Pasar Kripto Stagnan, Data Inflasi AS hingga Konflik Hamas-Israel Jadi Sentimen

Bitcoin yang tidak bergerak positif bisa disebabkan juga oleh sentimen negatif dari perusahaan broker kripto, Genesis

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 14 Okt 2023, 10:27 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto dan Bitcoin terpantau datar pasca perilisan data inflasi Amerika Serikat. Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) telah merilis data CPI terbaru yang menunjukkan inflasi AS naik (YoY) 3,7 persen pada September, lebih besar dari perkiraan pasar. 

Harga Bitcoin (BTC) tetap berada di zona USD 26.800 atau setara Rp 420,8 juta (asumsi kurs Rp 15.704 per dolar AS) setelah data CPI untuk September rilis.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan data CPI kali ini baik untuk dolar AS, tapi buruk bagi BItcoin. Tercatat, Indeks Dolar AS (DXY) naik 0,21 persen menjadi 106,43. 

Di sisi lain, Yield Obligasi AS tenor 10 tahun di waktu yang sama menguat 0,17 persen menjadi 4,601. Faktor-faktor ini juga yang membuat Bitcoin tertekan, karena pelaku pasar cenderung melarikan dananya ke aset yang tidak terlalu berisiko.

"Inflasi AS yang menentang gravitasi pada September ini, memicu spekulasi kenaikan suku bunga The Fed,” kata Fyqieh dalam siaran pers, ditulis Sabtu (14/10/2023).

Fyqieh menambahkan, CME Fed Watch Tool sekarang menunjukkan kemungkinan 92,5 persen The Fed akan menghentikan sementara kenaikan suku bunganya pada akhir pertemuan mendatang pada 1 November. Namun, prediksi terjadi kenaikan suku bunga di Desember meningkat 50 persen.

Sentimen Negatif Industri Kripto

Bitcoin yang tidak bergerak positif bisa disebabkan juga oleh sentimen negatif dari perusahaan broker kripto, Genesis yang dilaporkan telah menangguhkan penarikan sebagai bagian dari menyelesaikan perselisihan, di mana Genesis akan membayar USD 175 juta atau setara Rp 2,7 triliun kepada FTX. 

 

 


Timbulkan Kekhawatiran

Kripto XRP (Foto: Traxer/Unsplash)

Kejadian ini sedikit menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang mungkin mempengaruhi ketidakberlanjutan pergerakan Bitcoin setelah rilis data inflasi AS. 

Salah satunya pasar keuangan global akhir-akhir ini sangat bergejolak akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap perang Israel-Hamas dan peristiwa makroekonomi lainnya. Khususnya, industri kripto telah berjuang untuk tetap berada di wilayah positif, karena investor masih wait and see.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Harga Kripto pada 14 Oktober 2023

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Sebelumnya diberitakan, harga kripto jajaran teratas kompak menghijau pada perdagangan Sabtu pagi (14/10/2023).Di antara kripto tersebut, harga solana catat penguatan terbesar.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) menguat tipis 0,10 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin anjlok 3,75 persen. Harga bitcoin kini berada di posisi USD 26.874,53 atau Rp 421,97 juta (asumsi kurs Rp 15.702 terhadap dolar AS).

Demikian juga harga Ethereum (ETH) mampu bergerak di zona hijau. Harga Ethereum naik 0,55 persen dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, harga Ethereum anjlok 5,68 persen selama sepekan terakhir. Harga Ethereum (ETH) kini berada di posisi USD 1.553,60 atau Rp 24,38 juta.

Demikian juga harga binance yang menghijau. Harga binance coin (BNB) naik 0,24 persen dalam 24 jam terakhir. Harga BNB anjlok 3,5 persen selama sepekan terakhir. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 206,27.

Harga XRP menguat 0,33 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga XRP terbenam 7,65 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,4852.

Harga solana catat penguatan terbesar dalam 24 jam terakhir. Harga solana (SOL) melambung 2,38 persen. Selama sepekan terakhir, harga solana tergelincir 7,37 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 21,90.

Harga cardano (ADA) naik tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga cardano terperosok 7,03 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,2466.

Demikian juga harga cardano (ADA) menguat tipis 0,04 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga cardano turun 7,05 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,2467.

 


Harga Dogecoin

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Andre Francois M.)

Harga dogecoin (DOGE) meroket 1 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, selama sepekan terakhir, harga dogecoin anjlok 4,82 persen.

Demikian juga harga tron (TRX) berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Harga tron bertambah 1,07 persen. Namun, selama sepekan terakhir, harga tron merosot 2,16 persen. Saat ini, harga tron berada di posisi USD 0,08569.

Harga kripto hari ini seperti stablecoin tether (USDT) naik 0,03 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDT turun 0,04 persen. Saat ini, harga USDT berada di posisi USD 1,00.

Harga USDC naik 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC melambung 0,02 persen. Saat ini, harga USD berada di posisi USD 1,00.

Kapitalisasi pasar kripto global naik 0,52 persen dalam satu hari menjadi USD 1,05 triliun.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya