Tanda Mulut Sariawan Tak Selalu Nyeri, Begini Cara Tepat Mengobatinya

Tanda-tanda mulut sariawan ternyata tak selalu mengalami nyeri.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 14 Okt 2023, 08:00 WIB
Ilustrasi tanda-tanda mulut sariawan ternyata tak selalu mengalami nyeri. Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Sariawan adalah salah satu permasalahan pada mulut yang sering dialami banyak orang. Sariawan atau yang disebut juga dengan stomatitis merupakan peradangan pada mulut yang terasa nyeri. Kondisi ini bisa mengganggu pengidapnya untuk makan, berbicara, dan tidur.

Sariawan bisa muncul di mana saja di dalam mulut, termasuk di dalam pipi, gusi, lidah, bibir, dan langit-langit mulut.

Sariawan merupakan infeksi jamur pada mulut yang sering disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari Candida albicans. Terlebih lagi, rongga mulut adalah rumah bagi banyak mikroorganisme, termasuk bakteri dan ragi.

Ketika semuanya tetap seimbang di sana, mulut Anda tetap sehat, menurut peneliti mikrobioma mulut Adegbenga Otun, D.D.S.

Apakah sariawan terasa nyeri?

Adegbenga menjawab, tergantung pada orangnya. Beberapa pasien melaporkan mengalami rasa busuk, bau tidak sedap atau sensasi terbakar di mulut mereka, tetapi tidak semua.

Bagaimana mengetahui menderita sariawan?

Anda mungkin menderita sariawan jika muncul lapisan putih atau lesi pada lidah atau permukaan mulut lainnya dan meninggalkan bercak kemerahan. 

Meski bentuknya serupa, sariawan dan herpes oral merupakan kondisi yang berbeda. Herpes oral umumnya terdapat di permukaan bibir, sedangkan sariawan terdapat di dalam mulut. Selain itu, herpes oral dapat menular dengan mudah, sedangkan sariawan biasanya tidak menular.

“Jika lapisan putih atau lesi di lidah Anda tidak dapat dibersihkan, mungkin ada hal lain. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan meminta dokter menyeka bagian dalam mulut Anda,” terang Adegbenga, dikutip dari situs MD Anderson Cancer Center.

Jika memiliki mulut yang terus menerus kering, Anda mungkin rentan terhadap sariawan. Rongga mulut yang terhidrasi dengan baik akan terasa licin saat disentuh. Tetapi terasa lengket dan terlihat berbeda ketika kering.

Ketika lidah menjadi lebih kering, papila atau tonjolan-tonjolan kecil pada permukaannya juga dapat menjadi lebih jelas. Lidah bahkan dapat mengalami keretakan jika sudah kering untuk waktu yang lama.


Bagaimana Sariawan Biasanya Diobati?

Tidak ada satu cara pasti untuk mengobati sariawan. Luka di mulut umumnya tidak butuh pengobatan khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Adegbenga Otun menjelaskan, ada dua cara untuk mengobati sariawan, yakni secara topikal dan sistemik.

Pengobatan topikal biasanya terdiri dari obat kumur antijamur yang melemahkan dinding sel Candida sehingga menjadi mati. Beberapa obat kumur harus dikeluarkan setelah berkumur, tetapi yang lainnya dapat ditelan jika infeksi jamur meluas ke bagian belakang tenggorokan.  

Ada juga pil antijamur yang dapat Anda konsumsi untuk mengobati sariawan. Pilihan ini dapat dilakukan jika obat kumur atau tablet hisap tidak dapat mengatasi infeksi yang menetap atau berulang.

Kelemahan antijamur sistemik adalah bahwa mereka memiliki banyak interaksi obat, yang dapat membatasi penggunaannya.


Gejala Sariawan

Ilustrasi Anda dapat mengalami gejala mulut sariawan. Credit: pexels.com/Alpha

Secara lengkap, Anda dapat mengalami gejala sariawan mulut berupa tanda-tanda, antara lain:

  1. bercak putih (plak) di mulut yang sering kali dapat dibersihkan, meninggalkan bercak merah yang mungkin sedikit berdarah. Bagian tengah luka biasanya berwarna keputihan atau kekuningan dengan tepian yang kemerahan.
  2. kehilangan rasa atau rasa yang tidak enak di dalam mulut
  3. kemerahan di dalam mulut dan tenggorokan
  4. retakan di sudut-sudut mulut
  5. sensasi nyeri, kesemutan, atau panas seperti terbakar di area terdampak. Gejala ini biasanya muncul dalam 1-2 hari sebelum guam benar-benar timbul

Dalam beberapa kasus, gejala sariawan dapat membuat makan dan minum menjadi sulit, dilansir dari situs NHS Inform. Jika tidak diobati, gejalanya akan terus berlanjut dan mulut Anda akan terus terasa tidak nyaman.

Pada kasus yang parah yang tidak diobati, ada juga risiko infeksi menyebar lebih jauh ke dalam tubuh, yang bisa menjadi serius.

Dokter umum biasanya dapat mendiagnosis sariawan hanya dengan memeriksa mulut Anda. Kadang-kadang mereka juga dapat merekomendasikan tes darah untuk mencari kondisi tertentu yang terkait dengan sariawan, seperti diabetes dan kekurangan nutrisi.


Mengurangi Risiko Sariawan

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena sariawan, antara lain:

  1. Berkumur setelah makan
  2. Gosok gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride
  3. Membersihkan gigi dengan benang gigi secara teratur
  4. Kunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan, bahkan jika Anda memakai gigi palsu atau tidak memiliki gigi asli
  5. Lepaskan gigi palsu Anda setiap malam dan bersihkan dengan pasta atau sabun dan air sebelum merendamnya dalam larutan air dan tablet pembersih gigi palsu
  6. Sikatlah gusi, lidah, dan bagian dalam mulut dengan sikat yang lembut dua kali sehari jika Anda memakai gigi palsu atau tidak memiliki gigi asli atau hanya memiliki sedikit gigi asli
  7. Kunjungi dokter gigi jika gigi palsu Anda tidak pas dengan benar
  8. Berhenti merokok
  9. Berkumur dengan air dan meludahkannya setelah menggunakan inhaler kortikosteroid dan gunakan spacer (silinder plastik yang menempel pada inhaler) saat Anda minum obat
  10. Pastikan kondisi yang mendasari yang Anda miliki, seperti diabetes, terkontrol dengan baik.
Infografis 4 gejala ringan COVID-19, source: Liputan6.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya