Liputan6.com, Jakarta - Ariel NOAH diketahui punya banyak hobi. Mulai dari membaca, menggambar, menukang, hingga merakit mainan Gunpla dan LEGO. Pada awal tahun ini, vokalis band NOAH itu berhasil merakit LEGO stadion bola Old Trafford dalam waktu kurang dari enam jam tanpa bantuan siapa pun.
Dalam salah satu unggahannya di kanal Youtube @ArielNoahChannel, Ariel mengaku mainan tersebut adalah pemberian teman. Meski menyukai permainan yang melibatkan kejelian, ketelitian, dan kesabaran itu, Ariel mengatakan tak pernah punya mainan LEGO sedari kecil.
Advertisement
"Gua tuh sebenarnya enggak pernah punya LEGO sih dulu. Ada yang gue mainin waktu kecil, tapi bukan LEGO," tuturnya sebelum melakukan unboxing set permainan asal Denmark itu.
Bermain LEGO tak hanya bisa dilakukan oleh anak-anak, melainkan juga orang dewasa. Bahkan, permainan merakit blok-blok LEGO diklaim bermanfaat bagi kesehatan mental orang dewasa.
Berdasarkan survei LEGO Group pada 2022, orang dewasa yang bermain LEGO merasa permainan itu membantu kesejahteraan dan membuat mereka bahagia. Survei terhadap 32.781 orangtua dan orang dewasa itu menghasilkan 76 persen diantaranya merasa LEGO penting bagi kebahagiaan mereka.
Lalu, hampir 90 persen responden mengatakan bermain LEGO memperkuat hubungan mereka dengan anak atau pasangannya, menurut laporan tersebut.
Selain itu, 88 persen orang dewasa berpendapat bahwa bermain blok LEGO dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka, 79 persen mengatakan bahwa permainan tersebut membantu mengembangkan kecerdasan emosional mereka, dan 74 persen menyatakan bahwa permainan tersebut mendukung keterampilan mendengarkan mereka, dilansir New York Post.
Membantu Melatih Mindfulness
Dalam kemitraan bersama pakar self-help Abbie Hendon, blok-blok LEGO juga telah digunakan dalam mendukung individu mempraktikkan mindfulness. Abbie dalam buku Build Yourself Happy menyarankan agar individu tidak menggunakan panduan ketika bermain menyusun blok-blok LEGO. Alih-alih dibantu oleh buku panduan, Abbie mendorong agar pemain memusatkan perhatian penuh pada aktivitas mereka merakit.
"Jangan khawatir tentang hasil akhirnya. Setidaknya untuk memulainya, tujuan Anda bukanlah menghasilkan sesuatu yang 'baik' atau 'buruk', melainkan menghasilkan… suatu bentuk… sekadar suatu bentuk. Oleh karena itu, sebaiknya hindari membangun dengan menggunakan panduan LEGO," tutur brand tersebut dalam sebuah artikel tentang mindfulness atau berkesadaran.
"Fokusnya seharusnya pada proses merait, yang bisa menjadi patokan untuk membawa kembali fokus ketika Anda menyadari bahwa pikiran mulai mengembara."
Terkait kegiatan merangkai LEGO, Headon mengatakan terkadang hidup tanpa rencana bisa sangat menyenangkan.
"Ketika Anda mematikan kritik-kritik yang muncul dalam diri, Anda bisa menikmati nikmatnya berkreasi, sama seperti ketika masa kanak-kanak dulu," tulisnya.
Advertisement
Membantu Anak Mengembangkan Keterampilan
Blok-blok LEGO yang didesain sederhana bisa merangsang otak anak untuk berkreasi dengan berpikir out of the box. Selain itu, bermain LEGO pun dapat membantu anak mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
Mengutip The Asian Parent, bagi anak-anak, membangun LEGO bisa membantu meningkatkan keterampilan kognitif, kreatif, dan sosial mereka. Keterampilan-keterampilan tersebut sangat diperlukan pada abad ke-21.