Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap tantangan Indonesia kedepannya. Mulai dari sektor pangan hingga bauran penggunaan teknologi seperti Artificial Intelligent (AI).
Menurut Erick Thohir, hal itu perlu dilalui dengan beragam strategi yang tepat. Ditambah lagi, waktu yang dimiliki tidak banyak untuk bisa menjalankan solusinya.
Advertisement
"Saya juga mengajukan pertanyaan mau ke mana bangsa Indonesia? Secara politik kita ditanyakan arah kita ke mana. Saat bicara globalisasi, apakah kita ikut yang sedang berjalan saat ini, atau ala Indonesia? Perbaikan ekonomi, berjalan ala kadarnya atau ala Indonesia?," ujarnya di Jakarta, ditulis Jumat (13/10/2023).
"Tantangan di depan sangat berat. Mulai dari tekanan terhadap pangan hingga digitalisasi AI. Kita tidak punya waktu banyak," sambungnya.
Erick yang baru saja dilantik menjadi Koordinator Dewan Presidium Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI) ini berharap kelompok pelajar luar negeri dapat menjadi penggerak masa depan bangsa.
"Kita hanya punya satu momentum, ketika piramida kita saat ini sedang sangat baik. Kita sebagai bangsa harus punya visi masa depan kita. Baik di bidang ekonomi, baik di bidang politik. Pertanyaannya siapa penggeraknya? tentu tokoh-tokoh muda," tegas Erick.
Tak berhenti disitu, dia menantang pada generasi muda di IAPPI untuk menyusun cetak biru atau blueprint Indonesia Emas 2045. Dia membidik rancangan itu sudah rampung dalam satu bulan kedepan.
"Saya men-challange blue print Indonesia 2045 dari perspektif kalian. Bukan dari perspektif pemerintah, tapi kalian. Sebagai tokoh masa depan Indonesia. Ini merupakan keseriusan, sehingga bukan hanya wacana yang dibicarakan," urainya.
"Saya berharap dengan dilantiknya kepengurusan, dalam satu bulan ini sudah ada blue printnya. Mau di bawa kemana Indonesia ke depan," tutup Erick.
85 Juta pekerjaan hilang
Menteri BUMN juga menyoroti tingginya harga pangan dalam beberapa waktu terakhir, di tengah pembatasan ekspor di negara pemasok dan fenomena kekeringan El Nino.
"Harga pangan hari ini adalah harga tertinggi selama 7 tahun terakhir. Kalau kita lihat (harga) energi juga sama, sangat tinggi," ungkapnya.
Kemudian terkait perkembangan digitalisasi yang bisa memunculkan tantangan pekerjaan. "Tetapi kalau kita lihat lagi ke depan, belum lagi adanya perkembangan digitalisasi (salah satunya) AI (Artificial Intelligence). (Ini memunculkan) tantangan lain, ketika Indonesia didorong untuk tetap menciptakan lapangan pekerjaan," jelas Erick Thohir.
"Data-data badan ekonomi mengatakan, ada 85 juta yang akan hilang dibandingkan 67 juta yang tumbuh," paparnya.
Advertisement
Lantik Pengurus
Erick Thohir resmi dilantik sebagai Koordinator Presidium Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI). Pelantikan itu diselenggarakan di Smesco Indonesia, Jakarta pada Kamis (12/10/2023).
"Dengan ini kami mewakili Dewan Presidium Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI) memberikan mandat kepada bapak Erick Thohir sebagai Koordinator Presidium IAPPI periode 2023-2027," ucap Wali Kota Bogor sekaligus bagian Dewan Presiden IAPPI, Bima Arya Sugiarto di Smesco Indonesia, Kamis (12/10/2023).
Turut hadir juga dalam pelantikan itu, Direktur Utama dan Chief Executive Officer (CEO) PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Bakrie, Najwa Shihab, dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Arif Satria.
Usai ditunjuk jadi Dewan Presidium IAPPI, Erick turut melantik para pengurus harian dari perkumpulan pelajar luar negeri tersebut.
"Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmatnya pada hari ini Kamis, 12 Oktober 2023 saya selaku Koordinator Presidium IAPPI dengan ini resmi melantik saudara-saudari sebagi pengurus harian (IAPPI) periode 2023-2027," demikian pembacaan ikrar pelantikan pengurus IAAPI oleh Erick Thohir.