Liputan6.com, Bandung - Organisasi relawan Pro-Jokowi (Projo) baru-baru ini menjadi perhatian usai menggelar rapat untuk menyusun strategi pemenangan untuk Bacapres Prabowo Subianto. Pihaknya mengumumkan bahwa akan mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Projo sepakat untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024,” ujarnya.
Advertisement
Adapun Ketum Projo Budie Arie Setiadi menyampaikan sejumlah strateginya untuk mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024. Dukungan tersebut ia bagikan dalam acara konferensi pers Rakernas VI pada Minggu (15/10/2023).
“Strategi pertama yaitu Projo bekerja sama dengan seluruh elemen relawan dan komponen kemenangan Pak Prabowo, termasuk partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju,” ujar Ketum Projo Budi Arie Setiadi.
Mengutip dari Antara, Projo sebelumnya telah mendeklarasikan dukungannya terhadap Prabowo Subianto pada Sabtu (14/10/2023) sore. Budi Arie juga menjelaskan jika pelaksanaan rakernas tersebut menjadi langkah awal dalam memenangkan Prabowo pada Pilpres mendatang.
Budi mengatakan bahwa strategi selanjutnya adalah Badan Pemenangan Pemilihan Presiden (Bapilpres) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo akan menggerakan mesin politik organisasi tersebut baik dari pusat hingga daerah.
“Mesin politik Projo untuk menghadapi Pilpres 2024 telah dikonsolidasikan sejak pelaksanaan Rakernas V pada Mei 2022 di Borobudur, Jawa Tengah,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa konsolidasi tersebut akan dilanjutkan dengan digelarnya konferensi-konferensi daerah oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Projo. Serta akan membentuk Rumah Indonesia Maju untuk membantu Prabowo dalam memenangkan Pilpres 2024.
Diketahui Rakernas VI Projo tersebut digelar sejak 14 hingga 15 Oktober lalu di Indonesia Arena serta Hotel Sahid, Jakarta. Rakernas ini mempunyai tema bertajuk ‘Suara Rakyat, Pemilu Kemenangan 2024’.
Budi Arie juga menyampaikan bahwa Projo saat ini mendukung Prabowo karena menilai sosoknya sebagai pemimpin yang sesuai dengan kriteria pemimpin masa depan yang dipaparkan oleh Presiden Jokowi pada pidato sambutannya dalam Rakernas VI Projo.
Projo Terpecah jadi Dua Kubu
Saat ini usai Rakernas Projo organisasi tersebut mulai terpecah karena terdapat beberapa PC Projo yang tidak sejalan dengan pernyataan tersebut. Sehingga memunculkan dua kubu yaitu Projo pendukung Prabowo dan Projo Pendukung Ganjar.
Diketahui kini ada tiga DPC yang tidak sejalan dengan hasil Projo yang mendukung Prabowo dan menyatakan siap jika harus menerima sanksi. Adapun diantaranya DPC Projo Jakarta Utara, Selatan, dan Timur.
Adapun saat ini Ketua Umum Projo Haposan Situmorang yang mendukung Ganjar menyampaikan jika organisasi relawan yang dipimpinnya tidak berkhianat karena mendukung Ganjar.
“Jadi, Budie Arie (Ketum DPP Projo) yang mengkhianati mukadimah itu (kesepakatan projo sebagai afiliasi PDIP). Itu harus diingat. Saya ada bukti itu,” ujarnya mengutip dari Antara.
Advertisement
Respon Ketum Projo Ganjar
Mengutip dari Antara Ketum Relawan Projo Ganjar Haposan Situmorang menyampaikan jika Budi Arie hanya mengklaim dirinya bahwa mendapat dukungan dari Jokowi. Serta menyebutkan jika Presiden Joko Widodo tidak pernah mengarahkan sukarelawan Projo mendukung bacapres Prabowo Subianto.
“Tidak ada pernyataan Bapak Jokowi mendukung Prabowo. Tidak ada. Ini hanya rekaan atau manipulatif daripada kelompok tertentu untuk mengelabui rakyat,” ujarnya.
Haposan Situmorang menyampaikan jika ia menyayangkan tindakan dari Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi. Pasalnya ia menilai Budi hanya mengklaim bahwa dirinya mendapatkan dukungan dari Jokowi dan menilai jika Presiden Jokowi tidak pernah menyatakan akan mendukung Prabowo.
“Budi Arie selalu mengklaim dirinya dapat dukungan dari Jokowi. Apakah pernah bapak Jokowi menyatakan akan mendukung Prabowo? Tidak pernah. Ini hanya rekaan atau manipulatif yang dilakukan pihak Budi Arie untuk membodoh-bodohi rakyat, ini yang kami harus waspadai,” ujarnya.
Haposan Situmorang juga menyebutkan tindakan Budi Arie sangat bertolak belakang dengan Pemilu 2019 lalu. Saat itu Prabowo Subianto dianggap tidak layak untuk memimpin bangsa Indonesia.
“Bagaimana Budi Arie atau kelompoknya yang dahulu merendahkan Prabowo, sekarang disanjung-sanjung, sebagai orang yang mampu. Itu kan, kami pakai akal sehat saja,” ujarnya.
Pada saat yang bersamaan Haposan mengimbau kepada seluruh relawan yang mendukung Jokowi pada waktu pemilu tersebut untuk bergabung dengan Projo Ganjar. Terutama untuk mendukung Ganjar sebagai Bacapres Pilpres 2024.
“Saya imbau kepada teman-teman Projo yang mendukung Jokowi pada waktu itu untuk bergabung dengan kami di Projo Ganjar. Mendukung Ganjar sebagai calon presiden pada tahun 2024,” pungkasnya.
Respon Ketum DPP Projo Budi Arie Setiadi
Ketua Umum (Ketum) DPP Projo Budi Arie Setiadi menyampaikan jika ia menghormati semua pihak atas pilihan Bacapres masing-masing. Serta menilai jika perbedaan pilihan dalam pemilu adalah hal yang biasa terjadi.
Pada saat yang Budi Arie juga menyampaikan jika pihaknya mengaku keberatan bilamana ada pihak-pihak yang mendeklarasikan dukungan mereka kepada bacapres lain dengan mengatasnamakan Projo.
“Hal yang membuat kami keberatan adalah entah (pihak-pihak yang mengatasnamakan diri sebagai Projo) kurang kreatif atau Projo ini menjadi (komponen pemenang capres yang) sangat penting, sehingga namanya perlu dicatut,” ujarnya mengutip dari Antara.
Advertisement