Cuaca Indonesia Senin 16 Oktober 2023: Awal Pekan Langit Pagi Mayoritas Cerah Berawan

Mengawali pekan, Senin (16/10/2023), mayoritas langit pagi Indonesia diprediksi cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, dan asap. Begitulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini, Senin (16/10/2023).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 18 Okt 2023, 19:48 WIB
Mengawali pekan, Senin (16/10/2023), mayoritas langit pagi Indonesia diprediksi cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, dan asap. Begitulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini, Senin (16/10/2023). (Foto: Unsplash.com/Charles Postiaux)

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan, Senin (16/10/2023), mayoritas langit pagi Indonesia diprediksi cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, dan asap. Begitulah prakiraan cuaca Indonesia hari ini, Senin (16/10/2023).

Hanya wilayah Banda Aceh dan Gorontalo yang diprediksi turun hujan dengan intensitas ringan di pagi hari ini, berdasarkan laporan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id.

Lalu pada siang hari nanti, cuaca Indonesia diprakirakan BMKG sebagiannya bakal cerah, cerah berawan, berawan, berawan tebal, asap, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Hujan dengan intensitas ringan diprediksi guyur Serang, Bandung, Pontianak, Ambon, Ternate, Manokwari, dan Medan siang nanti.

Hujan berintensitas sedang diprakirakan turun di Manado serta waspada hujan petir bakal ada di langit Banjarmasin siang hari nanti.

Begitu pula di malam nanti, sebagian cuaca Indonesia diprediksi bakal cerah, cerah berawan, berawan, asap, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Wilayah Pontianak dan Mamuju diprakirakan turun hujan berintensitas ringan, lalu hujan sedang di Medan, serta waspada hujan petir di Pekanbaru dan Padang pada malam hari nanti.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Hujan Ringan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Bengkulu  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Cerah  Cerah
 Gorontalo   Hujan Ringan   Berawan  Cerah
 Jambi   Asap  Asap  Asap
 Bandung   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Semarang   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Surabaya   Cerah  Cerah  Cerah
 Pontianak   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Banjarmasin   Asap  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Palangkaraya  Asap  Asap  Asap
 Samarinda  Berawan Tebal  Berawan  Cerah Berawan
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Pangkal Pinang  Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Tanjung Pinang   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Bandar Lampung  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Ambon   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Ternate   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Mataram   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Kupang   Cerah  Cerah  Cerah
 Kota Jayapura  Berawan  Berawan  Berawan
 Manokwari   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Pekanbaru   Kabut  Berawan Tebal  Hujan Petir
 Mamuju   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Makassar   Cerah  Cerah  Berawan
 Kendari   Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Manado    Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Padang   Berawan  Berawan  Hujan Petir
 Palembang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah
 Medan   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Sedang

Cara Cegah dan Atasi Batuk Saat Cuaca Panas dan Polusi Melanda

Batuk merupakan penyakit umum keseharian masyarakat yang memiliki mobilitas yang tinggi dan sangat dipengaruhi oleh cuaca. (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

Cuaca panas dan polusi udara berdampak pada kesehatan. Kombinasi dua hal tersebut bisa menyebabkan daya tahan tubuh ikut menurun. Pada indvidu dengan daya tahan tubuh rendah, salah satu gejala yang sering ditemui adalah batuk.

Namun, ketika muncul batuk, seringkali masyarakat hanya mengobati batuknya saja. Padahal dengan meningkatkan daya tahan tubuh, akan mempercepat pemulihan dan juga mencegah munculnya penyakit yang lebih berat.

Dokter umum Farhan Zubedi membagikan kiat mencegah dan meringankan batuk. Salah satunya dengan menghindari makanan atau minuman yang memicu batuk.

"Hindari makanan/minuman yang memicu batuk seperti es, minuman dingin, makanan yang digoreng, santan, pedas, cokelat, keripik, dan sejenisnya. Lalu jangan lupa istirahat cukup dan minum air putih minimal 2 liter sehari (dewasa) dan 5-6 gelas sehari (anak)," kata dokter yang juga seorang konten kreator itu, dilansir Antara.

Konsumsi Makanan Bergizi

Selain menghindari pemicu batuk, Farhan mengatakan penting untuk mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen vitamin bila diperlukan. Hal ini untuk mendukung daya tahan tubuh dan proses penyembuhan batuk.

"Apabila anak sesak napas, segera ke IGD terdekat untuk mendapat pertolongan pertama," kata Farhan.

Perlu diingat, batuk merupakan salah satu refleks normal pertahanan tubuh yang bertujuan membersihkan saluran napas dari partikel asing, kuman, dan virus. Akan tetapi, batuk juga merupakan gejala terjadinya peradangan atau infeksi pernapasan, dimana peran batuk ini adalah untuk mengeluarkan lendir berlebih.

"Saat daya tahan tubuh lemah, maka pembersihan partikel asing dari saluran pernapasan tidak efektif, sehingga bakteri dan virus lebih lama tinggal atau terjebak dalam saluran pernapasan," jelasnya.


Segera ke Dokter ketika Terjadi Gejala Berikut

Ilustrasi Anak Batuk. Photo by Master105 on Freepik

Ketika batuk terjadi, daya tahan tubuh akan bekerja secara aktif melawan bakteri atau virus. Bakteri atau virus inilah yang bisa memicu terjadinya peradangan pada saluran napas.

Karenanya penting untuk memperbaiki daya tahan tubuh dalam pengobatan batuk.

Sebelum batuk semakin mengganggu aktivitas harian dan mencegah munculnya penyakit yang lebih berat, perlu dilakukan swamedikasi.

Sebaiknya pilih obat batuk yang tidak hanya meredakan batuk tapi juga meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan demikian akan mempercepat pemulihan sehingga batuk tidak jadi berkepanjangan dan mencegah timbulnya penyakit yang lebih berat.

Jika batuk tak kunjung membaik, semisal batuk semakin menjadi, dahak menjadi berwarna kehijauan, apalagi muncul pula demam, maka harus segera berobat ke dokter.


Waspada Batuk Pilek pada Musim Kemarau Panjang

Ilustrasi Batuk. Photo by 8photo on Unsplash

Batuk dan pilek merupakan penyakit yang umum menyerang saat cuaca sedang panas seperti yang terjadi beberapa bulan terakhir.

Musim kemarau memang berpotensi menyebabkan penyakit. Tak cuma virus flu, tetapi juga diare, demam berdarah, bahkan infeksi saluran pernapasan atas akut atau ISPA.

Hal tersebut disebabkan oleh daya tahan tubuh yang melemah akibat kondisi cuaca, dapat mempermudah virus dan bakteri menginfeksi tubuh seseorang.

Tidak sedikit orang yang kemudian jatuh sakit saat cuaca seperti ini, ditambah kondisi polusi dan debu, yang dapat memperburuk kondisi.

Untuk meminimalisasi potensi paparan penyakit yang biasa menjangkit di musim kemarau panjang, seperti virus flu dan batuk, pastikan untuk melakukan beberapa tips menghadapi musim kemarau panjang seperti ini.

7 Tips Meminimalisasi Batuk dan Pilek

1. Cuci tangan secara teratur

Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengurangi risiko penyebaran infeksi.

2. Konsumsi makanan bergizi

Pastikan juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.

Ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan energi yang diperlukan untuk menghadapi cuaca ekstrem.

3. Minum air yang cukup

Cuaca kering saat musim kemarau membuat tubuh banyak kehilangan cairan, terutama jika kamu banyak melakukan aktivitas di luar. Pastikan untuk banyak mengonsumsi air mineral untuk menjaga tubuh terhidrasi dan membantu menghilangkan toksin dari tubuh.

4. Tetap aktif

Jangan lupa untuk tetap berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan juga membantu meningkatkan kesehatan mental.

5. Pastikan Merawat

Ruangan dengan Baik Tempat seperti kamar mandi atau ruangan yang lembab dapat memperburuk gejala penyakit dan menyebar penyakit. Pastikan ruangan di rumah terawat dengan baik dan mempertahankan kelembapan yang sehat.

6. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Cobalah untuk tidur minimal 7-8 jam sehari.

7. Hindari kontak dengan orang yang sakit

Hindari kontak dengan orang yang sakit, terutama jika kamu sedang dalam kondisi yang rentan. Jangan berbagi pakaian, handuk, atau peralatan makan dengan orang yang sakit untuk menghindari penyebaran penyakit.

Infografis 4 Anomali Cuaca Pemicu Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya