BCA Suntik Dana Rp1 Triliun untuk Proyek Pembangunan Pabrik Pupuk Pusri

Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi ini adalah bentuk komitmen BCA kepada Pusri untuk membiayai investasi pembangunan pabrik Pusri.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Okt 2023, 11:09 WIB
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA berkontribusi dalam percepatan proyek pembangunan pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). (Dok: BCA)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA berkontribusi dalam percepatan proyek pembangunan pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Kontribusi ini ditunjukkan oleh BCA dengan bentuk dukungan dana sebesar Rp1 triliun yang tertuang dalam sesi penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi bersama Pusri pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi ini adalah bentuk komitmen BCA kepada Pusri untuk membiayai investasi pembangunan pabrik Pusri. Proyek ini merupakan tindakan revitalisasi untuk mengganti pabrik pupuk Pusri III dan Pusri IV yang telah berusia ±40 tahun menjadi pabrik pupuk baru (Pusri III-B) guna meningkatkan efisiensi produksi perusahaan.

Direktur BCA Rudy Susanto menuturkan, pembangunan pabrik Pusri III-B merupakan langkah strategis yang diambil oleh Pusri untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Selain itu, proyek ini diwujudkan sebagai bagian penting dari kontribusi Pusri dalam menjaga ketahanan pangan nasional. 

“Kemitraan ini, yang berupa fasilitas kredit sindikasi, adalah bukti komitmen BCA untuk berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dan industri nasional, serta menunjukkan kontribusi BCA dalam mengejar ketahanan pangan di Indonesia,” ujar dia dalam keterangan resminya, ditulis Minggu (15/10/2023). 

Perjanjian kredit sindikasi ini melibatkan partisipasi dari BCA dan tujuh institusi perbankan lainnya. Turut hadir dalam penandatanganan perjanjian tersebut Wakil Menteri I BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, dan Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh. Dari plafon maksimal sebesar Rp9,317 triliun, BCA menyediakan kredit sindikasi sebesar Rp1 triliun untuk mendukung proyek strategis ini.

 

 


Dukungan BCA

Gedung BCA (Dok: BCA)

Dengan proyek ini, diharapkan produksi pupuk di Indonesia akan semakin meningkat dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan hasil pertanian. Efisiensi energi yang dihasilkan oleh pabrik Pusri III-B juga sejalan dengan komitmen BCA untuk mendukung penerapan Keuangan Berkelanjutan dan roadmap pemerintah Indonesia untuk menuju ekonomi hijau.

"Proyek pembangunan pabrik Pusri ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemenuhan kebutuhan pupuk di dalam negeri, dan mendukung pertumbuhan sektor pertanian. BCA juga senantiasa untuk terus mendukung sektor-sektor kunci ekonomi yang berperan penting dalam ketahanan pangan,” tandasnya. 

 


Target Penyaluran Kredit

Petugas melakukan pengecekan rutin RCW Tank di Wisma BCA Foresta, BSD pada Kamis (16/6/2022). Wisma BCA Foresta merupakan gedung yang beroperasi sejak Oktober 2020 dengan peruntukan sebagai kantor pusat BCA dengan Total luas bangunan lebih dari 45.000 m2. (Liputan6.com/HO/BCA)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA optimistis penyaluran kredit hingga akhir 2023 bakal tumbuh dua digit secara year on year (yoy).

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menuturkan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan penyaluran kredit di kisaran 10-11 persen pada akhir 2023.

"Sampai akhir tahun kredit saya pikir kita tumbuh di kisaran 10-11 persen pada tahun ini,” ujar dia saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/10/2023). 

Sementara itu, ia mencermati kredit di sektor konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan UMKM masih positif. 

“Sektor konsumsi naik, KPR dan KKB juga naik, UMKM malah kita tumbuh lebih cepat dari industri 15 persen, yang melambat sedikit itu sektor korporasi,” kata dia. 

Dia bilang, melambatnya kredit korporasi dikarenakan beberapa perusahaan sudah mulai melakukan akses pendanaan dari pasar modal. Akan tetapi, ia melihat penyaluran kredit secara keseluruhan ini masih solid.

“Overall pertumbuhannya bagus. Mudah-mudahan tumbuh di atas industri,” imbuhnya. 

BCA berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 735,9 triliun hingga Juni 2023. Penyaluran kredit tersebut naik 9 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Segmen kredit konsumer terus mencatatkan pertumbuhan, ditopang oleh hasil pelaksanaan BCA Expoversary 2023 yang ditutup pada akhir April lalu. Di samping itu, BCA melihat momentum permintaan kredit yang kuat dari sektor UMKM, sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnis di segmen tersebut. 

"Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah dan regulator dalam menjaga fundamental perekonomian domestik, di tengah tantangan dinamika perekonomian global. Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah, khususnya dalam menciptakan multiplier effect dan stabilitas bagi perekonomian nasional,” kata Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja beberapa waktu lalu. 

 


Kredit Consumer

Ilustrasi KPR BCA (Foto: Liputan6.com/Pramita T)

Hingga Juni 2023, kredit konsumer menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, diikuti oleh kredit komersial dan UKM. Peningkatan kredit konsumer ditopang oleh KPR yang tumbuh 12,0 persen yoy menjadi Rp114,6 triliun, serta KKB yang naik 19,2 persen yoy menjadi Rp51,4 triliun. 

Saldo outstanding kartu kredit BCA juga tumbuh 15,4 persen yoy menjadi Rp14,6 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 13,9 persen yoy menjadi Rp183,9 triliun. 

Sementara itu, kredit komersial dan UKM tumbuh 10,9 persen yoy mencapai Rp219,2 trilliun. Kredit korporasi juga naik 5,1 persen yoy mencapai Rp326,0 triliun. 

Penyaluran kredit BCA ke sektor-sektor berkelanjutan naik 6,9 persen yoy mencapai Rp181,2 triliun di Juni 2023, berkontribusi hingga 24,3 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Konsisten mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik, BCA telah menyalurkan pembiayaan konsumsi untuk kendaraan bermotor listrik sebesar Rp751 miliar per Juni 2023, atau tumbuh 44 kali lipat secara yoy. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya