Liputan6.com, Jakarta - Nama Faye Simanjuntak mungkin kurang akrab untuk sebagian orang. Hal it berbeda kalau kita menyebut nama Luhut Binsar Pandjaitan yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) atau akrab disapa Menko Luhut. Lalu, apa hubungan antara keduanya?
Faye Simanjuntak ternyata merupakan cucu Menko Luhut Pandjaitan, salah satu tokoh penting di Indonesia. Meskipun punya latar belakang keluarga yang gemilang, Faye telah membuktikan dirinya sebagai seorang perempuan muda berbakat dengan misi mulia.
Advertisement
Faye selama ini dikenal sebagai salah satu aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang peduli terhadap isu perlindungan anak. Lewat 'Rumah Faye' ia menyuarakan perlindungan anak-anak dari perdagangan hingga eksploitasi anak.
Dilansir dari laman Rumah Faye dan berbagai sumber lainnya, Faye Hasian Simanjuntak lahir pada 10 April 2002. Faye adalah anak dari pasangan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dan Paulina Pandjaitan. Misi dalam hidupnya "Melayani Tuhan dengan menghargai dan membantu sesama."
Bersama ibunya, Paulina Pandjaitan, Faye terlibat dalam pembangunan Rumah Faye, sebuah yayasan nonprofit dan nonpemerintah yang memiliki tujuan mulia untuk membantu anak-anak yang menjadi korban perdagangan manusia Rumah Faye adalah wujud nyata dari tekad Faye Simanjuntak untuk melawan perdagangan anak.
Visi Rumah Faye adalah memastikan bahwa setiap anak memiliki hak untuk hidup, dilindungi, tumbuh, dan berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan. Untuk mencapai tujuan mulia ini, mereka menjalankan tiga program inti: pencegahan, penyelamatan, dan rehabilitasi., Faye punya impian untuk memutus rantai perdagangan, kekerasan, dan eksploitasi terhadap anak.
Perjuangkan Hak Anak Lewat Rumah Faye
Awal mula perjalanan Faye sebagai seorang aktivis perlindungan anak dimulai saat ia masih duduk di kelas lima sekolah dasar. Dengan latar belakang keluarga yang aktif dalam kegiatan sosial, nilai-nilai berbagi dan peduli terhadap sesama sepertinya menjadi pondasi penting dalam perjuangannya di isu kemanusiaan, terutama dalam perlindungan anak dan perempuan.
Sejak 2013, ia sudah aktif memperjuangkan kesadaran akan hak-hak anak. Dia bekerja bersama para staf dan relawan Rumah Faye untuk memberikan perlindungan dan pemulihan bagi para korban anak yang terkena dampak perdagangan dan eksploitasi seksual. Di Rumah Faye mereka mendapatkan pelatihan keterampilan untuk anak-anak antara lain melukis, merajut, menjahit dan tembikar.
Melansir kanal Saham Liputan6.com, pada 2016, Rumah Faye memperluas fokus untuk bekerja secara langsung dengan korban eksploitasi anak, pelacuran, dan pelacuran. Pada tahun yang sama juga, Rumah Faye mendirikan rumah persembunyian yang dapat membantu hingga 15 orang yang selamat.
Dukungan yang diberikan oleh keluarga dan teman-temannya, bersama dengan dedikasinya yang tanpa henti, telah membawa Faye Simanjuntak meraih berbagai penghargaan dan prestasi. Pada 2017, ia dinominasikan sebagai salah satu dari tiga finalis teratas untuk penghargaan bergengsi 'International Children's Peace Prize' yang diselenggarakan oleh Kids Rights di Belanda.
Advertisement
Ragam Penghargaan untuk Faye
Di tahun 2018, prestasinya semakin mencuat, ketika Faye masuk dalam daftar "50 Asians to watch" dalam kategori sosial versi The Straits Times Singapura, bersanding dengan nama-nama terkenal seperti Joey Alexander dan Brian Imanuel, yang tentunya membanggakan Indonesia.
Yang membanggakan lagi, ia terpilih sebagai salah satu anak muda paling berpengaruh versi Forbes Indonesia kategori '30 under 30' pada 2020.Pada 2019, Faye berkesempatan untuk berkampanye untuk menghentikan perdagangan anak melalui program 'Generation Change' dari MTV Asia.
Yang membanggakan lagi, dara berusia 21 tahun masuk dalam daftar "Forbes Indonesia 30 Under 30" dalam kategori Social Entrepreneur & Philanthropy, mengakui perannya sebagai pemimpin sosial yang berpengaruh. Selain itu, Faye juga diakui sebagai salah satu pemuda yang memimpin di daftar Gen.T List 2020 untuk kategori Philanthropy & Charity.
Tak heran kalau kiprah Faye membuat sang kakek merasa bangga. “Faye itu punya Rumah Faye dari umur dia 11 tahun," ucap Luhut dalam live streaming 'Gen Z Project dan Menko Marves Luhut B Pandjaitan' yang diadakan Liputan6.com pada Kamis, 24 November 2022.
Menko Luhut Bangga pada Faye
Menko Luhut yang kini sedang menjalanii perawatan kesehatan di Singapura menambahkan bahwa cucunya menjadi salah satu dorongan dia dalam mengemban tugas kenegaraan.
"Cucu saya Faye juga menjadi encourage saya, 'Opung just do the best for the country, for my generation'," ujar Luhut sembari mengulang kembali ucapan sang cucu, dilansir dari kanal Citizen6 Liputan6.com.
Melihat gerakan yang dilakukan Faye, Luhut berpesan kepada Gen Z lainnya agar dapat bergerak juga. "Saya bilang tadi, cucu saya Faye, dia bikin foundation itu, Rumah Faye, itu menolong orang-orang susah, human trafficking, jadi menolong (korban) perdagangan manusia," tambahnya.
Luhut juga menceritakan salah satu korban pemerkosaan yang merupakan seorang atlet. Atlet itu kemudian hamil dan melahirkan.
Namun, tidak ada yang mengurus anak tersebut, yang pada akhirnya diurus oleh Yayasan Rumah Faye. "Akhirnya dia membuat safe house di Batam, tentu saya bantu. Ada safe house juga bikin di Jakarta," ungkap Menko Luhut.
Advertisement