Pegiat Olahraga Kini Punya Sports Hub untuk Beristirahat di Kawasan Senayan, Tersedia Kamar Mandi dan Ruang Bersantai

Plaza Senayan Sports Hub kini telah resmi dibuka di kawasan Gelora Bung Karno, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ada tiga fasilitas yang ditawarkan, yaitu loker, kamar mandi, dan ruang bersantai.

oleh Farel Gerald diperbarui 14 Okt 2023, 22:24 WIB
Plaza Senayan Sports Hub kini telah resmi dibuka sebagai pusat peristirahatan para pegiat olahraga yang komprehensif di kawasan Gelora Bung Karno, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Oktober 2023. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Liputan6.com, Jakarta - Plaza Senayan Sports Hub kini telah resmi dibuka sebagai pusat peristirahatan para pegiat olahraga yang komprehensif di kawasan Gelora Bung Karno, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 14 Oktober 2023. Tempat ini menjadi "checkpoint" bagi para pegiat olahraga yang terbilang lengkap.

Sebagai pionir hub dengan konsep olahraga pertama di Indonesia, Plaza Senayan Sports Hub tidak hanya menjadi tempat berkumpul maupun berjejaring bagi para sport enthusiasts. Lokasinya yang strategis juga menawarkan berbagai fasilitas menarik untuk mendukung kegiatan beristirahat setelah olahraga.

Aris Dides Wijaya, Project Leader dari Sports Hub menyampaikan, pengunjung diharuskan untuk mengunduh aplikasi Plaza Senayan untuk menikmati berbagai fasilitas yang ditawarkan oleh hub ini. Dengan harga paling murah Rp50 ribu, pengunjung sudah dapat mengakses tiga fasilitas utama, yaitu ruang bersantai, ruang loker, dan kamar mandi.

"Selain itu, ada lima shower room khusus perempuan di lantai pertama dan lima shower room khusus laki-laki di lantai kedua," ungkap Aris saat acara Grand Launching Plaza Senayan Sports Hub pada Sabtu, 14 Oktober 2023.

Aris kemudian mengungkapkan bahwa Jepang telah memiliki tempat seperti ini selama satu dekade terakhir. Oleh karena itu, dia berkeinginan untuk mendirikan fasilitas serupa di Indonesia, terutama di Jakarta. Selain itu, dia sebelumnya berpikir untuk memberi nama tempat tersebut "Running Station".

"Tapi 'Running Station' itu seolah-olah hanya khusus untuk lari aja gitu, makanya kita pilih 'Sport Hub'. Sport itu kan luas, bukan cuma untuk lari, bisa bersepeda, mungkin bisa juga untuk olahraga yang lain," jelasnya.


Harga Tiket dan Jam Operasional

Aris Dides Wijaya, selaku Project Leader dari Sports Hub mengungkapkan bahwa Plaza Senayan Sports Hub tidak hanya menjadi tempat berkumpul atau networking bagi para sport enthusiasts, tetapi juga menawarkan berbagai fasilitas menarik yang mendukung kegiatan beristirahat setelah olahraga mereka. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Sports Hub telah menyusun sistem tiket yang disesuaikan dengan jam kunjungan untuk mempermudah para pengunjung. Selama hari kerja, pada rentang waktu 05.30-17.00 dan 19.30-21.00, pengunjung cukup membayar 2 tiket dengan total Rp50 ribu. Namun, untuk akhir pekan, waktu regularnya adalah 05.00-07.00, 09.00-16.00, dan 19.30-21.00.

Sementara itu, pada waktu-waktu puncak di hari kerja, yaitu 17.00-19.30, tarifnya naik menjadi 3 tiket senilai Rp75 ribu. Pada weekend, waktu puncaknya jatuh pada jam 07.00-09.00 dan 16.00-19.30.

Pengunjung juga dapat memilih untuk membeli tiket satuan dengan harga Rp25 ribu. Namun, bagi yang ingin menghemat atau berkunjung bersama teman-teman segrup Anda. Tersedia dua paket menarik, yaitu Silver Package seharga Rp200 ribu yang mendapatkan 10 tiket, dan Gold Package seharga Rp400 ribu dengan bonus 22 tiket.

Tiket-tiket tersebut bisa digunakan secara bersama dan dibagi kepada satu sama lain. Selain itu, bagi pengunjung setia yang ingin sering berkunjung, ada Monthly Pass seharga Rp450 ribu yang berlaku hingga akhir tahun 2023 sebelum kembali ke harga normal sebesar Rp500 ribu.

Tidak hanya itu, bagi pengunjung yang membutuhkan tempat penyimpanan sepatu, tersedia loker sepatu dengan biaya Rp200 ribu per bulan. Sedangkan untuk sewa handuk, biayanya adalah Rp15 ribu.


Cerita Ade Putri Paramadita Jarang Sakit Setelah Berolahraga

Bagi Ade Putri Paramadita, bersepeda bukan hanya sekedar moda transportasi, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidupnya. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Ade Putri Paramadita, seorang penulis, tidak ragu untuk berbagi pandangannya tentang kehadiran sports hub ini dalam kehidupannya. Sebagai freelancer, dia memiliki fleksibilitas untuk bekerja dari mana saja, namun olahraga telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rutinitas sehari-harinya.

Bagi Ade, bersepeda bukan hanya sekedar moda transportasi, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidupnya. "Selama saya tidak perlu terlihat sempurna, saya akan selalu memilih sepeda," ujarnya pada kesempatan yang sama. Sports hub akan menjadi salah satu fasilitas yang mendukung gaya hidup aktifnya.

Meski kini sangat antusias dengan olahraga seperti weightlifting, swimming, dan squash, Ade mengakui bahwa dirinya dulu sering menghindari kelas olahraga saat sekolah. Alasannya? Dia tidak suka keringat dan basah kuyup kemudian harus kembali ke kelas.

Namun, seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa ada hormon endorfin yang dikeluarkan saat berolahraga. Hormon ini dikenal bisa meningkatkan mood dan memberikan rasa bahagia.

"Saya dulu sering sakit sekali dalam sebulan. Namun, setelah rutin berolahraga, kesehatan saya jauh lebih baik dan mood saya selalu positif," tambah Ade.

Dia menyebut olahraga telah membantunya dalam mengurangi hormon kortisol, hormon yang sering dikaitkan dengan stres. Dengan berolahraga, kadar hormon ini dapat ditekan.

Mengingat pentingnya olahraga dalam kesehariannya, Ade selalu menyisipkan jadwal olahraga di kalendernya setiap jam 6 pagi. Baginya, jika sebuah tren dijalankan secara konsisten dan berubah menjadi gaya hidup, pasti akan meningkatkan kualitas hidup seseorang. 


Kisah Aktris Sahila Hisyam Kecanduan Olahraga Lari

Sebelum dikenal sebagai pelari, Sahila adalah peminat gim dan rutinitas angkat beban, khususnya senam body pump. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Sahila Hisyam yang merupakan seorang aktris juga ikut mengungkapkan pendapatnya mengenai sports hub yang baru diluncurkan ini. Menurutnya, fasilitas seperti sports hub akan menjadi tempat yang akan sering dia kunjungi untuk mendukung rutinitas olahraganya.

Sebelum dikenal sebagai pelari, Sahila adalah peminat gim dan rutinitas angkat beban, khususnya senam body pump. Namun, perjalanan olahraganya mengalami titik balik pada 2018.

"Saya di-challenge untuk mengikuti marathon sejauh 42 km dengan waktu persiapan hanya 5 bulan," kata Sahila.

Challenge tersebut bukanlah tanpa makna, karena baru-baru ini, dia berhasil menyelesaikan Berlin Marathon, sebuah prestasi yang membanggakan. Sahila juga berbagi bahwa awal mula pengalamannya dalam dunia lari dimulai ketika bergabung dalam acara Pocari Sweat dan Asics Seoul Marathon.

Menurut Sahila, Jakarta, sebagai ibu kota dengan tingkat stres yang tinggi, memerlukan solusi. Dia melihat banyak orang di Jakarta yang memilih berolahraga sebagai sarana untuk meningkatkan kesehatan mental mereka.

"Banyak dari kita yang hidup di kota besar seperti Jakarta memerlukan aktivitas yang bisa menjadi pelarian sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mental. Dan bagi saya, olahraga memberikan hal tersebut," jelasnya.

Dengan semangat yang menular, Sahila mengakui bahwa olahraga, jika dilakukan dengan rutin, bisa menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan. "Bisa dibilang saya sudah addict dengan olahraga, khususnya lari," tandasnya.

Dengan adanya sports hub, Sahila optimis bahwa semakin banyak orang yang akan mendapatkan manfaat dari olahraga, setelah terdapat fasilitas yang dapat menjadi pemberhentian sementara para pegiat olahraga untuk beristirahat.

Infografis jenis-jenis olahraga kekinian. (Dok: Tim Grafis Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya