Liputan6.com, Jakarta - Momen mobil dinas berpelat merah melintasi jalan rusak yang digenangi air di Jalan Lintas Bengkulu Lebong membuat miris orang yang melihat.
Pasalnya, di antara beberapa mobil dinas yang melintas pada saat itu, tidak ada satu pun pejabat yang berhenti dan menemui warga. Padahal warga saat itu sedang berunjuk rasa dengan cara 'memancing ikan' di jalan rusak yang digenangi air tersebut.
Advertisement
"Rakyat demo jalan rusak di depan mata, harusnya kalian turun dan berdialog dengan mereka, bukan malah ngeloyor," tulis akun @Heraloebss. Unggahan video tersebut pun mengundang beragam respons warganet.
"Ini harus viral banget banget, gw baru setahun gawe di daerah sini, bener-bener gak ada perubahan malah makin parah," tulis akun Twitter lainnya.
"Pas mau pemilihan aja ngemis-ngemis, giliran dah jadi merasa jadi tuan," tulis warganet lain.
"Waduh beliau-beliau takut kotor kalau turun," tulis lainnya.
Aksi warga di Desa Kuro Tidur, Kabupaten Bengkulu Utara, memancing di jalan rusak sebagai bentuk unjuk rasa sebenarnya sudah lama dilakukan, namun tak jua mendapat respons dari pemerintah daerah setempat. Yang mereka inginkan hanyalah perbaikan jalan penghubung Bengkulu Utara menuju Kabupaten Lebong.
Kadis PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso mengatakan, untuk APBDP ini PU sedang memprogramkan link (kerusakan jalan) tersebut melalui dana DBH Sawit sebesar Rp8 miliar.
"Karena kerusakan hampir 10 km jadi kita yang Rp8 miliar hanya spot-spot mana titik terparah yang harus dikerjakan," kata Tejo melalui video yang beredar.