Liputan6.com, Jakarta Setelah peristiwa penurunan bendera Israel di Gedung Sheffield City Hall pada Selasa (10/10/2023) lalu, warga Sheffield, United Kingdom, kembali menggelar aksi protes terhadap Israel.
Kegiatan bertajuk 'Justice for the Palestinians' digelar pada hari Sabtu 14 Oktober di depan Gedung Sheffield City Hall. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sheffield Palestine Coalition Against Israeli Apartheid dan Sheffield Trade Union Council.
Advertisement
Undangan kegiatan ini disebar melalui sosial media, seperti whatsapp group komunitas. Acara ini sedianya dimulai pukul 12 siang waktu setempat.
Santi Rismadani, karyawan Biofarma yang saat ini sedang bermukim di Sheffield, melaporkan bahwa pelataran City Hall sudah ramai sejak pukul 10 pagi. Hal ini menunjukkan antusiasme dan solidaritas warga Sheffield terhadap Palestina.
Aksi protes ini menuntut penghentian kekerasan Israel terhadap Palestina. Demo ini juga menuntut kemerdekaan bagi Palestina. Demo ini berjalan damai dan di beberapa sudut jalan terlihat petugas kepolisian memantau jalannya acara.
Eriya Utama adalah salah satu mahasiswa yang turut hadir di acara demo tersebut. Menurut Eriya yang saat ini sedang menempuh pendidikan Master di jurusan Biology dan Biotechnology di University of Sheffield, banyak warga Sheffield yang tahu bagaimana konflik Israel-Palestina ini dimulai dan memperburuk situasi kemanusiaan, terutama bagi warga Palestina.
Penulis: Dian Mayasari – Teaching Associate, Sheffield University Management School
Disclaimer: Tulisan ini adalah pendapat pribadi, tidak mewakili institusi manapun
Pengetahuan akan konflik Israel dan Palestina
Pengetahuan inilah yang membuat demo mengecam Israel ini dihadiri tidak hanya oleh muslim namun juga oleh semua pihak yang memiliki rasa kemanusiaan.
Di tengah dukungan berbagai pihak kepada Palestina, dan kecaman terhadap Israel, website pemerintah Inggris (www.gov.uk) mengunggah surat dari Home secretary kepada pihak kepolisian England dan Wales.
Dalam surat ini dinyatakan bahwa semua kegiatan yang mendukung Hamas akan diperlakukan sebagai tindakan kriminal. Warga tidak diperbolehkan menjadi bagian dari Hamas, atau melakukan kegiatan yang mendukung Hamas dan menggunakan atribut Hamas.
Menanggapi posisi pemerintah Inggris tersebut, Anggono (bukan nama sebenarnya) warga Sheffield yang saat ini menjadi dosen di salah satu universitas di Inggris, mengingatkan warga Indonesia untuk berhati-hati dan bertindak sesuai dengan UUD 1945.
Bentuk kehati-hatian itu misalnya, ketika memberi dukungan harus secara jelas diberikan kepada Palestina, bukan kepada organisasi tertentu.
Advertisement
Mahasiswa di Sheffield Demo Mengecam Israel dan Menurunkan Bendera Israel di Puncak Gedung City Hall
Sebelumnya, Selasa (10/10/2023) lalu, perhimpunan mahasiswa Palestina di University of Sheffield (UoS), Inggris mengadakan kampanye solidaritas terhadap Palestina di balai kota atau Sheffield city hall. Kampanye solidaritas yang dihadiri oleh berbagai kelompok masyarakat di Sheffield ini diakhiri dengan penuruan bendera Israel dari tiang bendera balai kota, dan diganti dengan bendera Palestina.
Penurunan bendera ini dilakukan oleh dua pria yang menggunakan hoodie dan masker. Sementara massa yang berada di lokasi berteriak memberi semangat “free, free, Palestine.”
Ketua Sheffield City Council, Councillor Tom Hunt, seperti dilaporkan oleh Sheffnews.com menyatakan bahwa dia memahami adanya emosi yang kuat terhadap situasi Palestina dan Israel. Hunt juga menyampaikan simpatinya kepada semua yang terdampak.
Namun demikian Hunt tidak mendukung kejadian penurunan bendera tersebut karena dapat membahayakan diri pelaku dan demonstran.
Viral di media sosial
Peristiwa ini menjadi viral di sosial media karena banyak yang mengunggah video penurunan bendera tersebut. Akun Instagram @uospalsoc yang merupakan sosial media mahasiswa Palestina di UoS juga terlihat mengunggah video tersebut beberapa hari yang lalu.
Hingga saat ini pelaku penurunan bendera tidak teridentifikasi oleh masyarakat. Namun pihak kepolisian Sheffield menyatakan bahwa tidak ada penahanan terhadap penurunan bendera tersebut.
Sebelum peristiwa penurunan bendera ini, mahasiswa di Sheffield yang berkuliah di University of Sheffield dan Sheffield Hallam University sudah sering mengadakan demo menentang kolonisasi Israel terhadap Palestina. Serikat mahasiswa Sheffield meminta agar Israel menghentikan praktik apartheid terhadap Palestina.
Salah satu tuntutan demo mahasiswa di Sheffield adalah agar Universitas di UK berhenti memberi support terhadap Israel dengan cara tidak melakukan kerjasama penelitian dengan perusahaan seperti Rolls Royce dan Boeing yang mendukung pendudukan Israel terhadap Palestina dan mensupply senjata kepada Israel.
Demo ini dilakukan mahasiswa dengan cara memblokade dua gedung di University of Sheffield selama 3 hari, sehingga gedung-gedung tersebut tidak dapat digunakan untuk aktivitas perkuliahan dan perpustakaan.
Advertisement