.
Koalisi Aktivis Perubahan ini segera mensinergiskan jaringan dan memasifkan gerakan hingga ke daerah-daerah. Mereka pun meyiapkan event terbuka dukungan aktivis-aktivisi Cipayung Plus bagi pasangan Anies-Muhaimin ini.
Advertisement
Aktivis 98 Dukung Anies-Cak Imin
Aktivis 98 yang terhimpun dalam Perhimpunan Aktivis 98 memandatkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) untuk menuntaskan agenda reformasi 1998.
Juru bicara Perhimpunan Aktivis 98, Fauzan Luthsa mengatakan, mandat tersebut merupakan hasil diskusi bersama yang dilahirkan melalui Focus Group Discussion (FGD) Perhimpunan Aktivis 98, Rabu 11 Oktober 2023 di Jakarta.
“Tujuan dilakukan FGD ini adalah untuk menentukan kepada siapa mandat penuntasan agenda reformasi 1998 akan diberikan. Kriterianya tentu yang senafas dengan tuntutan perjuangan reformasi 1998," ujar Fauzan seperti dikutip dari siaran tertulis diterima, Kamis (12/10/2023).
Sebagai mantan aktivis Famred, Fauzan menyebut ada lima kriteria yang dirumuskan dalam FGD kemarin.
Pertama; bukan bagian dari rezim Orde Baru, kedua; terlibat aktif dalam pergulatan pergerakan pro demokrasi dan reformasi 1998, ketiga; memiliki track record sebagai pemimpin yang bersih, keempat; tidak represif dalam menghadapi kritik, kelima; bukan pelanggar HAM.
"Berdasarkan kriteria tersebut, Perhimpunan Aktivis 98 memutuskan memberikan mandat penuntasan agenda reformasi 1998 kepada pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar" jelas Fauzan.
Punya Rekam Jejak yang Jelas
Punya Jejak Rekam JelasSenada dengan itu, Anggota Presidium Perhimpunan Aktivis 98, Frans Immanuel Saragih menambahkan, diberikannya mandat penuntasan agenda reformasi 1998 kepada AMIN dikarenakan kedua figur tersebut diyakini mampu melakukannya.
"Track record Anies dan Cak Imin sangat jelas dalam perjuangan menegakan demokrasi pasca Reformasi 1998" yakin dia.
Sebagai informasi, hadir dalam FGD para aktivis 98 diantaranya, Agung Nugroho mantan ketua komisariat SMID IISIP dan juga eks aktivis Komrad, Ulung Rusman koordinator Perhimpunan Aktivis 98 yang juga mantan aktivis Famred Untar, Agung Wibowo Hadi eks aktivis Forum Kota (Forkot) APP, Ivan Panusunan eks aktivis Famred ATST dan aktivis 98 lainnya yang hadir dalam acara tersebut.
Advertisement