Liputan6.com, Jakarta Mantan karateka Indonesia, Umar Syarief mengajak para mantan atlet untuk menekuni strong nation. Olahraga strong nation adalah High intensity Interval Training (HIIT), program latihan olahraga dengan Muscle Conditioning dan Cardio Move yang bisa dipilih mulai dari Low, Base sampai Max.
Olahraga ini mendorong terus bergerak dan bergairah. Dengan mempunyai level gerakan dari Low, Base dan Max membuat kita safe dan efektif untuk semua kalangan. Strong nation format adalah program bodyweight HIIT work out yang menggabungkan semua elemen fitnes termasuk Hip Joint Mobility yang banyak diabaikan orang.
Advertisement
"Saya menginspirasi kepada teman-teman semuanya, terutama buat mantan atlet. Kebanyakan atlet sudah selesai, mereka tidak tahu mau kemana. Ini yang ingin saya perkenalkan, Strong Nation," kata Umar seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
Olahraga ini menurut Umar sangat penting dan berguna untuk hari tua.
"Kenapa saya lebih terjun ke sini karena tujuan utama juga untuk menginspirasi teman-teman atlet yang sudah pensiun untuk bisa terjun ke dunia lain, tapi tetap di olahraga seperti saya. Di program strong nation ini, kebutuhan kita sebagai olahragawan itu semuanya ada," kata Umar yang memiliki lisensi sebagai master trainer Strong Nation.
Berbeda dengan gym biasanya, Strong Nation membantu persendian di masa tua dan memiliki sound healing yang dikreasi khusus para musisi dunia. Dengan koordinasi latihan yang tepat dapat melatih otak-otak di saraf.
"Untuk apa semua itu agar di masa tua kita tidak suka pikun. Strength, conditioningnya,cardionya terjaga. Di hari tua, kita sering bermasalah, nantinya kebanyakan adalah persendian kita yang sakit, bukan otot kita," kata Umar.
Digunakan Untuk Latihan Cardio
Menurut Umar, Strong Nation kerap digunakan atlet untuk latihan Cardio di Eropa dan Amerika, contohnya atlet sepak bola. Strong Nation penting bagi atlet untuk menjaga penampilan.
"Untuk atlet misalnya untuk menjaga performanya bagus karena semua elemen fitnes ada di dalam program ini. Termasuk latihan mobility, persendian-persendian dan sebagainya. Selama ini, hal-hal seperti ini mereka abaikan, jont persendian mobility-nya. Karena orang sebagian besar ke gym biar ototnya keren," ujar peraih emas SEA Games 1997, 1999, 2001, 2003, 2004, 2005, dan 2009.
Advertisement
Umar Syarief Komentari Prestasi Karate
Pada kesempatan yang sama, Umar Syarief yang terakhir kali tampil di SEA Games 2011 mengomentari prestasi karateka nasional di SEA Games 2023 Kamboja. Indonesia hanya meraih dua medlai emas.
"Sedih sekali ya saya melihat prestasi terakhir karateka kita. Kemarin, karate di Asian Games hanya dapat perunggu. Sejarahnya kita, kata selalu dapat medali, tapi di Asian Games kemarin nol. Saya tidak tahu persiapannya seperti apa," ujarnya.
Menurut Umar, para pengurus dan pejabat olahraga harus memperhatikan turnamen olahraga-olahraga beladiri yang terbilang minim. Turnamen dibutuhkan karena olahraga beladiri membutuhkan sparing untuk mengasah ketajaman para atlet.
“Kita butuh jam terbang dan kita butuh turnamen. Mereka menuntut kita juara, tapi tidak ada turnamen. Seluruh atlet juga butuh training camp, masa kalah sama Malaysia. Jadi kita perlu pembinaan yang berkesinambungan bukan instan, juara abis itu hilang,” tandasnya.