Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masuk ke dalam 10 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lantas, bagaimana prospek saham BREN ke depannya?
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar saham BREN tercatat Rp 253 triliun pada perdagangan Kamis, 12 Oktober 2023.
Advertisement
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian mencermati prospek saham BREN cukup positif, karena sentimen mengenai energi baru dan terbarukan (EBT) yang akan digencarkan oleh Pemerintah dalam jangka pendek ke depan. Apalagi kini sudah ada bursa karbon yang akan mempercepat proses transisi energi bersih tersebut.
Di sisi lain, faktor yang akan mendukung kinerja keuangan dan sahamnya adalah permintaan produk dari emiten yang berasal dari kebutuhan energi baru terbarukan.
"Investor perlu mencermati fundamental emiten dan valuasi sahamnya. Strateginya investasi secara berkala sembari mencermati fundamental emiten terkait," ujar dia kepada Liputan6.com, Kamis (12/10/2023).
Sejalan dengan itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai secara jangka panjang saham BREN memiliki prospek yang cerah. Ini mengingat, Perseroan bergerak di bidang energi baru terbarukan.
"BREN juga berkomitmen menerapkan EBT. Pengembangan bisnis EBT yang sifatnya jangka panjang," kata Nafan.
Ia melihat kinerja saham BREN akan semakin progresif. Hal itu tercermin dari kenaikan harga saham secara signifikan membuat P/E-nya premium.
Sementara itu, Pengamat Pasar Modal Desmond Wira menuturkan, secara valuasi saham BREN sudah terlalu mahal. Pada harga Rp 1.890 PER 156 kali, PBV 76 kali, sehingga kemungkinan upside sudah terbatas.
Menurut ia, bisa mempertimbangkan untuk profit taking bagi investor yang sudah membeli saham BREN sejak IPO
"Untuk saat ini faktor sentimen yang dominan cuma spekulasi dari pelaku pasar untuk mendapatkan profit jangka pendek. Kinerja keuangan walau masih positif, kemungkinan akan terbebani oleh beban utang yang cukup besar," tandasnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Gelar IPO, BREN Raih Oversubcribed Lebih dari 135 Kali
Sebelumnya diberitakan, PT BNI Sekuritas mendampingi PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebagai lead underwriter tunggal dalam penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) BREN.
Dalam prosesi IPO tersebut, BREN berhasil memperoleh dana sebesar Rp 3.131.700.000.000 dan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 135 kali dari total porsi minimum pooling awal yang disyaratkan pada masa penawaran umum pada 3 - 5 Oktober 2023.
Direktur Investment Banking BNI Sekuritas Nieko Kusuma mengungkapkan, minat investor yang tinggi telah terlihat sejak masa book building yang berlanjut sampai periode penawaran umum.
BNI Sekuritas tentu senang atas tingginya antusiasme para investor untuk mendukung BREN agar dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Lebih dari 50.000 investor telah berpartisipasi dalam mendorong terciptanya ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan berlandaskan pada prinsip Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG)," ungkap dia dalam keterangan resminya, Jumat (6/10/2023).
Sebagai pengingat, BREN menerbitkan 4.015.000.000 saham baru atau sebesar 3 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga penawaran sebesar Rp 780 per saham. Capaian ini membuat BREN menjadi perusahaan sektor energi terbarukan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Advertisement
BNI Sekuritas Jadi Lead Underwriter
Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Sekuritas dipercaya sebagai satu-satunya Lead Underwriter untuk Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
Sebagai informasi, BREN merupakan perusahaan induk berbasis di Indonesia dan merupakan bagian dari Grup Barito Pacific.
Melalui entitas anaknya Star Energy Geothermal Group, BREN menjadi salah satu produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka di Indonesia. Saat ini, BREN mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat dengan total kapasitas terpasang sebesar 886 megawatt (MW) atau mewakili sekitar 38 persen pangsa pasar di Indonesia.
Direktur Investment Banking BNI Sekuritas Nieko Kusuma mengungkapkan, terpilihnya BNI Sekuritas sebagai satu-satunya Lead Underwriter mencerminkan kepercayaan BREN terhadap kemampuan dan komitmen BNI Sekuritas dalam mendampingi dan mengantarkan BREN untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebagai Underwriter yang telah memiliki pengalaman ekstensif, salah satunya pada sektor energi terbarukan, BNI Sekuritas mendukung penuh aksi korporasi yang dilakukan oleh BREN.
IPO BREN
BREN diketahui memiliki komitmen jangka panjang dalam menyediakan energi yang lebih bersih dengan emisi yang lebih rendah sebagai kontribusi positif terhadap target Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission (NZE).
“Sebagai Lead Underwriter, BNI Sekuritas berharap para investor menunjukkan antusiasme yang positif sehingga bersama-sama dapat menciptakan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan berlandaskan pada prinsip Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG),” ujar Nieko dalam keterangan resminya, Rabu (4/10/2023).
Perlu diketahui, BREN menawarkan 4.015.000.000 saham baru atau sebesar 3 persen dari dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana dengan harga penawaran sebesar Rp 780.
Jumlah nilai Penawaran Umum BREN secara keseluruhan sebesar Rp 3.131.700.000.000, sehingga menjadikannya sebagai perusahaan sektor energi terbarukan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI.
Masa penawaran awal atau book building telah dilangsungkan mulai dari 18 hingga 25 September 2023 dan telah memperoleh izin efektif dari OJK pada tanggal 29 September 2023. Selanjutnya, BREN akan melakukan Penawaran Umum pada 3 - 5 Oktober 2023 dan melantai di BEI pada 9 Oktober 2023.
Advertisement