Erick Thohir Dorong Perhatian Kesehatan Mental di Lingkungan BUMN

Dalam menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar kegiatan 1000 Manusia Bercerita

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Okt 2023, 21:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir bangga atas capaian yang diraih oleh PNM melalui program PNM Mekaar. (Dok BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Dalam menyambut Hari Kesehatan Mental Sedunia, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar kegiatan 1000 Manusia Bercerita pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Bekerja sama dengan berbagai platform kesehatan mental, salah satunya Menjadi Manusia dan Santosha, 1000 Manusia Bercerita menghadirkan berbagai aktivitas unik, salah satunya 30 bilik cerita yang tersedia untuk konsultasi secara gratis dengan psikolog, hingga meditasi.

Hadir juga berbagai narasumber inspiratif di antara adalah Co-Founder & The Brain Menjadi Manusia, Rhaka Ghanisatria, influencer kesehatan mental Samanta Elsener, hingga aktris Marshanda.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, ia berharap bahwa kesadaran pada isu kesehatan mental dan keberlanjutan kepemimpinan di BUMN menjadi hal yang penting.

“Seperti komitmen saya menjadikan 10 persen usia di bawah 42 tahun menjadi pimpinan-pimpinan di BUMN. Alhamdulillah sudah tercapai,” ungkap Erick Thohir dalam konferensi pers di Djakarta Theater, Jumat (13/10/2023).

“Kalau kita lihat data, kalau tidak salah 65 persen dari tim di BUMN (merupakan) generasi milenial. Dengan kompleksitas yang berbeda,” lanjutnya.

3 Program

Maka dari itu, Erick Thohir mendorong 3 program. Program pertama, adalah bagaimana memastikan karyawan-karyawan di BUMN dari berbagai generasi saling mengenal.

“Agar ketika mereka menjadi direksi, mereka saling mengenal,” terangnya.

Program kedua, adalah mendorong perbaikan career path.

“Sebagai contoh, beberapa PA saya, saya didik. Dan sekarang banyak yang menjadi direksi dan deputi. Makansaya berharap para direksi (perusahaan BUMN) melakukan mentoring juga,” bebernya.

Program ketiga, adalah mendorong isu kesehatan mental dan kapabilitas menjadi hal yang penting di lingkungan kerja.

“Dari survei saya 70 persen milenial itu ada isu kesehatan mental, kalau tidak salah saya pernah baca. Maka kalau isu kesehatan mental ini tidak diperhatikan, bagaimana kita (BUMN) memiliki leadership (kepemimpinan) yang bagus?,” ucap Menteri BUMN.

 


Pentingnya Lingkungan Kerja

Menteri BUMN Erick Thohir saat memberikan apresiasi dan harapan kepada BRI dalam HUT ke-127 bank tersebut. (Foto: Istimewa)

Terkait pentingnya lingkungan kerja yang sehat dan menjaga kesehatan mental karyawan untuk mendukung produktivitas, menurut Erick Thohir, hal yang paling penting adalah kenyamanan.

“Disitulah mengapa saya berharap produktivitas dikaitkan juga dengan situasi environmental daripada suasana kantor itu sendiri. Kita bicara adaptif. Tetapi kalau kantornya diselimuti dengan sesuatu yang tidak fair, diskriminatif, juga tidak ada dukungan, mentoring, pasti itu menjadi obstacle,” tutur Erick Thohir dalam pidatonya.

 


Beri Perhatian ke Generasi Muda

Exco PSSI, Arya Sinulingga memberikan keterangan saat acara Ngobrol Seru BRI Liga 1 di KLY Office, Menteng, Jakarta, Kamis (01/06/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Adapun Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga yang menyampaikan bahwa kegiatan itu digelar salah satunya untuk memberi perhatian lebih banyak pada generasi muda di BUMN.

“68 persen (karyawan) di BUMN adalah generasi muda. Jadi mereka penting (karena) sebagai penggerak BUMN,” imbuh Arya, dalam pidatonya di Djakarta Theater, Jumat (13/10).

“Kenapa kesehatan mental penting? karena ketika kita berbicara Indonesia Emas 2045 itu (diisi) oleh generasi kita, dan ketika angkatan kerjanya tidak memiliki kesehatan mental maka produktivitasnya bisa berkurang,” demikian sambutan Co-Founder & The Brain Menjadi Manusia, Rhaka Ghanisatria.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya